"Rutinitasnya," jawab Salma. "Masyaallah, istriku ini. Dengan senang hati Capai akan lakuin," jawab Fariz dengan sangat bahagia. Sikap excited Salma tetap saja berpihak. Mereka sudah clear dan kembali untuk mengukir masa romantis lagi. Begitu beruntungnya Fariz, istrinya selalu memberi dukungan dan tidak memojokkan. *** "Hunaisa, Asma, Humaira, Salma, Fariz, Ning Freya, Gus Barra, Gus Bafre, mami Reva, papi Vero, mama Risa, papa Rohman, kak Rifki, kak Royya, Reca, William, Dorsin, Clarissa, Wildan," ucap Fariz. "Kenapa Capa absen nama orang-orang ini?" tanya Salma. "Kita undang mereka," jawab Fariz. Mereka sudah berseragam untuk ke kampus dan ke kantor. Tiba-tiba Fariz membicarakan tentang mengundang. Salma tidak tahu apa yang akan dilakukan suaminya itu. "Undang apa? Memangnya mau ulang tahun?" tanya Salma. "Hahaha, bukan. Aku mau ajak kamu ke Singapura, sebagai hadiah ketulusan kamu, ketabahan kamu, dan sebelumnya kita makan bersama di restoranku." "Aaaaa, sayang banget!" S
Baca selengkapnya