Pagi-pagi sekali Ayah sudah berkemas diri untuk memenuhi panggilan pihak berwajib. Pekerjaan rumah yang setiap harinya menjadi kebiasaan beliau, saat ini sudah selesai lebih awal. "Nanti biar saya yang mengantar Ayah," ujar Mas Yanuar saat melihat Ayah sedang duduk di depan televisi menikmati kopi hitamnya yang masih mengepulkan asap dan meliuk-liuk ke atas."Kamu nggak sibuk? Nanti malah mengganggu kerja kamu, biarlah Ayah pergi sendiri," tolak Ayah."Tidak, biar saya yang mengantar dan jangan menolak, ya! Dan, Ayah nggak perlu takut menjawab, bukannya ingin menggurui. Hanya saja, tolong jangan kasih ruang bagi Angga!" pinta Mas Yanuar yang hanya dijawab anggukan kepala oleh suamiku itu. Aku yang mendengar pembicaraan kecil antara menantu dan mertua itu hanya diam mematung. Ibu berjalan mendekat lalu duduk disamping suami tercintanya tersebut. Mengelus punggung yang sejak tadi terlihat naik turun. "Sudah, Ayah nurut saja sama yang muda, mereka jauh lebih mengerti daripada kita yan
Last Updated : 2023-04-13 Read more