Tiara menundukkan kepala karena malu, dalam hati ia menggerutu tidak menentu. Rasanya aliran darah wanita itu ikut mendidih melihat bosnya bermesraan di hadapannya."Selamat pagi Tiara ..." sapa Nilam, ia sengaja membuat Tiara naik darah."Selamat pagi juga Ibu Nilam, baiklah Pak Willy, karena sudah tidak ada yang Bapak bahas lagi saya permisi.""Oke, silahkan!"Belum Tiara keluar dari ruangan, mereka malah seperti perangko.Tiara yang merasa ingin tahu, melirik ke belakang mengelus dada dan bergumam, "Dasar ulat bulu!"Sementara saat Nilam melihat Tiara tidak terlihat lagi, ia gegas berdiri dari pangkuan Willy. "Mau kemana?"Tangan Willy yang nakal, menarik tubuh Nilam, dan terjatuh lagi kepangkuan-nya."Astaga, Mas! Please ya! Aku cuma mau membuat Tiara panas saja, karena aku tidak suka kepada perempuan itu ..."Ucapan Nilam seperti anak kecil saja, pagi itu Willy melihat istrinya lebih manja dari biasanya. YIa sampai harus mencubit pipinya beberapa kali karena gemas."Sakit tahu,
Baca selengkapnya