All Chapters of Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku : Chapter 151 - Chapter 160

260 Chapters

Semua Cemas

“Ana.”Melvin langsung berlutut dan meraih tubuh sang istri, sedangkan Rihana memegangi perut sambil meringis.Lucyana awalnya puas bisa memberi pelajaran ke Rihana, tapi kemudian mulai panik saat Rihana memegangi perut dan merintih.Melvin begitu geram, hingga menatap tajam ke Lucyana.“Jika sampai terjadi sesuatu dengan Ana dan bayiku, aku tidak akan pernah memaafkanmu seumur hidupku!”Melvin meraup tubuh Rihana begitu selesai mengucapkan kalimat itu, kemudian membopong sang istri dengan cepat keluar dari kamar untuk membawanya ke rumah sakit.Lucyana begitu terkejut mendengar ucapan Melvin, hingga tubuhnya membatu dan hanya bisa memandang Melvin yang pergi meninggalkan dirinya.Melvin benar-benar panik, hingga berteriak memanggil Jhony agar menyiapkan mobil, kepanikan semakin merajai hati saat Rihana mencengkram erat jas bagian depannya. Dia menebak jika sang istri pasti kesakitan.“Vin.”“Bertahanlah, kita akan ke rumah sakit,” ucap Melvin sambil terus mengayunkan langkah menuruni
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Curhat

“Kenapa harus inap segala? Tadi dokter sudah bilang kalau janinnya baik-baik saja, jadi ga perlu inap juga.”Rihana protes karena Melvin memaksanya menginap di rumah sakit.“Ini demi kebaikanmu. Bagaimana jika sekarang baik-baik saja, tapi besok sakit?” Melvin tetap kekeh dengan pendiriannya.“Ya, tidak begitu juga,” balas Rihana.Bastian menatap kedua orangtuanya yang masih berdebat di UGD. Bocah itu menghela napas kasar, seolah dia sedang menghadapi anak-anak sedang berkelahi. Bastian keluar dari ruang pemeriksaan tanpa sepengetahuan Melvin dan Rihana, sebenarnya masih sedih karena mendengar penjelasan Rihana dan Melvin.Padahal dulu dia ingin sekali punya teman, tapi sekarang saat sang mama akan memberikannya adik, Bastian malah tidak senang dan merasa akan tersaingi.Bastian duduk di kursi selasar yang ada di depan UGD, ibarat orang dewasa yang sedang menghadapi banyak masalah, Bastian menghela napas berulang kali.Hingga saat bocah itu melamun, seseorang duduk di samping Bastian
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Ga Boleh Marahan

“Tapi papamu benar-benar marah dan benci dengan oma, tampaknya dia tidak akan pernah bisa memaafkan oma,” ujar Lucyana yang terlihat frustasi.“Dicoba saja, Oma. Bas juga kalau salah, terus Mama marah, kadang mikir. Mama kayaknya ga bakal maafin Bas. Tapi, nyatanya Mama maafin juga, lalu peluk-peluk, terus cium-cium. Kata Mama, penting usaha dulu,” ujar Bastian memberi nasihan.Lucyana akhirnya bisa tertawa kecil dan tidak ditahan lagi, Bastian benar-benar bisa mencairkan suasana hatinya yang kalut karena bersitegang dan terus dibuat marah karena sikap Melvin yang mengabaikannya.“Apa kamu yakin, jika oma minta maaf, papa dan mamamu akan memaafkan?” tanya Lucyana lagi. Dia ragu, juga gengsi. Mana mungkin yang lebih tua, yang meminta maaf.Bastian mengedikkan kedua bahu, seolah tidak yakin juga.“Oma sudah bikin Mama sakit, Bas ga tahu juga apa mereka bisa maafin.” Bukannya memberi semangat, Bastian malah menjatuhkan mental Lucyana, padahal sejak tadi terus mendukung dan memaksa agar L
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Sama-sama Keras

