Semua Bab Istri yang Tak Sempurna: Bab 981 - Bab 990

1115 Bab

TAK SELAMANYA API LAWAN API

"Jangan lakukan itu! Aku mohon!" Aida tak bisa menunggu lagi. Dia sudah berjalan cepat mendekat pada Reizo."Mau apa? Mau kutebas juga kepalamu?""Eh, odjo!""Kakek, tenanglah. Dia tak serius!" Mata Aida mendelik menatap Reizo. "Jangan bicara sembarangan! Kau bisa membuat Kakek sakit!" omel Aida."Maumu apa?""Kumohon jangan begitu! Tak perlu pakai samuraimu!" Aida mulai menjelaskan keinginannya. "Aku tahu mereka memang jahat dulu. Dan aku juga ingin sekali membunuh mereka saat mereka menjahatiku dulu. Tapi itu semua hanya sekedar keinginan. Maksudku ... bukan sesuatu yang ingin benar-benar aku wujudkan!" Aida tersenyum simpul dan dia mendekat pada Reizo."Kalau menyimpan dendam sampai harus membunuh, kurasa itu sesuatu yang salah! Dan kalau memang seperti itu,maka saat ini kita tidak akan pernah mendengar nama Umar bin Khattab! Nama itu tidak akan pernah ada dalam sejarah Islam, karena dia adalah orang yang sangat kejam dan jahat! Tapi Rasulullah Muhammad, dia memberikan kesempatan!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-08
Baca selengkapnya

PERPISAHAN SEMENTARA

[Apa? Kau ingin bilang kalau aku licik? Kau ingin bilang aku pintar? Kau ingin bilang apa? Kenapa kau menjadi kosong begini? Kau memikirkan apa? Alat ini rusak, kah?]Aida menyindir lagi sekaligus kebingungan karena memang dia tidak bisa mendengar apa pun.Setelah tahu kalau Aida bisa mendengar yang ada di pikirannya, maka saat itu juga orang yang ada di hadapan Aida bersikap sama seperti kalau Alan ingin mencuri dengar apa yang ada di hatinya."Aku ingin pergi mencari Deni dan Anto. Mereka yang ditargetkan juga. Mereka banyak membuat rencana bersama Rika."[Kau yakin, kau tidak membohongiku?]Aida masih tak yakin, karena dia mengingat betul kalau kembaran suaminya ini memiliki niat yang lain."Untuk apa aku membohongimu?""Tapi—""Sudah, biarkan dia pergi, Aida. Mereka memang pantas untuk dihukum," cuma Endra sudah bicara begitu dan tidak mungkin Aida melarang lagi Reizo."Tapi kumohon, jangan melakukan satu tindakan yang hanya akan membuat suasana jadi semakin buruk." Hanya itu yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya

PETAK UMPET

"Bagaimana kau bisa membawaku ke tempat ini? Di mana kita?"Sesaat sebelumnya, saat Alan sudah menghilang, dan kini dia bersama dengan seorang wanita yang terlihat ketakutan melihat sekelilingnya. Dia tidak tahu di mana keberadaannya dan tempat itu lumayan gelap. Cukup mencekam dan menakutkan. Tempat yang mengerikan."Kau lupa, tempat ini di mana? Apa kau tidak melihat berita, Rika?" Alan malah mempertanyakan ini pada Rika yang membuatnya bingung. Dia tidak tahu ada apa di tempat itu yang membuatnya harus melihat berita."Apa maumu membawaku ke sini?" Rika semakin cemas, karena dia yakin niat Alan buruk untuknya. Yang Rika tahu, itu di alam terbuka."Ini di jurang. Itu dari atas sana, dulu, mobil Jessie Irawan jatuh ke jurang ini. Dan di sana dibilang kalau kondisi mobilnya yang bermasalah. Kau lupa?"Bergetarlah hati Rika ketika mendengarnya."Bagaimana kau bisa membawaku ke sini?"Rika tahu, mereka tadi ada di tempat Adiwijaya, tapi saat ini kenapa mereka bisa ada di tempat yang men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya

