Hari berikutnya, Nitara dan Amelia memiliki jadwal periksa yang sama, pun mereka mengunjungi dokter kandungan yang sama maka kedua wanita ini memutuskan membuat janji di rumah sakit. “Hi, Tara,” sapa ceria Amelia. Perutnya sudah cukup terlihat karena ini kehamilannya yang kedua, jadi perutnya membesar lebih cepat walau usia kehamilannya sama dengan sang sahabat.“Mei,” balas hangat Nitara. Keduanya saling memberikan pelukan sayang.Amelia memulai obrolan. “Bagaimana kehamilan kamu sekarang, apa masih mual?”“Masih, Mei ....” Nitara segera mengadu.“Sabar ya, aku juga begitu saat mengandung Kenzo, tapi untungnya sekarang dede bayi cukup mengerti mamanya,” kekeh bahagia Amelia.“Syukurlah Mei, kalau kamu tidak mengalami mual parah.” Ingin sekali Nitara berada di posisi Amelia, hingga menikmati kehamilan bukan hal mustahil.“Iya, untungnya tidak. Tapi tenang saja ... ada masanya mual yang dirasakan kamu juga akan hilang dengan sendirinya.” Senyuman lembut Amelia. Di sisinya terdapat Erla
Baca selengkapnya