All Chapters of Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku : Chapter 231 - Chapter 240

260 Chapters

Membantu

Atas bujukan Rihana, akhirnya Sukma mau pergi ke dokter dan semua biaya yang menanggung Melvin. Bastian dan Nana ditinggal di rumah bersama Simbok, sedangkan Melvin dan Rihana mengantar Sukma periksa.“Kita harus melakukan tes laboratorium dulu untuk cek dahak, untuk indikasi sekarang, pasien mengidap TBC, tapi tentunya ini hanya perkiraan saja,” ujar dokter menjelaskan.Rihana dan yang lain terkejut, hingga menoleh ke Sukma.Sukma sendiri diam menunduk dan berpikir, batuk yang dialaminya memang sudah berlangsung berbulan-bulan, dia tidak pernah memeriksakan ke rumah sakit dan hanya minum obat dari warung jika ada uang.“Lakukan saja, Dok. Yang terpenting Bu Sukma sehat,” kata Rihana.Dokter mengangguk dan memberikan resep obat untuk ditebus terlebih dahulu, lantas meminta Sukma untuk memberikan sampel dahak sesuai dengan instruksi.“Maaf, aku malah merepotkan kalian,” ucap Sukma saat mereka di bagian farmasi untuk mengambil obat.“Jangan merasa merepotkan, kami hanya kebetulan tahu d
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Perpisahan

“Mama, apa boleh Nana ikut kita?” tanya Bastian. Eihana, Melvin, dan Bastian kembali ke hotel setelah membawa Sukma berobat, kemudian mengantar dan memberikan kebutuhan Sukma juga anak-anak. Rihana terkejut mendengar pertanyaan Bastian. Dia pun mengusap lembut rambut Bastian. Putranya itu berbaring di ranjang bersama Rihana. “Kalau Nana ikut kita, nanti kasihan mamanya. Kayak Bas, emang Bas mau dipisah dari mama atau papa?” Rihana memberi perumpamaan, agar Bastian bisa membandingkan. Bastian terlihat berpikir, lantas menjawab sambil memainkan kancing piyama sang mama. “Iya, Bas juga ga mau pisah. Tapi Nana kasihan, Ma. Nana dulu rambutnya hitam, kulitnya putih, terus gemuk, kenapa sekarang kurus, bahkan rambutnya merah,” ujar Bastian menjelaskan perbedaan Nana dulu dan sekarang, yang membuat Bastian tidak tega. Rihana memeluk Bastian, mendekapnya erat sambil sesekali mencium rambut putranya itu. “Mama tahu, tapi kita juga ga bisa membantu banyak hal selain memberikan apa yang Na
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Sama Siapa?

“Bu Sukma di sini hanya pendatang, bahkan rumah yang ditempati ini juga sewa. Setelah Bu Sukma meninggal, mungkin anak-anaknya akan kami bawa ke panti asuhan,” ucap perangkat desa yang menemui Melvin dan Rihana.Melvin dan Rihana tentunya terkejut mendengar hal itu, hingga tanpa persetujuan suaminya, dia membuat keputusan spontan.“Mereka akan ikut kami. Meski kami bukan saudaranya, tapi kami mengenal Bu Sukma dan anak-anaknya juga dekat dengan kami, jadi kami yang akan merawat mereka,” ucap Rihana. Dia lantas menoleh Melvin, seolah meminta persetujuan suaminya.Melvin tentunya tidak akan bisa mencegah keinginan Rihana, hingga akhirnya dia pun menyetujui keputusan sang istri.“Mereka masih terlalu kecil, meski panti tempat yang layak, tapi kami pun tidak bisa membiarkan mereka di sana. Kami mampu secara finansial, jadi kami harap warga sini mengizinkan kami membawa Nanda dan Nana,” ujar Melvin.Meski warga di sana tidak memiliki hubungan dengan keluarga Nana, tapi Nana bersama kakak d
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Kangen

