Karena aku sadar. Untuk orang sepertiku hanya bisa memendam perasaan. Lebih baik diam dengan rasa sayang daripada tersakiti oleh harapan.(Athar Farhad – Pesona Kang Ndalem)***Afni beranjak pergi menuju kamar sang bunda. Afnan memintanya meminta maaf dan mengubah sudut pandangnya.Uhuk, uhuk, uhuk.Athar membuka mata, ia segera duduk di sofa tempatnya berbaring. Rasanya canggung, sadar dari pingsan dan berada di depan sang kiai.“Afwan, Buya, Abi. Saya sudah merepotkan jenengan serta keluarga ndalem lainnya,” ucapnya canggung dengan wajah tertunduk malu. Ia segera memakai kemejanya dengan canggung, mencoba melawan rasa sakit dan perih.Afnan dan Kiai Laqief tersenyum. “Sama sekali tidak repot, kok, Kang.” Keduanya terlihat tersenyum tulus.“Jazakallahu khairon, Abi, Buya.” Athar yang sudah selesai mengancing bajunya membungkuk sedikit.“Waiyyaka, Kang. Lain kali hati-hati. Menolong orang boleh, tapi jangan sampai membahayakan diri sendiri. Kalau lukanya parah langsung minta pertolon
Last Updated : 2023-06-06 Read more