Kendaraan roda empat yang kami tumpangi telah berhenti tepat di depan rumah ibu mertua, ada rasa aneh yang menjalari nadi ini. Berubah menjadi panas lalu dingin, ah, rasanya nano-nano, campur aduk seperti gado-gado.Baru juga pintu mobil terbuka, Ibu mertua sudah memasang wajah masam saat Mas Yanuar mencium punggung tangan Ibunya itu. Aku menghela napas panjang, berharap rongga-rongga dada sedikit renggang supaya udaranya bisa masuk dan tidak membuatku sesak.Akupun sama seperti apa yang dilakukan oleh Mas Yanuar, mencium punggung tangan ibu mertua, takzim. Namun, belum juga selesai tangan itu sudah ditariknya dengan cepat. Aku paham, beliau pasti marah dan benci terhadapku atas sikap yang aku lakukan padanya kala di rumah."Ada apa kesini? Kamu mau membela dia wanita yang baru saja kamu kenal karena perjodohan itu?" Begitu suara Ibu mertua, memang tidak keras, tapi cukup tajam menusuk hati ini."Bu, kita bicarakan di dalam!" Mas Yanuar bergegas masuk ke dalam rumah dengan menggandeng
Last Updated : 2023-06-08 Read more