Home / Romansa / Kupu-Kupu Malang / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Kupu-Kupu Malang: Chapter 51 - Chapter 60

137 Chapters

Bab 51

"Jangan terlalu serius, Yuna. Kamu nggak perlu tegang begitu." Darwis tertawa, diikuti oleh Herman."Lakukan apa pun yang kamu inginkan mulai sekarang. Kamu jangan khawatir masalah uang lagi," kata Herman, "tapi ayah nggak melarang kalau kamu mau menikah. Ayah juga ingin cepat-cepat punya cucu."Yuna tidak tahu harus menanggapi apa. Untungnya, pelayan restoran menyela mereka dengan hidangan yang dipesan."I-ini...."Mata Yuna terbelalak mendapati hidangan yang mirip sekali dengan apa yang ia buat untuk Diana. Setelah mencicipi sedikit, ia semakin yakin jika makanan itu sungguh ciptaannya.'Seharusnya restoran Nyonya Diana belum dibuka, bukan?'"Ada apa, Yuna? Apa kamu nggak suka makanannya?" tanya Darwis."N-nggak. Suka sekali.""Katanya, ini resep turun-temurun milik keluarga Volker. Kamu tahu mereka, bukan? Mereka yang punya restoran ini."Yuna semakin tidak mengerti. Diana tidak pernah mengatakan akan membuka restoran di kota lain. Ia sendiri p
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

Bab 52

Eric Volker masih berkutat pada dokumen-dokumen yang menumpuk di atas meja. Selama sebulan, ia menghabiskan hampir seharian di kantor Volker. Tidur hanya empat jam, lalu kembali menyelesaikan pekerjaan.Baru beberapa hari ini saja pekerjaan Eric jauh lebih ringan. Karena ia memang sengaja cepat-cepat menyelesaikan semua masalah perusahaan. Kemudian, ia akan mencari Yuna sendiri.Suara deringan ponsel membuyarkan konsentrasi Eric. Ia mengumpat, namun tetap mengangkat telepon itu."Di mana, Ric? Kamu bertemu Yuna?" tanya Emilia dengan nada curiga."Di kantor. Masih tanya? Sudah, aku sibuk!"Eric mematikan ponselnya. Bukan hanya karena sibuk yang menjadikan alasan Eric tidak pulang-pulang ke rumah. Eric lama-lama muak bertemu dengan kakaknya itu.Entah sejak kapan Eric jadi sedikit membenci Emilia. Mungkin dari dua minggu lalu ketika Emilia memaksa Eric datang hanya karena curiga dirinya sedang bersama Yuna.Emilia menggores nadinya sampai dilarikan ke rumah
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

Bab 53

Eric menghubungi nomor yang digunakan Yuna berulang kali, namun tidak ada sahutan. Selang lima panggilan, nomor itu sudah tidak aktif lagi.Meskipun saat ini Eric sangat gelisah, ia tidak kehilangan akal. Eric bergegas mengerahkan anak buah untuk melacak nomor yang digunakan Yuna. Hanya butuh waktu kurang dari sepuluh menit, salah satu anak buahnya berhasil menemukan lokasi terakhir dari nomor itu."Di mana dia sekarang?""Di Kota Sukamaya, Tuan. Waktu menghubungi Anda tadi, posisinya tidak jauh dari Istana Volker."'Dia sedekat itu dengan Kak Billy, tapi kenapa Kak Billy nggak memberitahu?'"Kirim orang ke sana sekarang juga dan cari di mana tempat tinggal, kegiatannya, dan apa pun semua yang dia lakukan!""Baik, Tuan." Pria itu menunduk hormat lalu bergegas pergi menjalankan perintah Eric.Setelah itu, Eric menelepon Billy untuk menanyakan Yuna. Sebab, Billy berjanji jika ia akan mencari keberadaan Yuna. Seharusnya, Billy sudah mengerahkan anak buahnya
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

Bab 54

"Sepertinya, Tuan Billy tahu kalau dibuntuti, Tuan. Dari tadi hanya berputar-putar tidak jelas.""Tch, ke hotel dulu. Aku lelah sekali." Eric memijat-mijat keningnya.Sampai di hotel pun Eric tidak bisa memejamkan mata. Padahal, matanya sudah kemerahan dan kepalanya berdenyut-denyut. Ia akhirnya beranjak dari tempatnya karena tidak tahan menunggu kabar anak buahnya.Eric berkeliling di lingkungan tempat sinyal Yuna ditemukan. Sepanjang jalan, Eric hanya merenungkan apa yang ingin ia sampaikan ketika bertemu dengan Yuna lagi. Yang jelas, Eric ingin minta maaf dan menceritakan semuanya sendiri. Meskipun Yuna sudah tahu.Langkah Eric semakin berat. Tidak terasa ia telah berjalan selama berjam-jam. Ia pun duduk di muka toko tutup.Orang-orang berlalu lalang di depannya. Eric lantas teringat peristiwa malam itu, ketika Emilia menyuruh Yuna pulang jalan kaki sampai di kediaman Volker. Andai saja informannya tidak memberi tahu, Eric pasti tetap mengira Yuna sengaja
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Bab 55

