Dahlia sudah bersiap di pojok dinding dengan wajahnya yang sudah tertutup oleh hijab, selayaknya cadar. Ia akan mengerahkan segala kekuatan dan berat tubuhnya di kaca itu. Berharap kaca itu akan pecah berserak. Belinda berlari, menarik tangan Dahlia. "Kita cari jalan keluar lain! Aku takut, ini mengancam nyawamu, Dahlia! "Kita tak punya jalan lain. Kebebasan ini harus diperjuangkan!" Belinda menggeleng. "Mungkin kita bisa mengadakan negosiasi dengan mereka," ucap Belinda. "Di otak Mandala dan anak buahnya, tidak ada kesepakatan kecuali urusan lendir. Aku tak akan memberikan mereka kesempatan," ucap Dahlia datar. Lagi-lagi Belinda menggeleng. "Kamu harus tahu, Bel. Tidak semua orang berangkat dari yang indah-indah, seperti dalam sebuah dongeng putri raja dan pangeran. Faktanya, jauh lebih banyak kisah ra
Read more