“Mau ke mana, hm?” Melvin menahan tangan Rihana yang ingin pergi.Mereka sudah sampai di rumah saat sore hari, Nanda dan Nana juga sudah mendapat kamar mereka, karena Melvin sudah meminta pembantu untuk menyiapkan kamar jauh sebelum mereka pulang.“Aku mau lihat anak-anak dulu, takutnya Nana dan Nanda belum terbiasa dengan tempat barunya,” ucap Rihana yang mencemaskan kedua bocah itu.Bukannya melepas tangan sang istri, Melvin malah menarik hingga Rihana terduduk di kasur, lantas dia memeluk posesif seolah tidak mau ditinggalkan.“Aku merasa dianak-tirikan sekarang,” ucap Melvin dengan nada candaan.Rihana mengerutkan alis, kemudian tersenyum lucu karena Melvin seperti anak kecil yang sedang cemburu.“Bukan gitu, aku takutnya Nana belum terbiasa saja. Jadi hanya cek doang,” balas Rihana.“Dia pasti akan terbiasa sendirinya. Aku masih kangen, kita liburan tapi banyak kendala dan tidak mendapatkan waktu berdua yang banyak,” keluh Melvin.Rihana tertawa mendengar keluhan suaminya. Dia me
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Jadi Adik Ipar

“Mama sama Papa kok bobok di sini?”Bastian bangun pagi dan ingin membangunkan Nana, tapi malah melihat kedua orangtuanya tidur di sana.Rihana bangun dan mengerjapkan kelopak mata saat mendengar suara Bastian, hingga melihat Bastian yang berdiri di depan ranjang, menatap ke arah Mereka.“Bas sudah bangun? Mama ketiduran di sini,” kata Rihana menjelaskan dengan suara berat karena baru saja bangun tidur. Dia bahkan menguap dan berusaha mengumpulkan sisa kesadarannya.“Mama ketiduran? Terus Papa juga ketiduran?” tanya Bastian menyelidik.Rihana terkejut mendengar Bastian menyebut sang papa, hingga menoleh dan melihat Melvin yang tidur di samping Nana.“Mama ga tahu, kenapa papa tidur di sini,” jawab Rihana yang terkejut.Rihana membangunkan Melvin, bingung kenapa suaminya juga ada di sana.Melvin terkejut karena lengannya ditepuk Rihana, masih setengah sadar mengangkat kepala dan melihat sang istri menatap dirinya.“Ada apa?” tanya Melvin sambil memijit pangkal hidung agar dia bisa mem
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Kucing Garong dan Ikan Asin

Rihana berada di kamar saat siang hari bersama Melvin. Pria itu berbaring menggunakan paha Rihana sebagai bantal.“Tidak menyangka kakakmu akan menikah dengan Mario,” kata Melvin berbaring sambil menatap langit-langit kamar.“Hm … aku juga tidak menyangka. Setelah dia gagal menikah karena mengetahui pria brengsek itu selingkuh, kupikir Monika akan menenangkan diri sejenak agar tidak salah pilih calon suami lagi, tapi siapa sangka jika Monika malah langsung mendapat Mario. Tidak buruk juga,” balas Rihana.“Hm … bawahanku pasti kualitasnya bagus dan baik dilihat dari segi mana pun,” ujar Melvin membanggakan diri.“Kualitas itu dari diri sendiri, bukan karena dari orang lain. Kamu kepedean,” sangkal Rihana tidak terima Melvin ambil andil dalam kualitas dan kuantitas sosok Mario. Rihana sampai mengacak rambut Melvin karena gemas.“Memang dari diri sendiri, tapi kalau tidak ada yang mendidik dan mengarahkan, memangnya bisa baik? Bagaimana kalau salah jalan dan jadi buruk, hayo!” Melvin pun
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Membuat Keputusan

Rihana mengajak Cantika bicara di kamar lama Cantika.“Tika, kamu sudah yakin mau menikah dengan Mark?” tanya Rihana sebelum mulai bicara ke hal yang ingin dikatakan.“Ya, kamu ragu aku ga serius?” tanya Cantika setelah menjawab pertanyaan Rihana.Rihana mengulas senyum dan menjelaskan.“Bukan ragu, hanya saja sebelum menikah, kamu harus memiliki satu komitmen, karena pernikahan itu bukan sebuah pekerjaan yang bisa kamu tinggalkan saat tidak cocok,” ujar Rihana menjelaskan perlahan.Cantika diam mendengarkan ucapan Rihana.“Kamu ingin Mark menikahimu, tapi kamu sendiri belum sepenuhnya percaya kepadanya. Jika nantinya kalian sudah menikah, lalu kamu terus menaruh curiga kepadanya, sampai akhirnya memicu pertengkaran. Apa kamu yakin, masih ingin menikah, jika akhirnya nanti terlibat pertengkaran, kemudian bercerai?” tanya Rihana mencoba memastikan keputusan Cantika.Cantika terdiam mendengar semua ucapan Rihana, memang benar jika dia masih belum bisa percaya dan sering menaruh curiga.
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Mark Syok

