Ayesha menatapi keluarga Izhar yang datang ke rumahnya untuk menengok bayinya. Bayinya sekarang berada di rumah tengah dengan box-nya, agar mudah ditengok. Ayesha sendiri merasa seharusnya tidak melakukan itu, karena ia khawatir bayinya akan stres dengan suara-suara itu. Itu membuat jiwa keibuannya meronta, tentu saja. Dia lantas mendekati Izhar yang berada di teras rumah, lantaran tengah menunggu kambing yang akan disembelih untuk aqiqahnya. “A, Aa apa enggak khawatir? Juan lahirnya prematur, seharunya dia enggak di tempat ramai. Bukannya Ay nolak kedatangan keluarga Aa. Tapi Ay khawatir sama Juan. Juan itu mudah sakit, dokter juga enggak menyarankan Juan ada di tempat ramai,” ucap Ayesha dengan penuh penekanan, agar Izhar sadar jika dirinya tengah menghawatirkan anak mereka itu. “Ay, yang dokter maksud itu kayak mal, pasar, atau tempat umum lainnya. Ini di rumah, kan?” “Tapi suasananya ramai, banyak orang juga. Aa bisa enggak sih, ngerti sedikit?!” Ayesha memelankan suaranya aga
Baca selengkapnya