Max menemui istrinya di kamarnya. Bisa ia lihat Alison yang berdiri membelakanginya. Tangannya tampak bergerak di wajah, sepertinya dia menghapus air matanya. Apakah perkataan ibunya tadi menyakiti hatinya?Max menghela napas. Dia merasa bersalah. Karena bagaimana pun, wanita yang menyakiti istrinya itu adalah ibunya.Max menghampiri istrinya, dia membalikkan tubuhnya dan mendekapnya hangat."Maafkan aku," ucap Max dengan tulus."Bullshit! Kemana saja kamu selama ini, huh?!" Alison mendongak, menatap Max dengan tajam. "Tiap kali ibumu mencari masalah, kamu bahkan tidak membantuku.""Aku selalu membantumu. Bahkan ayah juga," sangkal Max. Ya, ia dan ayahnya memang sering mengambil tindakan jika ibunya sudah mencari masalah. Tapi, mereka melakukannya secara perlahan. Mereka tidak mungkin langsung menegurnya dengan keras. Hal itu malah akan membuat ibunya semakin murka. Dia tidak akan berpikir. Orang sepertinya hanya akan mau menang sendiri. Dia selalu membenarkan apapun yang ia lakukan.
Read more