Home / Rumah Tangga / Rahasia Kecil Istri Lugu / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Rahasia Kecil Istri Lugu: Chapter 71 - Chapter 80

115 Chapters

71. Pria yang Akan Menjadi Ayah dari Anakku

"Kemari ...." Ray menarik aku ke dalam pelukannya.Aku masih mencerna kata-kata Ray barusan. Apa dia sedang berbohong untuk mengerjai aku? Ray biasanya suka bercanda kelewat batas. Aku yakin, Ray pasti tersenyum saat aku tidak bisa melihat wajahnya sekarang.Aku mendorong Ray menjauh. Namun, yang aku lihat masih gurat wajah yang sama. Aku sangat mengenal Ray, tahu bagaimana ekspresinya ketika sedang serius atau bergurau."Bos ... aku tidak mungkin hamil." Suara yang aku ucapkan terdengar bergetar."Belum bisa di USG, artinya kandunganmu masih satu atau dua minggu. Tapi, dari tes darah dari dokter Frank kemarin, dia sangat yakin kau sedang hamil."Ray merogoh sesuatu dari mantelnya. Sepertinya, Ray sudah menyiapkan benda itu sejak tadi."Test pack?""Hem ... cobalah. Kata dokter Frank, benda ini lebih efektif digunakan saat pagi hari. Tetapi, sekarang juga bisa. Mau aku temani?" tawar Ray lembut. Tanganku bergetar saat Ray meletakkan alat tes kehamilan itu di telapak tanganku. Tidak
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

72. Kesabaran Bos Mafia

"Terima kasih, Bos. Tapi ... Mas Alex juga berhak bertemu dengan anak ini. Biar bagaimanapun, dia adalah ayahnya."Sepertinya, aku sudah salah bicara. Mata Ray berkilat-kilat penuh amarah. Anehnya, dia tidak marah-marah seperti biasa.Frank menepuk-nepuk punggung Ray. Sementara Ray menghela napas berulang-ulang untuk meredakan emosi.Sungguh aneh! Seorang Ray Balacosa tiba-tiba tersenyum setelah hampir meledakkan amarah! Ini bagaikan sebuah keajaiban!"B-Bos? Kau agak aneh ....""Baby, aku antar ke kamarmu. Jangan bicarakan atau menyebut nama Alexander Arion mulai detik ini." Ray memaksakan senyuman karena emosinya hampir meledak lagi."Baiklah ... jadi, aku harus menyimpan semua kegundahanku sendiri?""Bukan begitu, Baby!"Ray berbalik dan mengacak-acak rambutnya. Aku dapat melihat, Ray sedang sangat mencoba untuk bersabar, padahal Ray tidak pernah memiliki kata sabar di kamus hidupnya."Aku akan memberimu satu botol obat penenang." Frank berbalik mencari-cari sesuatu dalam ruangan k
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

73. Tidak Sengaja Bertemu

"Pagi, Baby ..." sapa Ray ketika dia keluar dari kamar mandi."Tumben bangun pagi."Tidak aku sangka, pria yang hobi bermain cinta dengan banyak wanita, bisa menahan diri tidak menyentuhku. Meskipun aku tahu, Ray gelisah sepanjang malam, dia tetap bertahan.Atau mungkin karena terlalu sering bercinta, Ray jadi dapat mengontrol kapan harus meluapkan gairahnya dan kapan harus berhenti. Entahlah ... hanya Ray yang tahu.Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, Ray jadi kecanduan bercinta sejak aku menikah. Padahal, Ray sebelumnya lebih sering berlatih tanding melawan eksekutif pria. Apa aku salah?"Mau sarapan apa?" tawar Ray."Aku ingin salad buah, roti panggang keju, dan susu." Aku spontan menjawab sesuai dengan berbagai makanan yang tiba-tiba aku pikirkan."Aku akan meminta Gina membawakan semua pesananmu. Mandilah dulu. Setelah sarapan, kita akan belanja.""Belanja?"Ray menggendong aku ala pengantin sampai kamar mandi. Dia lantas menurunkan aku di bawah pancuran air."Belanja kebutuhan anak
last updateLast Updated : 2023-07-24
Read more

