Semua Bab Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku : Bab 201 - Bab 210

260 Bab

Menyalahkan

“Bas. Balikin Bas.”Rihana mengigau bahkan sambil menangis karena masih syok mengetahui Bastian diculik. Dia masih memejamkan mata dan baru saja sadar dari pingsan, tapi nama yang disebut pertama adalah Bastian.“Bas, jangan sakit Bas, dia ga tahu apa-apa.”Cantika dan Lucyana tentunya panik melihat Rihana yang mengigau memanggil nama Bastian. Cantika duduk di tepian ranjang, kemudian menggenggam telapak tangan Rihana.“Ri, bangun.” Cantika mencoba menyadarkan Rihana agar tidak mengigau.Rihana membuka mata, wajahnya basah karena air mata tidak mau berhenti luruh dari kelopak mata.“Di mana Bas? Di mana dia?” tanya Rihana yang berusaha bangun dan ingin mencari keberadaan Bastian.Cantika tidak tega melihat Rihana yang seperti ini, hingga dia memeluk Rihana untuk menenangkan.“Sabar ya, Ri. Melvin dan yang lain sedang mencari Bas, kamu tenangin diri dulu,” ucap Cantika sambil mengusap punggung Rihana.Rihana meraung begitu keras, tidak bisa tenang sampai dia tahu kondisi Bastian.“Baga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-26
Baca selengkapnya

Sedikit informasi

“Apa dia akan melukai Bas? Bagaimana jika dia membunuhnya? Ya Tuhan, aku tidak sanggup membayangkannya, aku tidak sanggup.”Pikiran Rihana semakin kacau saat mendengar nama pelaku penculikan. Rihana benar-benar tidak menyangka jika Adnan ternyata sekejam itu, terlepas dari sikap lembut dan hangat pria itu.Rihana mengusap kasar wajah, sampai mengguyar rambut. Dia benar-benar frustasi dan takut Adnan melakukan sesuatu kepada Bastian.“Tenangkan dirimu. Aku tidak akan membiarkan Adnan melakukan semua yang kamu takutkan. Percayalah, kita pasti akan segera menemukan Bas,” ucap Melvin sambil menggenggam erat telapak tangan Rihana.Rihana mengatur napasnya yang terasa sesak, hingga kemudian menghapus air mata yang kembali menetes.“Hari itu Adnan berkata kepadaku, kalau kamu pasti akan melakukan segala hal untukku dan Bas, sekarang aku paham maksudnya,” ucap Rihana. Dia bodoh mengiakan ucapan Adnan, hingga membuat pria itu tahu jika kelemahan Melvin memang Rihana dan Bastian.Melvin semakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-27
Baca selengkapnya

Mempermainkan Hati

Adnan masuk ke kamar Bastian, melihat bocah itu sedang menyembunyikan wajah sambil menangis. Dia memegang ponsel yang menempel di telinga, lantas masuk dan berdiri di samping ranjang. “Aku beri waktu lima menit untuk bicara dengannya. Tapi dengan satu syarat,” ucap Adnan sambil menatap Bastian. Bastian mengangkat wajah mendengar suara Adnan, hingga menatap pria itu yang kini memandang dirinya dengan ponsel yang menempel di telinga. “Syarat apa? Asal aku bisa mendengar dan melihatnya baik-baik saja, maka akan aku lakukan apa pun yang kamu minta.” Suara Rihana terdengar sangat pasrah dari seberang panggilan. Adnan sudah menebak jika Rihana akan melakukan apa pun demi Bastian. Tidak salah dia menculik dan memanfaatkan bocah itu, karena tahu jika tidak mungkin bisa langsung menargetkan Rihana. Adnan menyalakan pengeras suara, kemudian menyodorkan ke arah Rihana. “Bukankah kamu ingin mendengar suara mamamu, sekarang bicaralah!” perintah Adnan. Bastian ingin meraih ponsel yang dipegan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-28
Baca selengkapnya

