Home / Lain / SEPEDA TUA WARISAN KAKEK / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of SEPEDA TUA WARISAN KAKEK : Chapter 101 - Chapter 110

165 Chapters

BAB 101 DI TINGGAL

"Kenapa lagi? Bukankah Ayah dan Ibu sudah berpesan padamu untuk menjaga jarak atau lebih tepatnya menjauhi mereka?" Mata tajam dan hitam itu memandangku penuh marah."Mas, aku tadi pagi belanja dan tiba-tiba saja Julia memulai pembicaraan yang nggak mengenakan hati. Ngapain juga aku cari gara-gara, malas," balasku sambil mencium pipi gembul Raka."Hindari saja jika berhadapan dengan keluarga itu, nggak ada manfaatnya sama sekali. Aku juga butuh waktu untuk bekerja, bagaimana bisa tenang meninggalkan kalian pergi kerja jika selalu saja seperti ini terus-menerus?" Mas Yanuar menghela napas panjang dan berat.Aku tahu dia pun kepikiran jika terjadi seseorang padaku saat dirumah berdua. Meskipun kadang ibu juga datang ke rumah, tapi itu tidak setiap hari. Kebingungan dan kekhawatiran tergurat jelas di wajah tampan suamiku tersebut.Padahal dalam pikiranku jika mereka berulah maka akupun akan membalas, tengah kenapa keluargaku melarang untuk meladeni. Rasanya tangan ini gatal untuk tidak m
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

BAB 102 PESAN

Deru mobil memasuki halaman rumah saat aku menyuapi Raka di pagi ini. Terlalu pagi jika ibu dan Ayah mertua datang karena ini aku saja belum mandi. Sejak subuh tadi aku berkutat dengan pekerjaan rumah sedang Mas Yanuar menjaga Raka."Assalamualaikum," salam Ibu dan Ayah bersamaan.Girang hati ini jika bertemu dengan ibu dan ayah mertua, mereka selalu saja menghibur dalam kesendirian karena Ayah dan ibu lebih sering menemani Mbah Lastri. Meskipun terkadang pulang sebentar menengok cucu mereka. Orang tuaku baik kandung maupun mertua sangat baik dan besar sayangnya pada kami.Benar saja, oleh-oleh yang dibawa tidak hanya satu plastik, ini bahkan lebih dari empat. Entah apa yang mereka bawakan. Namun, aku lebih berharap mereka tulus sayang padaku juga Raka."Cucu Mbah baru sarapan?" tanya Ibu mertua yang sudah mencuci tangan juga kaki lalu menggendong anak lelakiku yang ku pangku ini."Kebetulan sekali sudah kesini pagi-pagi." Mas Yanuar yang datang dari luar lalu menyalami ayah dan ibuny
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

BAB 103 BERSAMA

Mas Yanuar siang ini pergi ke luar kota, semua persiapan pun telah selesai. Tas besar berisi pakaian dan pun telah aku tata rapi. Tinggal menunggu ayah dan ibu saja untuk pulang sejenak karena tadi Mas Yanuar sudah ke rumah Mbah Lastri untuk berpamitan.Akan tetapi, mereka berdua meminta supaya di tunggu untuk sekedar bersalaman lagi. Sepuluh menit berlalu, kini kamu semua telah berkumpul di teras rumah. Mobil travel yang akan memberangkatkan Mas Yanuar dan dua orang temannya pun sudah terparkir di halaman rumah."Hati-hati di jalan dan jangan lupa kabari kami jika telah sampai. Ingat, ya, jika ada orang-orang yang menunggumu disini," pesan Ayah mertua kepada anak lelakinya."Baik, Yah," jawab Mas Yanuar hangat.Selama ini kami tidak pernah berpisah jauh seperti ini, hati ini terasa sedih meskipun ada telepon yang akan mendekatkan hati ini. Entahlah, begitu sedihnya di tinggal suami pergi bekerja padahal itu demi masa depan kita semua.Air mata ini pun tidak bisa berhenti saat tangan
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