KOPI

"Kau! Apa kau menipuku dan dari tadi kau mengikutiku?" Rika menuduh.Dia tak percaya kalau Alan tiba-tiba muncul di sebelahnya dan membuat dirinya yang tadi ingin beristirahat jadi ingin kabur lagi dari tempat itu. Dia ingin berlari, tapi sudah percuma. Tenaganya juga sudah habis dan apakah dia bisa mengungguli kekuatan Alan? Ini juga yang Rika tidak tahu."Ya, aku memang memenuhi janjiku. Aku tidak pergi ke mana pun. Aku di sana sampai sepuluh menit berlalu, aku melihatmu masih berlari. Jadi ya sudah, aku tunggu saja di sana. Sampai kau berhenti, baru kupikir aku akan datang menghampirimu. Aku juga menikmati kopiku dulu tadi. Lumayan, aku haus soalnya." Alan pulang dulu ke rumah Rafael, bikin kopi dan balik lagi, menunggu."Kau benar-benar mempermainkanku!” Rika mulai paham maksud Alan."Haha. Mempermainkan bagaimana? Aku tidak mengejarmu. Aku membiarkanmu berusaha menghindar dariku. Tapi ternyata, kau tidak bisa melakukannya, kan?" Senyum kembali muncul di bibir Alan sambil memicing
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya

BERMANDI DARAH TANPA DISENTUH

"Aaaakh, aku tidak bilang kalau aku merusak rahim tantemu kenapa kau menusukku? Aaakh ... darah! Kau harus membawaku ke rumah sakit. Aaakh ... sakit sekali!""Ke neraka, bukan rumah sakit!" pekik Alan emosi."Aku tak merusak rahim tantemu!" Rika masih berniat berbohong."Kau mengosongkan pikiran, aku tidak menyakiti rahim tantemu, tidak!”“Kau tadi bilang begitu. Tapi bayangan di dalam benakmu, aku bisa membaca kalau ternyata kau memang memberikan sesuatu pada minuman yang kau bilang sebetulnya penyubur kandungan, tapi itu justru membuat kandungan tanteku bermasalah! Kau pikir semua refleksi di dalam otakmu itu tidak bisa kubaca, hmm?"Masalahnya memang Rika tidak mungkin bisa berbohong pada Alan! Alat yang dia buat ini sudah disesuaikan dan sudah menggunakan beberapa kali uji coba dari awal pembentukannya tujuh tahun lalu. Makanya Alan sudah menyerangnya dengan jarum tajam yang sangat panjang dengan ukuran hanya 0,1 mili lebarnya menembus tepat ke livernya Rika."Akan ada pendarahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya

ORANG JAHAT

"Ikan-ikan itu tidak menggigitmu! Ikan-ikan itu cuma membersihkan lintah. Mereka menggigit lintah-lintah di tubuhmu!""Tidak! Mereka menggigitku dan semakin banyak mereka di sekelilingku! Cepat keluarkan aku dari air ini, cepatlah!"Rika sudah panik. Dia bahkan melupakan niat Alan menculiknya tadi untuk apa. Yang pasti, dia tak mau kulitnya yang bagus sampai terkoyak karena ulah ikan-ikan itu."Sebentar! Aku akan cari tahu dulu sebenarnya kita ada di mana sampai ikan-ikan itu mengganggumu.""Hei, aku sudah sekarat di sini. Cepatlah, mereka bisa membunuhku! Keluarkan aku dari sini!"Senyum Alan ketika mendengar suara meninggi Rika padanya."Hey, kau meninggikan suaramu! Memang kau pikir aku pesuruhmu, hmm?"Sudah terdesak, Rika masih dihadapkan dengan sikap Alan yang tak terima dan malah bersedakep memperhatikannya, bukan menolongnya keluar."Cepatlah! Aku tak kuat lagi, cepaaaat, mereka bisa membunuhku, tolong aku!""Hahaha!"Alan malah terkekeh. Matanya menatap lagi ke arah sungai ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya

LUCY

"Ah, ada yang membunuh ibumu semengerikan itu?""Ya. Mereka jahat pada ibuku.""Tapi apa kau tidak berpikir kalau mungkin pembunuh ibumu itu adalah orang yang terdekat denganmu?" Alan bisa membayangkan tentang gambaran kematian Ibu bocah tadi yang terlintas di benak lawan bicaranya."Bukan. Orang yang membunuhnya sangat jahat. Sama seperti kau.""Hei, justru aku adalah orang yang membunuh orang jahat itu.""Kenapa kau tidak membawanya ke kantor polisi?""Orang seperti dia tidak pantas dibawa ke kantor polisi. Hukumannya terlalu ringan. Aku hanya ingin memberikan hukuman yang setimpal.""Bagaimana kau tahu hukuman setimpal itu?"[Dia terlalu banyak bertanya.][Biarlah, Reizo. Dia hanya ingin tahu dan anak ini berbeda. Aku harus memberitahukannya supaya dia tak salah sangka padaku. Lagian, aku sebetulnya tak yakin kalau pembunuh ibunya, bisa jadi ayahnya sendiri. Ini harus diklarifikasi.][Kalau dia salah paham juga bukan masalah. Cepatlah! Masalah dia dan ayahnya bukan urusan kita. Mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-13
Baca selengkapnya

