Tak berselang lama, Elsa telah kembali dengan membawa tas. Bian yang melihatnya langsung menghampiri Elsa, lantas mengambil alih tas yang dibawanya itu.“Kamu ini, ngerti lagi luka malah bawa berat begini. Aku ikut nggak boleh,” omel Bian karena merasa khawatir.“Aku bisa kok. Kamu aja yang berlebihan,” jawab Elsa seraya tersenyum.“Ya udah, ayo, kita langsung ke Hotel Tulip,” ajak Bian agar Elsa bisa segera beristirahat.“Tunggu, Bi. Aku harus ngomong dulu sama Vela.”Tanpa menjawab, Bian hanya menganggukkan kepala.“Vel, ingat ya! Kurang dari satu minggu, kamu harus menghubungi Mas Rio untuk merencanakan pernikahan kalian. Lebih cepat, akan lebih baik. Meski keadaanku seperti ini, aku akan tetap mengawasimu,” tegas Elsa pada Vela yang masih menitikkan air mata.“El, sekarang kamu makin berani ya! Ingat kan, kamu itu hanya anak pungut. Harusnya kamu itu lebih pantas memikirkan balas budi untuk keluarga ini. Bukan malah seperti ini, El.”“Ayah belum tahu apa-apa. Jadi, tolong, diam sa
Read more