“Beneran, ya, Mas Fajar lagi nggak sibuk,” tanya Intan memastikan lagi, karena khawatir pria itu memiliki pekerjaan yang menumpuk di kantornya.“Kalau sibuk, saya nggak mungkin ke sini nemui kamu,” kata Fajar lalu mempersilakan Intan yang baru saja berdiri, untuk duduk kembali. “Lagian juga dekat dari kantor, sekalian makan siang. Kamu sendiri gimana? Sampai jauh-jauh datang ke sini, padahal bisa bicara lewat telepon.”Intan meringis sembari duduk kembali di kursinya. Bukannya tidak ingin bicara lewat telepon, tetapi, Intan merasa bisa lebih bebas bila langsung bertemu dan bicara seperti saat ini.“Maaf, ya, Mas, sudah ngerepotin,” balas Intan sambil melambai tangan pada seorang pelayan. “Tapi nggak ada yang marah, kan?”Fajar terkekeh sembari menggeleng. “Bukan nggak ada, tapi belum ada.”“Aman berarti, ya?” gurau Intan kemudian ikut tertawa bersama Fajar.Mereka menghentikan pembicaraan sejenak, untuk memesan makanan dan minuman terlebih dahulu. Setelah selesai, barulah obrolan yang
Last Updated : 2023-08-09 Read more