All Chapters of Saat Calon Suamiku Mencintai Adik Tiriku: Chapter 51 - Chapter 60

82 Chapters

Keluar dari Rumah

Tak berselang lama, Elsa telah kembali dengan membawa tas. Bian yang melihatnya langsung menghampiri Elsa, lantas mengambil alih tas yang dibawanya itu.“Kamu ini, ngerti lagi luka malah bawa berat begini. Aku ikut nggak boleh,” omel Bian karena merasa khawatir.“Aku bisa kok. Kamu aja yang berlebihan,” jawab Elsa seraya tersenyum.“Ya udah, ayo, kita langsung ke Hotel Tulip,” ajak Bian agar Elsa bisa segera beristirahat.“Tunggu, Bi. Aku harus ngomong dulu sama Vela.”Tanpa menjawab, Bian hanya menganggukkan kepala.“Vel, ingat ya! Kurang dari satu minggu, kamu harus menghubungi Mas Rio untuk merencanakan pernikahan kalian. Lebih cepat, akan lebih baik. Meski keadaanku seperti ini, aku akan tetap mengawasimu,” tegas Elsa pada Vela yang masih menitikkan air mata.“El, sekarang kamu makin berani ya! Ingat kan, kamu itu hanya anak pungut. Harusnya kamu itu lebih pantas memikirkan balas budi untuk keluarga ini. Bukan malah seperti ini, El.”“Ayah belum tahu apa-apa. Jadi, tolong, diam sa
Read more

Menghubungi Mantan Calon Mertua

“Kalau ingin tahu identitas aslinya secara jelas, bukankah aku harus mengetes darah yang mengalir di tubuh anak itu, Sep? Tes DNA bukankah jawaban pasti agar aku mengetahui siapa sesungguhnya Elsa itu?”Kening yang mengerut menunjukkan kalau Wulan begitu serius saat mengutarakan pendapatnya. Harapan tentang rencananya itu bisa berjalan lancar tentu menjadi doa meski tak terucap.“Iya, Lan. Memang cara itu yang paling efektif. Tapi, bagaimana caranya? Harus ada sampel dari bagian tubuhnya Elsa kan, Lan?”“Nah itu, aku mau minta tolong sama kamu, Sep.”Alis Septi hampir menyatu. Ia belum memahami apa yang seharusnya dilakukan untuk membantu temannya itu.“Nggak mungkin kalau tiba-tiba aku meminta darahnya kan, Sep? Mencurigakan banget nantinya.”“Kapan arisan diadakan lagi, Sep?” tanya Wulan seakan tak menghiraukan perkataan dari Septi.“Arisannya sih, sebulan dua kali. Tapi, ada acara lain juga selain arisan asalkan sudah mendaftar jadi peserta arisan di sini. Kamu sih, disuruh ikut ma
Read more

Janjiku Tak Sebusuk Janjimu

“Maksudnya, Vela mau menggantikanmu untuk menjadi menantuku? Begitu, El? Alasanmu tentang pembatalan pernikahanmu tadi, apakah semuanya benar? Masa iya Rio malah mencintai Vela, El? Bukankah kalian saling mencintai? Rio mencintaimu, bukan Vela, El?”Meski ada perasaan senang, tetap saja rasa penasaran itu tidak bisa dibungkam. Tika mengayakan semua yang terlintas di kepalanya.“Tante nggak perlu banyak tanya, deh. Tadi kan sudah kujelaskan sedikit, tinggal turuti saja semua perkataanku. Datanglah ke rumahku secepatnya untuk melamar Vela. Kalau Tante sudah melihat berita di media sosial, Tante pasti melihat klarifikasi yang telah dilakukan Vela kan? Dia itu bukan dilecehkan oleh Bian, melainkan sekongkol sama Mas Rio. Dia mau menikah sama laki-laki yang berperan sebagai Bian di videonya. Dan dia adalah Mas Rio, Tan.”“Apa! Jangan ngaco kamu, El! Tante tahu kabar dari Vela, makanya Tante banyak tanya. Yang Tante tahu, Rio itu pacar kamu dan mencintai kamu. Kenapa malah bermain gila sama
Read more