BAB 104 IBU MERTUA

"Kenapa, Bu?" tanyaku panik.Ibu mertua terlihat pucat saat memasuki rumah, tangannya bergetar bahkan nyaris ambruk. Segera aku menopang tubuhnya itu dengan kuat. Ayah mertua yang datang dari belakang pun tergopoh-gopoh mendapati sang istri yang seperti sedang tidak baik itu."Bu, ada apa?" tanyaku lagi."Apa yang kamu lakukan terhadap Yanuar? Apa?!" teriak Ibu mertua keras memekakkan telinga.Sontak aku terkejut di buatnya, ini kali pertama aku mendengar suara keras dan kasar daei beliau. Selama ini ibu mertua selalu baik dan lembut, tapi kali ini?"Bu, ada apa?" Ayah mertua pun kaget di buatnya.Kedua bahu itu di guncang hebat, berharap sang istri sadar dengan ucapannya barusan. Mungkin, itu hanya kemungkinan yang aku pikirkan."Yanuar di paksa bekerja keras tanpa istirahat di sini. Di perlakukan seperti babu, memangnya kamu kaya? Selama ini kami baik terhadapmu bukan berarti takut. Beli mobil, motor dan apapun yang kamu mau, sejahat itukah kamu Suci!" teriak Ibu lagi.Aku tersentak
last updateLast Updated : 2023-05-08
Read more

BAB 105 IBU MERTUA

Semua diam, cicak yang biasanya berbunyi di malam hari pun kini seolah mengungsi dari rumah ini. Bahkan angin tidak bisa kurasakan saat masuk lewat pintu yang terbuka lebar.Di ruang tamu, aku, ibu mertua, ayah mertua juga kedua orang tuaku saling membisu. Bukan ingin menyakiti mereka, tapi aku tidak bisa menyimpan semua ini sendiri. Aku meminta ayah dan ibu menengahi kesalahpahaman ini."Ada apa sebenarnya, Bu besan? Maafkan anak kami jika telah berkata kasar terhadap ibu, maaf sekali lagi," ucap Ayah mengawali pembicaraan ini.Mata ibu mertua langsung mengarah kepadaku, tajam dan tanpa berkedip. Seolah ingin memakan mangsanya hidup-hidup, sungguh sikap yang di luar nalar dan sepertinya ini adalah sikap yang tidak aku tahu. Entah aslinya baik atau selama ini hanya berpura-pura baik terhadapku, otak ini benar-benar tidak bisa berpikir jernih."Pulangkan saja Yanuar kepada kami jika hanya dijadikan robot pencari uang di rumah ini!" ketus Ibu mertua."Bu besan, bukankah kita ini sudah b
last updateLast Updated : 2023-05-10
Read more

BAB 106 HARAPAN

"Kenapa berbicara seperti itu sama mertuamu? Apa perlu sekejam itu membicarakan masalah ini?" Ayah yang pagi sekali sudah dirumah ini bertanya padaku yang sedang menyuapi Raka di teras.Semalam aku tidur di rumah ini bersama Ayah, sedang Ibu mungkin menemani Mbah Lastri. Sama sekali nggak kepikiran untuk bertanya ataupun menyapa, mungkin sedikit kurang sopan. Akan tetapi, hati masih saja sakit mengenang ucapan Ibu mertua kemarin.Bisa-bisanya mengatakan kalau anaknya itu hanya dijadikan robot penghasil uang disini. Padahal kami suami istri yang harus saling bahu-membahu menjadikan dua hati untuk satu tujuan. Aneh."Sakit, Ayah, jika aku harus diperlakukan seperti itu. Berarti selama ini memang mereka tidak tulus dengan pernikahan ini. Aku sudah siap berpisah kalau memang mereka menghendaki dan Mas Yanuar lebih memilih keluarganya," jawabku setengah hati.Di satu sisi aku tidak berharap putus hubungan, tapi disisi lain aku mencoba mengikhlaskan kepergian dia jika ingin kembali ke orang
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

BAB 107 MAS YANUAR PULANG

Seminggu berlalu, selama itu Mas Yanuar pergi meninggalkan tempat tercinta ini demi masa depan indah. Itukah janjinya kala itu, hingga tiba saatnya dia kembali. Ada suara mobil datang dan dia adalah lelaki yang begitu kurindukan selama ini.Untuk masalah ibu mertua detik ini ku sisihkan terlebih dahulu di tepi hati, bukan waktu yang tepat jika suamiku pulang lalu membahas sesuatu yang mungkin nanti akan menimbulkan sedikit gesekan dalam rumah tangga ini."Kangen, ya?" ujar Mas Yanuar dengan gesture yang sedikit lucu.Tak kuasa aku menahan rindu dalam hati, segera aku menghamburkan diri ke pelukan lelaki tercintaku itu erat dan hangat. Bahkan rasanya aku enggan untuk lepas, sebab rasa dalam dada begitu besar."Mas, aku nggak mau mengikatmu jika ingin memilih Ibumu dan keluargamu, aku ikhlas." Aku memulai percakapan ini, tapi Mas Yanuar malah seolah tidak mendengarku.Dia menyapa Raka yang duduk di kursi, tampak mereka saling tertawa dan melepas rindu juga sama seperti aku. "Mas!" pang
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