74. Raka Balacosa

"Itu karena kita sering menjalankan misi berdua. Kau jadi sibuk dan tidak punya waktu berpikir tentang lubang gadis. Ha ha ha!""Bisa jadi." Ray membuang muka ke arah lain. "Bagaimana dengan Alex? Aku harus menjawab apa?""Tidak perlu dibalas. Jika dia masih menginginkan aku, dia pasti akan mencariku. Nyatanya, dia sama sekali tidak menghubungi aku. Aku bahkan tidak mengganti nomor ponselku," balasku acuh tak acuh meskipun hatiku terasa sakit sekaligus senang karena Alex menanyakan kabarku.Namun, aku tidak boleh lemah. Biar bagaimanapun, aku dan Alex sudah bercerai. Mau aku masih mencintai Alex pun, dia sudah bukan milikku lagi.Mengingat perceraianku, air mata ini tiba-tiba meleleh tanpa peringatan. Rasanya menyakitkan. Padahal, perceraian adalah targetku setelah menikah. Tetapi, kata itu menjadi sesuatu yang sangat aku benci saat ini.Kenapa aku harus mencintai Alexander Arion?Bukan ... aku semestinya tidak pernah berpikir tentang perceraian. Ini adalah karmaku.Aku menelan ludah
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

75. Bertemu

"Ini bagaimana, Baby? Aku bingung harus bagaimana?!" seru Ray."Aduh ... panggil Frank! Aku masih susah berjalan. Pahaku sangat ngilu ... Tidak ... tidak ... bawa ke sini saja.""Raka menangis saat aku sentuh! Dia pasti merasakan kekejaman tanganku!" Ray semakin panik.Terjadi keributan di pagi hari ketika aku membuka mata karena Raka terus-terusan menangis. Ray malah mondar-mandir di dekat tempat tidur bayi.Aku menahan rasa ngilu di pangkal paha dan bangkit dari ranjang. Kakiku juga masih terasa gemetaran tidak tahu sebabnya."Bantu aku jalan!" Ray meraih pinggangku dengan kecepatan tinggi, lalu mengantar aku ke dekat tempat tidur Raka. Rupanya, bayi mungilku mengompol!Aku mengganti popok Raka dengan telaten meskipun hasilnya tidak serapi Frank. Aku gendong Raka dengan hati-hati ke pelukanku. Lalu aku kembali ke ranjang dengan Ray yang memapahku.Wajah Ray masih panik karena Raka belum berhenti menangis. Aku pikir, Raka lapar.Aku menurunkan tali gaunku sampai memperlihatkan dadak
last updateLast Updated : 2023-07-26
Read more

76. Satu Papi

"Jadi ... kita belum bercerai?" Suaraku terdengar serak.Air mataku tumpah tidak terkendali. Aku tidak peduli dengan tatapan orang-orang dan mereka yang mencibir di sekitarku.Aku mencoba meraih tangan Alex. Dia melepaskan genggaman tanganku perlahan."Kau sudah bahagia bersama suami dan anakmu. Aku akan menceraikan kau secepatnya. Aku tidak apa-apa. Aku akan menerima kenyataan menyakitkan ini." Alex terus-menerus mengusap matanya yang basah."Alex! Kau masih berhubungan dengannya?!" bentak Papa yang tiba-tiba muncul."Katminah ...." Mama menangkup mulutnya dengan tangan.Mama tercengang sejenak, lalu berlari kecil dan memelukku. Aku menerima pelukan Mama sangat erat."Mama ... hu hu hu ... maaf." Aku hanya bisa mengatakan itu.Alexa juga ada di sini. Alexa dan Papa menatapku penuh permusuhan. Mereka ikut duduk di sebelah Alex, seakan-akan ingin melindungi Alex dariku.Dua orang yang dulu tulus menyayangi aku, berbalik dalam sekejap. Sementara Mama yang dulu pernah jahat padaku, tampa
last updateLast Updated : 2023-07-27
Read more

77. Syarat Raka

"Nak ...." Suara Alex terdengar bergetar dan parau.Ray melepaskan pelukan Raka. "Boy, tidak boleh begitu. Kemarin siapa yang-""Diam, Papi!" Raka mengentak-entakkan kaki dengan kesal sambil meninju-ninju paha Ray.Ray menghalangi tinjuan Raka dengan kedua telapak tangan terbuka. "Mau adu jotos sama Papi, hum? Sakit tahu ...."Aku tidak dapat memalingkan pandangan dari Alex. Dia terlihat iri dengan kedekatan putra kandungnya dan pria lain yang dipanggil Papi.Badan Alex bergerak maju, tapi berhenti di tengah jalan karena ragu. Alex ingin mendekat dan memeluk Raka, tapi tidak mau membuat Raka takut. Terlihat jelas dari raut muka dan gerakan-gerakan kecil di tangan Alex."Raka, sini sama Mami." Aku lantas mendekati Raka. Namun, Raka malah mengibaskan kedua tangan agar aku tidak menyentuhnya.Sejak dulu, Raka memang lebih dekat dengan Ray. Karena Ray selalu memberi banyak perhatian pada Raka. Tidak pernah sekali pun Ray mengeluh atau lelah. Sedangkan aku, terkadang aku kesal jika Raka
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more