Mencoba Menguatkan

Rihana memaksa memutar tubuhnya karena Melvin menangis. Hingga dia kini melihat wajah basah sang suami yang menunduk, seolah sedang menyembunyikan kesedihannya karena merasa malu jika dilihat Rihana.“Tidak apa, kita pasti bisa menyelamatkannya,” ucap Rihana kemudian memeluk Melvin.Mendengar ucapan Rihana, membuat Melvin semakin merasa bersalah, sedangkan Rihana tampak tenang karena sudah mendengar kondisi Bastian, berbeda dengan Melvin yang mengira kalau Adnan melukai Bastian.“Aku merasa sangat bersalah, Ana. Salahku tidak bisa menjaga kalian,” ucap Melvin.Rihana memeluk suaminya itu, bahkan kini mengusap punggung lebar pria itu dengan lembut untuk menenangkan.Sikap tenang Rihana, benar-benar membuat Melvin merasa menjadi pria yang gagal, pria yang tidak bisa melindungi keluarganya.“Jika kamu tahu apa yang aku temukan, apakah kamu masih bisa setenang ini?” Melvin bicara dalam hati.Rihana diam dengan tangan yang terus mengusap punggung Melvin. Dia pun kasihan mendengar suaminya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-29
Baca selengkapnya

Rencana Adnan

“Ada apa? Kenapa wajahmu kusut sekali?” tanya Monika yang malam itu bertemu dengan Mario.Mario menatap Monika, lantas menghela napas kasar.“Di rumah adikmu sedang kacau, aku tahu kalau kamu pasti tidak tahu akan hal itu,” kata Mario.“Adikku? Rihana?” tanya Monika memastikan.Mario menganggukkan kepala, kemudian bercerita.“Bas diculik siang tadi, sampai malam mereka belum menemukan pelakunya,” jawab Mario.“Ya Tuhan!” Monika sangat terkejut mendengar jawaban Mario.“Bagaimana bisa? Siapa pelakunya?” tanya Monika yang begitu syok, apalagi yang diculik adalah Bastian.“Menurut informasi, Pak Melvin sudah mengantongi nama pelaku, tapi mereka belum menemukan keberadaan pelaku,” jawab Mario.“Sudah menghubungi polisi?” tanya Monika mendadak cemas dan khawatir.Mario membuang napas kasar mendengar pertanyaan Monika, kemudian menjelaskan.“Mereka tidak percaya polisi bisa menemukan keberadaan pelaku. Mereka memilih mengerahkan orang untuk mencari sendiri,” jawab Mario, dia lantas menyesap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-30
Baca selengkapnya

Umpan

“Bagaimana caranya aku keluar dari rumah?”Rihana berpikir dengan keras, tidak mungkin Melvin melonggarkan pengamanan di rumah, membuat Rihana harus memikirkan cara keluar dari rumah, tanpa diketahui oleh pengawal atau orang rumah.Hingga saat Rihana sedang berpikir cara keluar dari rumah, pintu kamar terbuka dan Melvin tampak buru-buru menghampirinya.“Ada apa? Kenapa kamu terlihat buru-buru?” tanya Rihana sambil menatap Melvin yang sudah berdiri di depannya.“Aku harus keluar untuk mengurus sesuatu. Kamu di rumah dan jangan ke mana-mana, hm ….” Melvin mengecup kening Rihana lembut. Kemudian tampak buru-buru pergi ke ruang ganti.Rihana terdiam mendengar ucapan Melvin, dia tahu apa yang dimaksud oleh suaminya itu. Sepertinya apa yang dikatakan Adnan, benar-benar dilakukan oleh pria itu.Melvin pergi dengan tergesa-gesa, meninggalkan Rihana di kamar. Hingga Rihana pun tampak bersiap, memang beginilah rencana Adnan, membuat Melvin pergi dari rumah, lantas meminta Rihana mendatanginya j
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-31
Baca selengkapnya

Mendapatkan Rihana

Sesaat setelah Melvin pergi. Rihana langsung mempersiapkan diri untuk menyelinap pergi dari rumah. Dia terpaksa melakukan ini semua demi menyelamatkan Bastian.“Bagaimana caraku keluar tanpa dibuntuti pengawal?”Rihana terlihat berpikir, hingga melihat taksi masuk melewati gerbang, membuat Rihana berpikir jika hanya taksi itu yang bisa membawanya pergi dari sana.Cantika datang sendiri ke rumah Rihana sebab Mark pergi bersama anak buah untuk membuntuti Melvin. Rihana keluar dari kamar secara diam-diam, bahkan menyelinap keluar dari samping ketika melihat Lucyana yang sedang masuk ke dapur.Bagian dalam rumah memang tidak ada penjagaan, sebab takut mengganggu privasi Lucyana maupun Rihana, sehingga memudahkan Rihana untuk pergi. Saat Cantika sudah keluar dari taksi dan kini berjalan masuk rumah, ketika taksi hendak melaju, Rihana langsung masuk membuat sang sopir terkejut.“Bawa saya keluar dari sini, akan saya bayar mahal,” ucap Rihana.“Anda siapa? Bagaimana kalau saya terkena masala
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-01
Baca selengkapnya

