"Suci!" teriak ibu. Aku menghembuskan napas kasar, antara marah dan jengkel. Semua itu keluar dari otak yang sudah penuh. Seolah ingin mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini terpendam, tapi ibu malah membentak.Melampiaskan sesuatu yang sekian lama terpendam hampir saja terkabul. Mas Yanuar yang berada di sisiku hanya tersenyum simpul melihat apa yang terjadi."Nggak boleh begitu, nak! Ingat kamu lagi hamil, berkatalah yang baik-baik. Ibu nggak mau di bilang nanti tidak bisa mendidik anak jika kamu berpikiran buruk terhadap mereka." Ibu membulatkan mata kala berbicara denganku, tapi bukannya sakit hati aku justru memeluknya erat."Aku masih sakit hati, Bu. Perlakukan mereka sejak diri ini kecil hingga akan mempunyai anak masih saja sama. Nggak ada bedanya, bukannya dikurangi malah semakin parah." "Biarkan saja, nggak perlu lagi kita balas atau membicarakan buruk mereka. Tuhan itu terlalu baik sama kita, memberikan kita semua panjang umur dan kesehatan, sudah jangan beri lagi tubuhmu
Last Updated : 2023-04-27 Read more