Kekecewaan Rio

Saat Vela masih memikirkan kapan baiknya dia menghubungi Rio, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada seseorang yang menghubunginya.“Kenapa Mas Rio harus meneleponku sekarang sih! Sialan banget ini orang! Dia sudah berkhianat. Dia sengaja merekamnya dengan memperlihatkan wajah kami. Buat apa dia melakukan hal bodoh itu kalau bukan untuk mengkhianatiku!”Karena ragu untuk mengangkatnya, telepon dari Rio telah berakhir. Namun, ada notifikasi yang masuk. Tanpa membukanya, pesan itu bisa terbaca di bagian atas layar ponsel.“Tolong angkat teleponku, Sayang. Kita harus bicara.” Begitulah pesan yang Rio kirimkan untuk Vela.Sesuai permintaan yang Rio tulis, ponsel Vela kembali berbunyi. Rio adalah orang yang meneleponnya.Dada yang bergemuruh hebat, karena pada akhirnya Vela kalah telak, membuatnya harus menuruti keinginan Elsa dan harus menikah dengan Rio. Ia tak bisa kabur dari Rio yang ingin berbicara kepadanya.Dengan membuang napas, layar ponsel yang digenggamnya digulir untuk menerima pang
Read more

Cemburu dan Manjanya Bian

Elsa terpaku sebab perkataan yang Bian sampaikan. Sorot matanya pun kembali di lempar ke sudut lain. Laki-laki di hadapannya itu, tak gentar untuk mendapatkan cintanya yang masih terbelenggu.Bian menghela napas kala mengetahui sikap Elsa yang kembali merasa tidak nyaman. Keinginannya kali ini, harus diwujudkan dengan proses yang sangat perlahan dan penuh kesabaran.“Maaf, El. Lagi-lagi aku menyudutkanmu. Aku pertimbangkan kok, nantinya. Aku juga akan berdoa agar kepercayaanmu tentang ketulusan cinta bisa kembali hadir dalam hatimu. Aku akan memikirkan saran darimu, El.”Keras kepala yang selalu menemani Bian, nyatanya sedikit memudar jika berhadapan dengan Elsa. Dengan pelan-pelan, Bian harus memahami perasaan wanita yang kini telah bertakhta di lubuk hatinya.“Iya, Bi. Aku juga mau berdoa, semoga suatu saat nanti, perasaanku kepadamu bisa jelas kurasakan di dalam hati. Tapi, aku nggak mau memberikan harapan kepadamu. Kita jalani seperti ini dulu. Biarkan Tuhan yang menuntun jalan ki
Read more

Melamar Vela

Balasan pesan yang Elsa kirim sengaja menggunakan kata-kata yang mengusik emosi.“Jaga kata-katamu, El. Dari dulu, aku memang mencintai Vela. Aku berpacaran denganmu hanya sebagai bukti kalau aku tulus mencintai Vela,” balas Rio, tak terima.“Iya, terserah saja. Intinya, kamu itu bodoh, mana ada seorang wanita yang mau membagi laki-laki yang katanya dicintai dengan wanita lain. Istri saja nggak mau dipoligami, ini malah menyuruh si pacar laki-laki harus mendekati wanita lain. Kalau otak dipakai, nggak masuk akal kan? Sudahlah, itu kan pilihanmu. Kabari kalau besok sudah siap semuanya. Aku ingin memastikan acara berjalan sesuai harapan.”Pesan jawaban itu telah terkirim ke nomor Rio. Elsa pun meletakkan ponselnya di atas nakas. Ia tak peduli lagi dengan jawaban yang akan masuk dalam ponselnya itu.Elsa merebahkan dirinya di atas kasur. Sorot matanya menatap langit-langit kamar hotel yang sementara ditempati.“Aku doakan, semoga rencana pernikahan kalian lancar dan tidak ada hambatan. S
Read more

Sudah Ditentukan

“Begini semuanya, terutama Ayah, Mama Nani dan Vela, saya punya pendapat yang akan dikuatkan oleh Bian sebagai korban fitnah yang telah Vela dan Mas Rio lakukan. Kami akan mengusulkan kalau pernikahan yang terjadi nanti harus dilakukan secepatnya dalam jangka waktu satu minggu dari sekarang, dan juga, kami meminta untuk menyiarkan pernikahan itu di media sosial sebagai bentuk kalau Vela memenuhi tanggung jawabnya yang telah diklarifikasi sebelumnya. Saya kira, pendapat ini cukup bisa diterima. Bagaimanapun, orang-orang pasti ingin melihat kesungguhan yang akan Vela lakukan. Jadi, saya harap, semua akan menyetujuinya.”Pernyataan yang dibumbui oleh penekanan itu disampaikan cukup panjang. Elsa menyampaikannya dengan sangat tegas, hingga orang-orang yang ada di ruangan itu tercengang.“Jangan berlebihan, El! Cukup orang terdekat saja yang tahu. Yang penting, Vela sudah mau menikah sama Rio kan? Pernikahan yang akan dilakukan nggak perlu mengundang banyak orang, apalagi disiarkan di medi
Read more

