"Jadi laku berapa rumah kamu, Nas?" tanya Bunda saat tamu Nastiti yang menawar rumahnya baru saja pulang. "Hm, sekitar 400 juta. Akan dibayar dengan uang muka 200 juta besok dan bertahap akan dilunasi sampai akhir bulan ini, Bun.""Kalau begitu, kapan rumah ini akan dikosongkan?"Nastiti berdiam diri sejenak. "Sepertinya Minggu ini.""Apa kamu sudah mempunyai incaran rumah baru untuk tempat tinggal?" "Kalau keinginan Nastiti sih, Nastiti pingin nyari rumah di dekat rumah bunda. Lalu membangun tempat praktik pribadi.Kan lumayan Bunda, Nastiti bisa kerja dan mengasuh Ana. Selain itu bisa dekat dengan Bunda juga. Kalau Nastiti ada perlu ke luar kota untuk mencari syarat mendirikan tempat praktik, Bunda bisa menemani Ana, kan?""Wah, ide bagus. Kamu tidak usah beli rumah. Bunda ada sebidang tanah di samping rumah. Kamu tempatin saja. Memang bagian warisan untuk kamu."Mata Nasiti berbinar. "Wah, Alhamdulillah. Terima kasih Bunda. Sepertinya di desa kita kan masih kurang tempat praktik
더 보기