BAB 108 KE RUMAH MERTUA

"Hari ini kita ke rumah ibu, harus selesai secepatnya. Aku nggak mau berlarut-larut dalam hal konyol ini, nanti Julia akan bertepuk tangan keras saat melihat kehancuran keluarga ini. Ayo, bergegas!" ajak Mas Yanuar.Sebenarnya aku berat untuk berdiri dan mengikuti apa yang menjadi kehendak Mas Yanuar. Akan tetapi, memang dia benar jika maslahah ini harus cepat selesai. Andai hancur biarkan saja Julia senang, aku sudah tidak bisa lagi memikirkan orang lain dalam situasi seperti ini."Kenapa?" Mas Yanuar sepertinya tahu jika aku malas."Bergegaslah untuk ke rumah beliau, ada hak yang harus kita selesaikan. Ingat, ada masa depan yang aku perjuangkan, oh, bukan, bukan aku, tapi kita perjuangkan. Apakah kamu mau berhenti sampai disini?" Lagi Mas Yanuar mempertanyakan perihal wajah ini yang cemberut.Aku lelah jika harus berkutat pada hal yang sama dan tidak ada ujungnya. Aku kira ketika mereka mendapatkan sedikit ujian maka akan muncul rasa bersalah dan memperbaiki hubungan ini. Namun, nya
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

BAB 109 ENTAHLAH

Kendaraan roda empat yang kami tumpangi telah berhenti tepat di depan rumah ibu mertua, ada rasa aneh yang menjalari nadi ini. Berubah menjadi panas lalu dingin, ah, rasanya nano-nano, campur aduk seperti gado-gado.Baru juga pintu mobil terbuka, Ibu mertua sudah memasang wajah masam saat Mas Yanuar mencium punggung tangan Ibunya itu. Aku menghela napas panjang, berharap rongga-rongga dada sedikit renggang supaya udaranya bisa masuk dan tidak membuatku sesak.Akupun sama seperti apa yang dilakukan oleh Mas Yanuar, mencium punggung tangan ibu mertua, takzim. Namun, belum juga selesai tangan itu sudah ditariknya dengan cepat. Aku paham, beliau pasti marah dan benci terhadapku atas sikap yang aku lakukan padanya kala di rumah."Ada apa kesini? Kamu mau membela dia wanita yang baru saja kamu kenal karena perjodohan itu?" Begitu suara Ibu mertua, memang tidak keras, tapi cukup tajam menusuk hati ini."Bu, kita bicarakan di dalam!" Mas Yanuar bergegas masuk ke dalam rumah dengan menggandeng
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

BAB 110 MBAK SALSA

Tangan ini dipegang oleh lelaki yang masih berstatus suamiku itu. Pandangannya tajam dan ingin menusuk jantung ini serta mengobrak-abrik raga yang tidak berdaya dan tak bertulang. Sakitnya hati ini membuat semuanya hitam nan kelam, bahkan pikiranku seolah buntu dan tidak normal."Duduk!" tegas Mas Yanuar memintaku kembali pada posisi semula."Sudahlah, Mas. Aku rela kamu tinggalkan untuk orang tuamu lebih-lebih ibumu. Nggak apa aku dan Raka hidup berdua, kami pasti bisa hidup tanpa kamu. Pulanglah!" ucapku sambil menahan amarah dalam dada."Lihat itu, istri macam apa menyuruh suaminya untuk pergi, kamu setelah mendapatkan semuanya dari anakku lalu memintanya untuk pergi. Dasar wanita jalang!""Diam! Cukup sampai disini hubungan kita, aku sudah cukup tahu siapa ibu sebenarnya. Andai ibu tidak setuju perjodohan itu kenapa tidak menentangnya? Ibu ingat apa yang pernah ibu ucapkan saat melamarku untuk menjadi istri dari anak lelakimu!" bentakku lantang dengan air mata yang tak henti-henti
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more
PREV
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status