“Katanya ga boleh marah dan harus maafin, kok sekarang Bas yang marah?” tanya Rihana ketika melihat putranya itu diam dan tidak mau bicara lagi, setelah Rihana memberi maaf ke Lucyana.Ya, meski Lucyana meminta maaf dan tidak terlihat tulus karena tertutup gengsi, tapi Rihana tetap memberi maaf demi Bastian, sedangkan Melvin sendiri masih tidak percaya dan terus waspada juga curiga karena takut sang mama memiliki maksud tersembunyi.“Iya, tapi Bas masih mau marah,” kata Bastian sambil melipat kedua tangan di depan dada. Tingkah bocah itu memang sangat lucu.“Marah kenapa?” tanya Rihana mencoba membujuk dan mengajak bicara.“Mama sama Papa bohong, kenapa Bas ga dikasih tahu kalau mau punya adik? Bas belum mau punya adik,” ujar Bastian sambil mengerucutkan bibir karena marah.Rihan cukup terkejut mendengar ucapan Bastian, jadi sejak tadi diam karena marah akibat kehamilan Rihana. Sudah Rihana duga jika Bastian belum mau.“Bukan bohong, Bas. Mama juga baru tahu tadi pagi, serius.” Rihana
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Beban Negara

“Di mana aku mencari bukti itu?”Candra duduk di ruang kerjanya, memikirkan tentang tawaran yang diberikan Melvin. Dia tentunya kesulitan mencari bukti kematian yang sudah terjadi bertahun-tahun lamanya.“Lagi pula, kenapa tiba-tiba Rihana ingin aku mencari tahu penyebab kematian Aprilia? Padahal sudah jelas kalau dia meninggal karena jatuh dari balkon,” gumam Candra berpikir dengan keras.Hingga suara ketukan pintu pun terdengar, Candra mempersilakan masuk dan sekretarisnya tampak masuk tergesa-gesa.“Ada apa?” tanya Candra saat melihat sekretarisnya datang dengan tab di tangan.“Anda harus lihat ini,” kata sekretaris.Candra terlihat gusar mendengar perkataan sang sekretaris, hingga dia melihat berita yang diperlihatkan di layar tab.“Ini berita tentang MH Group yang mengumumkan jika akan menanamkan modal ke perusahaan kita. Lalu, ini ….” Sekretaris Candra menggeser layar lalu muncul bagian lain. “Baru beberapa menit pengumuman itu muncul, saham kita perlahan naik, Pak.”Sekretaris
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Teman Baru

“Sudah berapa bulan kehamilanmu?” tanya Lucyana saat berada di ruang inap Rihana.Rihana melirik Bastian yang duduk di ranjang, dengan sesekali membuka mulut karena disuapi potongan buah oleh Lucyana.“Baru enam minggu,” jawab Rihana sedikit ragu. Dia masih waspada karena Melvin sendiri belum percaya ke Lucyana.“Hm … masih kecil, kamu harus menjaganya dengan baik,” ujar Lucyana, kemudian kembali menyuapi Bastian dengan belahan jeruk.Rihana melihat Lucyana yang menyuapi Bastian dengan begitu tulus, bahkan Bastian pun terlihat begitu senang dan tidak ada rasa takut sama sekali ke Lucyana.“Aku akan menjaganya dengan baik,” ujar Rihana.Lucyana menoleh ke Rihana, menyadari jika sejak tadi hanya diam dan tidak memakan buah yang dibawakannya. Sejak dia dan Melvin berdebat, putranya memang masih diam tapi juga tidak melarang Lucyana ada di sana.“Kamu tidak mau makan buah pemberianku, apa kamu takut aku meracunimu?” tanya Lucyana.Rihana terkesiap mendengar pertanyaan Lucyana, hingga Bast
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Tidak Seperti yang Terlihat

“Aku lihat Index saham sudah naik, apa itu artinya kita tidak bangkrut?” tanya Meghan yang terlihat senang dan begitu lega. Dia langsung menanyakan ke Candra yang baru saja pulang. “Iya, karena MH Group mau membantu,” jawab Candra. “MH Group? Apa kamu memohon ke mereka?” tanya Meghan dengan ekspresi wajah tidak senang, dia jelas tahu siapa pemilik perusahaan besar itu. Candra melonggarkan dasi sambil memutar badan dan kini menatap Meghan, dia tahu jika istrinya memang tidak akan pernah menyukai Rihana. “Kamu pikir aku punya pilihan?” Candra menatap tajam Meghan. “Apa kamu sendiri tidak curiga, kenapa sejak kemunculan Rihana, hidup kita kacau? Apa kamu tidak berpikir kalau mungkin saja semua ini hanya akal-akalan saja agar kita tunduk kepadanya?” Meghan tidak terima jika mereka sampai berada di bawah Rihana. “Cukup! Cukup! Yang aku butuhkan sekarang mempertahankan perusahaan, bukan untuk memikirkan gengsi apalagi memikirkan segala kemungkinan di balik turunnya harga saham. Penurun
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Duduk Berdua