Terlalu Cerdas

Melvin memeluk Bastian erat, sangat bersyukur karena putranya selamat, meski dia menghadapi masalah baru sebab kini Rihana yang ditahan Adnan.Mark dan anak buahnya mendekat saat Melvin sudah mendapatkan Bastian.“Vin, ada masalah lain. Ini soal Rihana.” Mark ternyata mendapatkan panggilan dari Cantika, mengatakan kalau Rihana tidak di rumah dan terekam kamera Cctv jika pergi menggunakan taksi.“Aku sudah tahu, tampaknya membebaskan Bastian hanya umpan agar Adnan bisa mendapatkan Rihana,” ujar Melvin dengan tatapan tajam.Mark terkejut mendengar Melvin sudah tahu.“GPS ponsel Nyonya masih berjalan, saya mendapatkan lokasinya,” ucap anak buah Melvin yang tadi diminta Mark untuk melacak lokasi GPS yang terpasang di ponsel Rihana.Melvin buru-buru mengambil alat pelacak yang dipegang anak buahnya, hingga melihat titik biru yang memang terus berjalan mengarah ke suatu tempat.“Tidak mungkin Adnan ceroboh membiarkan Ana membawa ponsel itu, atau sebenarnya memang Ana lebih cerdik dari Adna
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-01
Baca selengkapnya

Ancaman Adnan

“Titik penandanya berhenti di suatu tempat di tengah kota, Tuan.”Anak buah Melvin yang memantau pergerakan GPS milik Rihana, memberikan informasi posisi keberadaan Rihana ke Melvin dan Mark.Mereka berada di satu mobil, Melvin duduk diam dan tampak berpikir, hingga lamunannya buyar saat mendengar ucapan anak buahnya.“Kita ke sana,” perintah Melvin.Mark menoleh Melvin, melihat kalau sahabatnya itu sedang memikirkan sesuatu.Mobil yang ditumpangi Melvin pun melaju menuju ke lokasi titik kordinat ponsel Rihana berada, hingga mereka sampai di area parkir gedung atas, tempat mobil Adnan berada.“Kamu yakin di sini?” tanya Melvin ke anak buahnya.“Ya, titik kordinatnya tepat di sekitar sini,” jawab anak buah Melvin.Semua orang yang ada di sana mencari, hingga tiba-tiba terdengar suara dering ponsel, semua orang mengecek ponsel mereka dan tidak ada yang merasa ponselnya berdering.Melvin dan Mark saling tatap, sebelum kemudian mereka meminta anak buahnya untuk mencari sumber suara dering
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-02
Baca selengkapnya

Maksud Dari Semuanya

Adnan menatap datar ke Melvin yang bersimpuh dan memohon kepadanya. Hingga dia menoleh ke Rihana yang hampir menangis karena melihat Melvin sampai memohon seperti itu demi menyelamatkannya.“Aku sudah menentukan pilihan,” ucap Adnan, membuat Rihana menatap kepadanya.Melvin mengangkat wajah, menatap Adnan yang lagi menyeringai ke arahnya.“Sepertinya aku menang,” ucap Adnan lagi.Pria itu kembali menatap Rihana, tapi kali ini tatapannya begitu berbeda.“Kamu tahu bagaimana cara mengakhiri dendam?” tanya Adnan ke Rihana.Rihana hanya diam menatap Adnan.“Memutus dendam itu, agar tidak ada lagi yang harus merasakan sakitnya, penderitaannya, kekecewaan, dan ambisi untuk kembali membalas dendam,” ucap Adnan menjawab pertanyaannya sendiri.Adnan menarik tangan Rihana, membuat wanita itu tertarik maju dan sampai membentur tubuh Adnan. Rihana terkejut tapi tidak bisa berbuat apa-apa.Melvin panik dan mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia geram saat melihat Adnan yang memeluk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
26
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status