Hari itu, seharusnya Ananta Heryawan menjadi wanita yang paling berbahagia, tetapi semuanya berubah di saat-saat terakhir. Bahtera pernikahan yang sudah menepi dan hanya tinggal satu langkah lagi ia arungi, mendadak kembali terbang menjauh. Namun, seperti pepatah yang sudah kerap kali ia dengar, manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah yang menentukan. Kalau Tuhan bilang belum saatnya, ia bisa apa? Sekuat apa pun digenggam kalau itu belum rezeki, ya, nggak akan pernah dapat. Jarum pendek yang terpasang di dinding sudah menapak di angka sebelas, tetapi sosok yang gadis itu tunggu bagai hilang ditelan bumi. “Mana Mas Alfa, Mba? Katanya mau datang. Kita udah nunggu sejam lebih, nih,” keluh Abqo, adik laki-lakinya. Pemuda itu mendatangi Ananta yang sedang duduk gelisah di dalam kamar. “Tunggu sebentar lagi ya, Dek. Mba juga nggak tahu. Biasanya dia nggak pernah terlambat gini.”“Mba udah hubungin dia? Atau Mba mau aku jemput dia ke rumahnya?”“Ga usah, Dek. Nanti yang nemenin Ibu ngobro
Last Updated : 2023-07-12 Read more