78. Tembakan Perpisahan

"Itu artinya kau meminta Papa untuk memilih antara anak dan istri Papa." Alex kehilangan semangat dalam hitungan detik."Kalau tidak mau, pergi saja sana!" bentak Raka.Mata Alex kembali memerah. Dia mengusap wajah dengan kasar.Ray terus membisikkan Raka supaya lebih sopan kepada orang tua. Tetapi, Raka terus berontak dan tidak mau mematuhi Ray."Papa tidak bisa bercerai dengan mamimu. Kalaupun Mami akan menikah dengan Papi Ray, Papa tetap akan menjadi suaminya sampai Papa mati. Papa rela menjadi bayang-bayang kalian selamanya," ungkap Alex dengan suara bergetar."Pergi saja kau! Aku tidak mau kau di sekitar sini!" bentak Raka.Ray menegur Raka cukup keras. "Jaga ucapanmu, Raka!""Kenapa kau tidak suruh Papa mati sekalian saja?" lirih Alex tanpa memedulikan perdebatan Ray dan Raka.Diam. Tidak ada yang menanggapi Alex bicara. Hingga Raka akhirnya buka suara."Mati saja sana!" bentak Raka yang mulutnya segera dibungkam Ray."Raka!" geram Ray."Kau mau Papa mati? Baiklah, kalau itu yan
last updateLast Updated : 2023-07-29
Read more

79. Dua Suami?

"Mas Alex ...." Suaraku sangat pelan hingga tidak terdengar oleh telingaku sendiri. Tanganku gemetaran di gagang pintu.Jantungku seakan berhenti berdetak ketika suara pistol menggema di ruang tembak. Alex menggenggam pistol itu dan mengarahkan ke kepalanya sendiri.Beruntung, Ray segera mencegah Alex. Kini, Ray menghajar Alex habis-habisan.Aku sangat takut! Aku takut sekali Alex benar-benar mati! Aku baru sadar saat Alex hampir mati. Aku tidak bisa kehilangan Alex lagi."Sialan! Apa kau gila?!" bentak Ray menindih Alex dan melempar pistol itu jauh-jauh."Bodoh! Kau bisa mendapatkan mereka berdua seutuhnya jika aku mati," ucap Alex dengan suara lirih."Bukan begini caranya!" Suara Ray menggelegar kencang."Anakku menyuruhku mati. Istriku tidak mau kembali lagi padaku. Duniaku hancur, Ray ...."Ray kembali menghajar wajah Alex dalam kungkungannya. "Apa kau mau melihat Raka menyesal seumur hidup setelah dia tahu kalau kau mati karena ucapannya?!"Alex tertawa hambar. "Kau mencintai is
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

80. Pergi

"Mas Alex, kau dulu jelas-jelas menceraikan aku. Aku sudah tanda tangan di kertas perceraian itu. Mana aku tahu kalau kita tidak jadi bercerai?! Jangan salahkan aku kalau menyayangi orang lain!""Kau 'kan bisa ke pengadilan dan mengecek-"Aku segera memotong ucapan Alex. "Dan kau, Ray, masa kau mau menikah dengan istri orang?! Apa kata dunia, Ray Balacosa menjadi suami kedua?!"Aku berdiri hendak meninggalkan mereka. Namun, kedua pria itu mencegahku.Alex dan Ray memaksaku duduk. Dua tangan kuat itu menjerat lenganku di kanan dan kiri."Aku tahu kalau aku yang salah. Kau tidak salah karena menyayangi Ray. Karena itu, aku merelakanmu menikahi Ray. Tapi, aku juga tidak bisa berpisah denganmu," kata Alex."Benar, Baby. Apa salahnya mempunyai dua suami? Saat kita pindah di Pulau Balacosa, semua bisa terjadi. Kau juga tahu, ada salah satu kepala mafia perempuan yang punya lima suami," bujuk Ray.Aku membuang napas kasar. "Mas Alex, apa kau tidak keberatan jika tubuhku dijamah pria lain?"T
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status