All Chapters of Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku : Chapter 141 - Chapter 150

260 Chapters

Meminta Bantuan

“Dia benar-benar sudah ngelunjak! Mentang-mentang sekarang bersama pria itu, dia sekarang bersikap sombong!” Meghan begitu geram dan tidak terima jika Rihana lebih dari dirinya. Apalagi Rihana menantang dirinya dan mengancam akan membongkar kematian Aprilia.Meski Meghan yakin jika tidak akan ada bukti dan saksi, tapi tetap saja dia was-was akan ancaman Rihana.Candra hanya diam mendengar omelan Meghan, mereka baru sampai rumah dan langsung masuk kamar. Dia malah sedang berpikir bagaimana caranya mendapat bantuan untuk menyelamatkan perusahaannya.Meghan menoleh Candra yang diam dan tidak berkomentar, ditatapnya sang suami dengan tatapan penuh curiga. Dia sampai melepas kalung dan anting sedikit kasar, tidak suka dengan sikap Candra yang tenang, padahal dirinya merasa jika mereka baru saja dihina.“Kenapa kamu hanya diam? Apa kamu terima diperlakukan seperti tadi di depan Johan dan istrinya? Apalagi Rihana jelas-jelas ingin mempermalukan kita,” amuk Meghan yang tidak terima karena Can
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Membujuk

“Sebenarnya saya sendiri tidak yakin.”Melvin menyeringai mendengar jawaban dari Candra, hingga kemudian mengembuskan napas kasar dan menepuk sandaran sofa sambil terlihat berpikir.“Aku akan coba tanyakan ke Ana, apa boleh membantumu. Karena kamu tahu, apa pun keputusanku, aku ambil darinya,” ucap Melvin dengan seringai di wajah.Candra terkejut mendengar ucapan Melvin, jika begini maka dia harus menebalkan muka untuk bicara dan membujuk Rihana.“Maaf, bukannya tidak mau membantu. Tapi aku memang selalu mengambil keputusan atas persetujuannya,” ujar Melvin yang sebenarnya jelas mengada-ada.“Saya paham.”**Rihana pergi belanja sebelum menjemput Bastian. Dia sedang di minimarket dan membeli susu yang biasa dikonsumsi oleh putranya itu. Hingga ponselnya berdering dan Rihana menatap nama yang terpampang di layar.“Halo.” Rihana pun menjawab panggilan itu.“Apa kita bisa bertemu? Lama kita tidak bicara berdua.”Rihana terdiam mendengarkan suara dari seberang panggilan, hingga kemudian m
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Tidak kasihan

“Ma, apa yang Mama lakukan?Monika panik saat melihat apa yang dilakukan sang mama ke adiknya. Dia melihat dengan jelas bagaimana Meghan mendorong Rihana hingga masuk ke kolam.“Diam saja kamu. Masuk!” perintah Meghan sambil berusaha menarik tangan Monika.Monika saat itu begitu panik karena melihat Rihana tenggelam, hingga dia melepas tangan Meghan yang menahannya dan mulai berteriak untuk meminta tolong.“Pa, Rihana tenggelam, tolong!” teriak Monika berlari ke arah kolam.Meghan terkejut karena Monika malah memanggil Candra, hingga dia memilih bersembunyi agar tidak ada yang tahu kalau dialah yang mencelakai Rihana.Monika yang memang lebih tua dari Rihana, lantas masuk ke air untuk menolong adiknya itu. Namun, tenaganya tidak cukup untuk menarik sang adik. Dia kemudian naik ke permukaan dan melihat Candra yang berlari ke kolam bersama satpam.Akhirnya Rihana berhasil diangkat dan digendong Candra menuju mobil untuk dibawa ke rumah sakit. Monika sendiri langsung diberi handuk oleh p
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Sakit?