Rihana dan Melvin ikut penasaran dengan keputusan yang akan dibuat Cantika. Rihana belum tahu apa keputusan Cantika, karena tadi memang tidak bertanya dan hanya tahu jika sudah membuat keputusan saja.Mark benar-benar panik. Jangan sampai usahanya selama ini tidak membuahkan hasil. Dia rela berubah dan menjadi apa yang Cantika mau, jadi mana mungkin Mark bisa menerima kalau tiba-tiba Cantika meminta hubungan ini berakhir.“Jika kamu berniat mengakhiri hubungan karena masa laluku, kenapa kamu harus memberiku harapan? Lebih baik, sejak awal kamu tolak perasaanku,” ungkap Mark yang kecewa jika memang Cantika ingin meminta putus.Rihana dan Melvin terkejut mendengar ucapan Mark, tapi tentunya mereka pun tidak ingin terlibat dengan urusan perasaan Mark dan Cantika.Cantika melongo mendengar apa yang diucapkan Mark, hingga gadis itu memukul lengan Mark.“Belum juga selesai bicara, kenapa sudah disela!” amuk Cantika.Mark terkejut sambil mengusap lengannya yang kena pukul, sedangkan Rihana d
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Di Luar Prediksi BMKG

Mark duduk di sofa yang terdapat di kamar. Diam memandang ponsel yang tergeletak di meja. Dia ragu ingin menghubungi orangtuanya atau tidak. Mark bisa saja mengabaikan dan tidak memberitahu keluarganya jika akan menikah, tapi bagaimana tanggapan keluarga Cantika nantinya, jika tidak ada satu pun keluarga yang datang ke pernikahannya.“Baiklah, aku coba.” Mark akhirnya mencoba menghubungi ibunya untuk memberikan kabar itu.Dia mencari nomor ibunya lantas mendial nomor sang ibu tanpa melihat waktu. Lama Mark mendengar suara dering dan tidak ada balasan dari seberang panggilan. Sampai saat Mark putus asa dan hendak mengakhiri, terdengar suara dari seberang panggilan.“Halo, siapa ini?”Mark mendadak gugup mendengar suara sang ibu dari seberang panggilan, serak basah suara sang ibu membuatnya merasa bersalah.“Halo, siapa ini? Jika tidak bicara, akan aku matikan.” Suara wanita itu kembali terdengar“Mom.” Mark akhirnya bicara karena diancam akan diakhiri panggilan itu jika tidak kunjung b
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Tukang Gosip

“Bas mau ke mana?” tanya Nana saat melihat Bastian membawa sisir dan hendak berjalan ke tangga.Bastian menyembunyikan sisir yang dibawa, sepertinya malu kalau Nana tahu jika dia masih meminta Rihana untuk menyisir rambut.“Mau ke kamar mama bentar,” jawba Bastian.Nana melihat rambut Bastian yang masih berantakan, lalu Bastian juga memegang sisir, tampaknya Nana tahu jika Bastian hendak meminta bantuan Rihana.Nana berjalan menghampiri Bastian. Gadis itu memakai gaun berwarna pink dengan pita yang melingkar di pinggang. Rambutnya sudah disisir dengan bando pita terpasang di kepala.“Sini, Nana bantuin sisir,” kata Nana sambil mengulurkan tangan ke Bastian.Bastian terlihat malu, takut dibilang belum bisa mandiri karena tidak bisa menyisir rambut sendiri.“Sudah, siniin.” Nana mengambil paksa sisir dari tangan Bastian.Bastian tidak bisa mengelak, sehingga membiarkan saja Nana menyisir rambutnya. Nana dengan telaten menyisir rambut Bastian. Dia terbiasa melihat Nanda menyisir, sehingg
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more
PREV
1
...
212223242526
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status