"I--intel?" tanyaku masih dengan menatap dirinya yang semakin lama semakin jauh."Iya kayanya, itu bawa HT (Handie Talkie) sambil lari-larian macam jagoan sedang menangkap musuhnya di film action," sahut Risma sambil mengunyah pentol."Terus kita disuruh jagain gerobaknya gitu sampai dia kembali ke sini?" tanya Nina."Hu'uh, dia suruh kita jagain gerobaknya," sahutku sambil menambahkan saus di pentolku karena kurang pedas.Ya, mau tak mau kami harus menuruti amanat si Abang pentol ini untuk menjaga gerobak dagangannya.Siapa sangka tiba-tiba saja banyak para lelaki berdatangan untuk membeli pentol ikan si Abang ini. Ebuseeh, mana aku tidak tahu harga yang sebenarnya berapa. Tidak tercantum juga harganya di gerobak."Neng, beli dong.""Mbak, beli dong.""Ya ampun, yang datang tiga-tiganya cantik semua. Kok bisa sih cantik-cantik dagang pentol?""Saya borong semua pentolnya!""Hallo, Dek. Nomor teleponnya berapa?"Huaaaa, kenapa jadi begini dah. Ya, ampun ... si Abang pentol pokoknya ha
Read more