“Rihana sudah tidur?”Melvin baru saja menuruni anak tangga dan ingin ke dapur untuk membuat kopi karena harus lembur. Hingga dia berpapasan dengan Lucyana yang baru saja keluar dari kamar Bastian.“Sudah,” jawab Melvin dengan nada suara datar. “Apa Bas sudah tidur?” tanya Melvin kemudian sekadar basa-basi.“Ya, setelah aku menceritakan sampai tiga kali kisah koboi, dia baru tidur,” jawab Lucyana kemudian tersenyum bangga.Melvin tidak memperlihatkan reaksi apa pun. Lucyana pun masih sadar diri jika putranya itu tidak akan mudah memaafkan atau melupakan apa yang sudah dilakukannya dulu. Lucyana sendiri memaklumi dan tidak ingin memaksa Melvin atau Rihana untuk langsung mempercayai dirinya.Lucyana pun berjalan melewati Melvin untuk menuju kamarnya, hingga langkah terhenti karena ucapan Melvin.“Apa yang Mama katakan di rumah sakit itu benar?” tanya Melvin bicara sambil memunggungi Lucyana yang baru saja melewatinya.Lucyana membalikkan badan, menatap punggung Melvin dan balik bertanya
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Perhatian

“Kamu mau ke mana?”Meghan menatap Candra yang sedang berkemas pagi itu.“Ada urusan pekerjaan dadakan. Aku tidak bisa menunda atau tidak ikut. Kamu tahu perusahaan kita sedang tidak stabil, jika aku tidak pergi, takutnya investor tidak percaya dan ada kendala lagi di perusahaan,” jawab Candra tanpa memandang Meghan dan terus memasukkan pakaian ke koper.“Mendadak sekali, semalam kamu tidak bilang apa-apa,” protes Meghan, “bukankah kamu bilang saham perusahaan juga stabil, kenapa kamu cemas?”“Itu karena kamu terus mengajakku berdebat. Stabil bukan berarti aku bisa diam saja dan bersantai.”Meghan kesal dengan jawaban Candra, merasa jika suaminya sedikit menghindari dirinya. Dia merasa kalau Candra bersikap sedikit berbeda.**“Kamu baru bangun jam segini? Kamu seharusnya bangun lebih awal, jalan pagi, nyari udara pagi yang sehat. Ingat, kamu sedang hamil.”Rihana langsung melongo mendengar ucapan Lucyana. Dia terkejut karena Lucyana menasihatinya banyak hal. Ini adalah pertama kaliny
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

Balas budi

[Aku ingin bertemu denganmu.]Rihana mengetik pesan dan dikirimkan ke Monika. Dia sendiri sudah meminta izin Melvin untuk keluar menemui Monika, karena Bastian yang menjemput Lucyana.Rihana menikmati coklat hangat yang dipesan, sambil menunggu Monika datang. Dia diam dan menatap keluar jendela, di mana terlihat mobil berlalu-lalang yang lewat di jalanan. Tatapannya begitu fokus, banyak hal yang ada dipikirannya saat ini.Hingga setelah beberapa saat. Monika datang dan tatapannya langsung tertuju ke Rihana. Dia pun mendekat kemudian duduk di depan adiknya itu.“Ada apa? Kupikir kamu sudah tidak mau bertemu dengaku lagi,” ucap Monika dengan santai.Monika memanggil pelayan, memesan minum sebelum kembali menatap Rihana.Rihana sendiri menunggu kakaknya itu selesai memesan, hingga kini keduanya pun saling pandang.“Aku sebenarnya tidak mau peduli, tapi aku merasa punya hutang yang harus kubayar,” ujar Rihana dengan tatapan dingin.Monika menaikkan satu sudut alis, tidak paham dengan maks
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
26
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status