Wajah pias Sofia masih terlihat jelas ketika Zaki dan suaminya datang. Ia tampak sangat terkejut ketika Zaki menyebutku sebagai istrinya. Ya, meskipun semua itu memang benar adanya. Aku sekarang adalah istri dari Zaki, anak pemilik ladang terbesar di daerah ini."Aku sudah kenal, A. Bahkan dari kecil," ujarku membuat Zaki juga terkejut."Benar kah?""Lho, bukannya ini saudaramu, Sayang. Anak Pakde Tohir. Siapa ya namanya, aku lupa," kata suami Sofia dengan menatapku lekat seperti tengah mengingat-ingat sesuatu.Sofia terlihat malas, ia mendekati suaminya. "Nana namanya. Itu lho Sayang, yang kemarin ke pernikahan Tari dan sekeluarga pakai seragam lusuh bekas waktu pernikahan kita," tandas Sofia ketus. Aku yakin, dia sengaja mengatakan hal itu untuk menjatuhkan harga diriku.Suaminya hanya terdiam, dia terlihat tak bersifat sama dengan istrinya. Lagipula mana mungkin ia akan ikut mengataiku, pasti dia tak enak karena di depan Zaki."Kamu ingat kan, Yang? Bahkan kemarin dia kan marah-mar
Read more