Bastian duduk termenung sambil menyangga dagu menggunakan kedua telapak tangan. Dia menghela napas kasar berulang kali, seolah apa yang sedang dipikirkannya begitu berat.Ini hari Sabtu dan Melvin mengajak Bastian ke peternakan kuda untuk melihat perkembangan kuda putih milik Bastian. Namun, sesampainya di sana Bastian hanya menatap kuda miliknya yang sedang makan, sambil sesekali membuang napas.“Kenapa putramu sampai begitu?” tanya Rihana ke Melvin.“Aku belum mendapatkan informasi tentang temannya, sepertinya dia merajuk,” jawab Melvin berbisik agar Bastian tidak dengar.Rihana kini yang membuang napas kasar, ternyata masalah alamat Nana belum juga selesai.“Kenapa dia susah sekali melupakan temannya itu? Mau dicari ke mana, karena keluarganya pindah ke luar kota,” ujar Rihana yang kadang ikut bingung karena putranya jadi murung sebab kehilangan satu teman.“Ya, mungkin karena Nana adalah teman pertama yang baik kepadanya, jadi dia susah melupakan atau mengabaikan,” balas Melvin.“
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Pink atau Biru?

“Kamu siapanya Cantika?”Mark menelan ludah, ini adalah pertama kalinya bagi dia berhadapan dengan ibu dari perempuan yang dikejarnya. Dia pun merasa heran, kenapa harus mencari Cantika, bahkan ingin menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi, sedangkan dia bisa saja mengabaikan Cantika, karena masih banyak perempuan lain yang cantik, seksi, dan sukarela menawarkan diri bersamanya. Dia akhirnya pergi ke kampung, setelah membuat banyak pertimbangan dan gelisah siang-malam.Asri menatap Mark yang memakai kaus dengan celana jeans dan jaket denim. Tatapannya mengintimidasi dan terlihat waspada, karena ini adalah pertama kalinya ada pria yang mencari putrinya sampai ke rumah.“I-itu ….” Mark malah tergagap, padahal dia biasanya lancar ketika bicara dengan orang. “Saya Mark, temannya Melvin, datang ke sini untuk bertemu dan mengajak Cantika ke kota agar bisa menemani Rihana lagi.”Mark beralasan sekenanya, karena mungkin alasan Rihana yang paling bisa diterima oleh wanita tua di depannya sekar
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Hamil

Melvin masih mencoba mengoptimalkan kerja otak, karena mendadak blank dan tidak bisa menelaah maksud ucapan Rihana.Rihana menatap Melvin yang seperti terkejut dan syok, tapi dia sendiri tidak tahu apakah reaksi sekarang itu karena bahagia, atau tidak.“Aku hamil, kamu berharap bayinya apa?” tanya Rihana sambil menunjukkan testpack dengan dua garis merah tercetak di sana.Melvin memperhatikan testpack dan Rihana bergantian, seolah dirinya sedang mendapatkan prank hingga membuatnya syok dan tidak percaya.“Kamu benar-benar hamil?” tanya Melvin masih tidak percaya, bahkan ekspresi wajahnya tidak bisa terbaca.Senyum Rihana memudar saat melihat ekspresi wajah Melvin yang terlihat tidak senang, hingga menurunkan testpack yang diperlihatkan di depan Melvin, sedikit kecewa karena reaksi Melvin berbeda dengan yang diharapkan. Padahal sebelumnya Melvin ingin adik untuk Bastian, kenapa sekarang tidak senang.“An?” Melvin ternyata menunggu Rihana memberi kepastian.“Ya, ‘kan sudah terlihat ini
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Mengajak Bertemu

“Apa memang sekecil ini?” tanya Melvin dengan dahi berkerut halus.Rihana menahan tawa mendengar ucapan Melvin, hingga kemudian dia pun mengambil foto USG yang dipegang oleh suaminya itu.“Perutku saja masih datar, mana mungkin ukurannya besar,” jawab Rihana.Rihana memandangi foto USG dengan sebuah titik kecil di sana. Dia dan Melvin ke rumah sakit untuk memeriksa dan mengecek apakah benar Rihana hamil. Dokter mengatakan jika usia kandungan Rihana sudah berumur enam minggu, itu berarti sudah semenjak Melvin pergi.“Dia sangat menggemaskan, bukan? Dia sekarang kecil, aku akan menjaganya agar dia besar dan sehat di dalam, sebelum menyapa kita di dunia,” ucap Rihana kemudian. Dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang dirasakan, terlebih di kehamilan keduanya, ada Melvin yang bersama dan menjaganya.“Apa Bas dulu juga seperti ini?” tanya Melvin yang memang minim pengetahuan tentang masalah kehamilan.Melvin memandang Rihana yang duduk di sampingnya dan masih memandang foto USG di ta
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Diusir