Calon Cucu Menantu

“Bi, tunggu dong! Memangnya kamu tahu, di mana ruangan Kakek?” Pertanyaan itu menghentikan langkah keduanya. Bian kini tersadar akan perbuatannya yang mendadak menarik Elsa untuk mengikuti langkahnya.“Makanya, katakan! Jangan ngobrol terus sama Rendi!” ketus Bian karena Rendi memang sudah pergi juga.Kening Elsa mengernyit. Ia makin tak mengerti dengan sikap Bian yang sering memperlihatkan kekesalannya secara mendadak. Padahal dia tahu, Elsa memang harus membicarakan kesepakatan yang dilakukan dengan Handi melalui Rendi.“Aneh kamu, Bi! Ya udah, ayo, ikuti aku. Jangan tarik-tarik lagi. Kamu tahu kan, aku baru saja kecelakaan.” Elsa ikut merasa kesal karena sikap Bian makin kekanak-kanakan.“Aneh kan, memang gara-gara kamu. Kamunya aja yang nggak mau tahu kalau di hatiku sudah ada namamu. Ya udah, ayo.”Elsa yang tadinya ikut kesal, kini menjadi tersipu.Apa benar, Bian beneran mencintaiku sampai sikapnya jadi begini meski aku hanya mengobrol dengan Rendi? Nggak tahu deh! Aku hanya ta
Read more

Misi Rahasia

Meski perasaan haru menyusupi kalbu, tak dimungkiri juga, ada perasaan kecewa mengingat lagi tentang cerita yang mengatakan kalau Wulan sengaja menitipkan Elsa di panti asuhan.“Apakah itu betul, El? Dulu, Kakek hanya melihatmu sekali waktu di panti, setelah itu, semua diurus oleh Handi. Kakek tidak tahu riwayat awalmu kenapa bisa berada di panti asuhan itu, El. Tapi, yang Kakek tahu, Wulan begitu menyayangimu. Kalau dia masih hidup dan menitipkanmu, mungkin ada alasan lain yang mengharuskannya melakukan semua itu, El. Kakek tidak pernah menyangka, kalau ucapanmu memang benar, artinya sekarang pun, Wulan kemungkinan masih hidup dan ada di suatu tempat kan? Kakek senang kalau hal itu terjadi. Wulan adalah menantu kesayangan keluarga. Dia lembut dan sangat baik.”Mengenang Wulan, membuat Wicaksono terenyuh. Kecelakaan yang menimpa Wulan dan anaknya itu kembali terngiang di ingatan. Masih terekam jelas cerita waktu itu, saat Wulan diantar pulang ke rumah orang tuanya tanpa Handi yang mem
Read more

Rasa Penasaran Wulan

“Belum lama aku meminta tolong sama Septi, sekarang dia sudah mendapatkannya? Apakah ini campur tangan-Mu, Tuhan? Engkau mempercepat jalanku untuk mengetahui semua dugaan yang membuat jantungku berdebar hebat. Aku harap, hasilnya nanti tidak akan mengecewakan siapa pun.”Bahagia bercampur haru dirasakan oleh Wulan. Sambil bergumam dengan rasa syukur di dalam hati, wanita itu mempersiapkan diri untuk pergi ke toko bunga tempat Septi berada.***“Sep, bagaimana caramu melakukannya?” tanya Wulan ketika baru saja sampai dan bertemu Septi.“Semua berkat Tuhan, Lan. Dia yang mempermudah segalanya. Secara kebetulan, ada rambutnya yang rontok. Elsa baru saja kecelakaan, aku pura-pura mengkhawatirkannya dengan menuntunnya untuk duduk. Saat itulah, aku mengambil rambut itu, Lan.”“Elsa kecelakaan? Apa dia baik-baik saja?” Wulan tampak seperti orang tua yang sangat mengkhawatirkan kondisi anaknya. Padahal dia baru akan memeriksakan rambut itu untuk mengetahui kebenarannya.“Dari kondisinya tadi,
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status