SAHABAT TERBAIK

"Lucy! Baiklah, aku akan mengingat nama itu.""Young Master Adrian!"Sayup-sayup sudah terdengar suara orang yang mencari Adrian."Itu Felix. Dia pasti mencariku karena dia pikir aku hilang. Aku sudah harus kembali, Alan.""Ayahmu?""Bukan, tapi guruku. Dia banyak mengajariku juga dan dia sering membantuku. Dia juga temanku. Dia ....""Dia sangat menyayangimu, ya?""Ya. Dia baik padaku. Karena dia ...." Adrian kembali mengangguk."Sebenarnya kau ingin bilang dia seperti ayahmu, tapi kau punya Ayah. Begitu, kan?" Alan tadi menyentuh anak itu,makanya dia bisa tahu apa yang dilakukan oleh ayah bocah itu padanya."Ingat kata-kataku! Tak apa kalau kau mengganggap dia ayahmu, tapi kau juga punya Ayah. Aku sendiri punya dua Ayah. Salah satunya guruku, Mister Brown yang kuanggap jadi ayahku.""Boleh begitu?""Yep!""Tuan Muda Adrian!"Panggilan itu masih terdengar di telinga mereka, tapi Alan masih berbisik dan masih bicara padanya."Tapi, kau harus ingat satu hal!""Apa yang harus kuingat?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-13
Baca selengkapnya

NEXT TARGET

"Maaf, aku terlambat. Aku hanya sekedar memastikan kalau anak itu tidak kenapa-kenapa.""Kau buang waktu saja! Aku sudah malas melihat wajah mereka. Kita selesaikan cepat!""Hei, sabarlah dulu! Anak itu tadi membuatku tak tega. Kau tahu, dia punya masa kecil seburuk aku dan Rafael, dalam kesendirian dan kesepian."[Aku? Tentu tidak! Aku hidup bersama Xavier Dolan. Keluarganya tidak pernah membuatku kesepian, Alan!][Cih! Kau ingin mengelak? Kau lihat sendiri anak itu tadi seperti apa, kan? Dan tak sekalian kau bilang kalau kau bahagia bersama Ester.][Alan, tak usah bahas masa lampau! Fokus bantu Reizo dan segera ke lab! Aku butuh kau di lab untuk Archie!][Iya, lah! Kau diam dulu saja!]Alan mendekat pada orang-orang yang ditangkap Reizo dan wajah mereka terlihat ketakutan."Siapa kalian?""Reizo belum menjelaskan kah, Anto?" seru Alan mulai mengintimidasi."Reizo?""Kau belum memperkenalkan dirimu, Reizo? Eish, ngapain aja kau dari tadi?" jelas wajah mereka makin bingung dengan pert
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-13
Baca selengkapnya

SABAR YA!

Sementara itu di tempat tinggal Adiwijaya."Aida, ayo habiskan makananmu!""Eh, iya, Kakek! Aku memang mau menghabiskannya, cuma perutku agak kekenyangan dan kepalaku agak sedikit pusing. Mungkin karena aku kebanyakan makan seblak?" Alasan di bibir Aida, tapi tentu saja mereka tidak bisa membaca apa yang ada di dalam hati Aida.Mereka tidak mengizinkan aku mendengar apa pun yang mereka katakan. Aku yakin sekali mereka melakukan sesuatu yang lumayan kejam. Ya ampun! Tapi sudahlah, aku bisa apa? Aku yang penting sudah berlepas diri dari semua yang mereka lakukan. Aku sudah mengingatkan kalau mereka tidak boleh kejam. Dan mudah-mudahan apa yang mereka lakukan tidak akan pernah memberatkan Mas Reiko.Kepergian Alan dan Reizo Sudah beberapa jam berlalu dan bahkan Aida juga sudah menghabiskan seblaknya. Lalu, dia juga sudah mengobrol dengan anggota keluarga Adiwijaya yang lain seperti Vanessa, adik-adiknya dan Inggrid.Hubungan Aida dengan Vanessa membaik. Semua keributan kala itu sudah dim
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
979899100101
...
112
DMCA.com Protection Status