“Baiklah, Bu. Aku akan memanggilnya Mbak Vela. Selamat datang, Mbak Vela,” ulangnya sambil tersenyum.“Sayang, setidaknya tersenyumlah, adik dan ibuku telah menyambutmu dengan sangat baik,” perintah Rio pada Vela yang hanya diam tak merespons apa pun.“Sudah, nggak masalah, Ri. Ayo, ayo. Masuk dulu. Ibu sudah masak enak loh.” Tika tampak sangat senang saat rumahnya akan dihuni oleh menantu yang banyak uang.“Sebelum ke sini, kami sudah sarapan, Bu. Vela juga, kayaknya sudah kenyang. Kami mau istirahat saja, Bu. Besok juga kan, aku sudah berangkat kerja lagi.”“Oh, begitu? Ya sudah, buat nanti saja kalau sudah lapar lagi. O ya, apa Vela masih tetap kerja? Menurut Ibu sih, mumpung masih muda, gunakan waktu untuk mencari uang sebanyak-banyaknya. Namanya hidup, pasti butuh uang kan? Kalau bisa, ajak Raya juga biar nggak Cuma mengandalkan pendapatan dari konten-kontennya. Kalian kan, berteman dekatnya sudah lumayan lama kan?”“Ibu, jangan bahas itu dulu dong. Kasihan Vela kan? Biarkan dia
Read more