“Anak kecil dari mana ini?”“Kamu wanita dari mana?”Bastian terperanjat mendengar ucapan wanita itu, lantas melepas pegangan pada tas hingga teronggok di lantai, kemudian mendekat dan berdiri di depan empat pembantu rumah Melvin.“Jangan berani marahin mereka!” Bastian terlihat ingin melindungi pembantunya itu.Wanita yang tidak lain Lucyana, berdiri dan melotot melihat Bastian yang merentangkan kedua tangan untuk melindungi para pembantu itu. Hingga Lucyana menyipitkan mata dan mengingat.“Tunggu, kamu anak kecil yang menjawab telepon hari itu, ‘kan!” Lucyana bicara sambil menunjuk ke wajah Bastian.“Oh, kamu yang nyari Papa?” tanya Bastian saat ingat setelah Lucyana bertanya.“Pa-pa? Papa apa, hah?” Lucyana tidak sampai menebak jika anak kecil yang menjawab panggilannya hari itu adalah anak Melvin, berpikir jika mungkin saja anak teman Melvin.“Apa maksudmu? Siapa papamu?” Emosi Lucyana meledak mendengar ucapan Bastian, membuat pembantu malah takut kalau sampai wanita itu melakukan
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Syarat Dari Rihana

Candra begitu terkejut melihat Rihana datang bersama Melvin, tapi meski begitu dia tidak bisa mundur. Candra akhirnya menyambut Rihana dan Melvin ramah, meski dengan senyum canggung di wajah. “Maaf sudah mengangguk waktu kalian,” ucap Candra untuk berbasa-basi. Rihana memasang wajah datar, hanya Melvin yang tersenyum tipis sambil menarik kursi untuk Rihana. Dari sini Melvin secara tidak langsung menunjukkan ke Candra, jika dia meratukan wanita yang pernah diusir oleh Candra. Candra semakin terkena beban mental melihat sikap Melvin, tapi berusaha untuk tenang karena dia harus mengutarakan maksud mengundang Rihana. “Apa yang Papa mau bicarakan?” tanya Rihana akhirnya membuka suara. Candra tersenyum canggung dan sedikit tertekan karena tatapan Rihana. Dia benar-benar harus mengubur rasa malu demi menyelematkan perusahaan. “Papa tahu jika tidak tahu malu dan tidak memiliki harga diri lagi dengan menemui sekarang ini. Namun, kamu tahu kalau perusahaan papa sudah berdiri berpuluh-puluh
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Peperangan Keluarga

“Tidak apa-apa dipecat. Yang penting Nyonya tidak menyakiti Tuan Bas yang tidak tahu apa-apa.” Simbok tahu resiko dari tindakannya, tapi dia juga tidak tega kalau sampai Lucyana menyakiti Bastian yang tidak tahu apa-apa. Lucyana sangat geram, hingga pergi ke kamar Melvin untuk mencari kunci cadangan kamar Bastian, sebab pekerja rumah menolah mendobrak kamar Bastian. Begitu Lucyana pergi, Simbok langsung mengetuk kamar Bastian untuk memastikan kondisi anak majikannya itu. “Tuan, eh … Bas.” Simbok meralat ucapan karena Bastian tidak mau dipanggil dengan sebutan tuan. “Bas baik-baik saja? Ini Simbok.” “Bas maunya Mama!” teriak Bastian dari kamar. Simbok cemas begitu juga dengan semua orang. Mereka berdoa agar Melvin dan Rihana segera sampai rumah. Lucyana masuk ke kamar Melvin, hingga di sana syok saat melihat foto yang terpajang di kamar putranya. Ada bingkai besar dengan foto Melvin, Rihana, dan Bastian terpajang di dinding atas ranjang, yang tentunya membuat Lucyana semakin gera
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
26
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status