"Selamat ulang tahun, Yuna," bisik Darwis."Terima kasih, Mas. Mana kadonya?" Yuna mendorong mundur Darwis yang masih betah memeluknya."Mau kado apa? Mobil? Rumah? Jalan-jalan ke luar negeri? Atau ... kencan denganku?"Yuna mencubit perut Darwis sambil mengikik geli. "Apaan, sih, Mas! Yang biasa-biasa aja lah ... Aku nggak mau kado yang mahal-mahal."Darwis mengusap-usap puncak kepala Yuna. Mulutnya terbuka akan mengucap sesuatu. Tetapi, seberkas cahaya terang dari mobil menyinari mereka berdua."Siapa itu, Mas?" Yuna memejamkan mata."Nggak tahu." Darwis mengangkat tangan di depan wajah untuk menghalangi silau cahaya itu.Sesaat kemudian, mobil itu berlalu pergi. Pria yang duduk di kursi belakang dalam mobil masih menatap Yuna dari kaca spion. Hingga mobil yang dinaikinya menikung dan sosok yang telah lama dicari dan dirindukannya tidak lagi terlihat."Ternyata, begini akhirnya." Eric menghela napas. "Aku terlambat.""Mau langsung ke hotel, Tuan?""Ya." Eric menjeda selama beberapa
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Bab 56

Darwis bersiul-siul di depan cermin sambil menyisir rambutnya. Disemprot pula cairan wangi-wangian banyak-banyak. Diakhiri dengan mengambil salah satu dari deretan panjang jam tangan mewah di lemari kaca.Sebelum meninggalkan kamar luas itu, ia mengedipkan sebelah mata ke pantulan dirinya sendiri di cermin. Suasana hatinya hari ini tampak sangat bagus. Sebab, rencananya akan segera berakhir."Halo, Yuna, sudah siap-siap?" tanya Darwis melalui telepon."Udah, Mas. Aku tunggu dari tadi kenapa lama sekali?""Ini baru di perjalanan. Lima menit lagi sampai. Sabar ya, cinta ..."Yuna menutup telepon tanpa menjawab."Ckckck, lagi-lagi ditolak. Kurang apa aku? Tampan dan kaya, baik hati pula." Bukannya marah, Darwis justru tertawa.Sesuai ucapannya, Darwis sampai di rumah Yuna lima menit kemudian. Ia tidak perlu lagi repot-repot membukakan pintu untuk Yuna seperti biasa. Yuna yang baru saja duduk di sampingnya, menatap sedikit keheranan."Wangi sekali, Mas. N
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Bab 57

"Tuan, Nona Yuna ada di ..."Eric menghentikan ucapan bawahannya dengan lambaian tangan. Saat ini, ia tengah menyesap alkohol di sebuah bar. Seorang wanita mendatangi Eric lalu duduk di sebelahnya. "Tuan, apa Tuan butuh teman malam ini?""Sudah berapa kali kamu menyentuh lelaki?" tanya Eric.Wanita itu jelas tersinggung oleh ucapannya. Semua orang tahu dia kupu-kupu malam. Namun, dia tidak suka dengan tatapan menghina pria yang sedang digodanya."Kenapa? Apa kamu marah dengan pertanyaanku?" Eric memicingkan mata."Nggak, Tuan." Wanita itu kembali tersenyum menggoda."Kenapa nggak jawab pertanyaanku? Berapa kali kamu tidur dengan lelaki?""Itu ..." Wanita itu bingung menjawab, ia pun tidak bisa menghitungnya."Pergi," ketus Eric."Tuan," Bawahan Eric masih berdiri menunggu untuk bicara. Wajahnya tampak khawatir."Tch, mengganggu sekali. Mau bilang apa?""Nona Yuna dibawa pergi ke villa oleh pria itu, Tuan."Eric tertegun sesaat, kemudian ia tertawa terbahak-bahak. "Sudah sejauh itu te
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

Bab 58

"Diam!" Eric mendorong tubuh Darwis yang masih terkekeh-kekeh geli.Darwis seketika menatap Eric dengan sangat serius. "Kamu berani membentak dan mendorongku sekarang?""Saat ini aku sedang menahan kesabaran!""Lepaskan saja kesabaranmu. Tunggu apa lagi?" cibir Darwis, "Cepat pukul aku. Sini pukul."Darwis maju mendekati Eric seraya menyodorkan pipinya. Sementara Eric hanya mengepalkan tangan dengan gemetaran. Kalau pria di depannya orang lain, ia mungkin akan menghajarnya sampai babak belur. Tapi, pria di depannya adalah sosok yang sangat dihargainya selama ini. Mana mungkin ia bisa melayangkan tinjunya?"Kenapa diam saja? Cepat pukul!" Darwis mengambil kepalan tangan Eric dan memukulkan di wajahnya sendiri."M-mas ... udah cukup, Mas."Bayangan Eric menghajar Aldo malam itu kembali terngiang dalam benak Yuna. Kakinya serasa lumpuh sampai ia jatuh terduduk. Untungnya, ada sofa di belakangnya."Ya sudah kalau nggak mau memukulku. Aku pergi saja." Darwis kembali terkekeh-kekeh."Mas D
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Bab 59

Mata Eric mulai berkabut gairah. Napasnya berat dan menggebu. Suara decapan bibir yang saling menuntut terdengar begitu jelas dan semakin menaikkan hasrat Eric untuk memasuki wanitanya.Dengan satu gerakan tangan, ia berhasil menaikkan kaos Yuna sampai tangan wanita itu naik ke atas. Sehingga kaosnya dengan mudah terlepas.Yuna tidak lagi mengenakan apa pun di area atasnya. Karena penutup berenda lainnya dibuang Eric jauh-jauh agar Yuna tidak kembali memakainya.Yuna hendak memprotes, tapi bibirnya kembali terkunci ketika bibir Eric mulai menyesap pucuk dadanya. Ia sampai menutupi mulutnya sendiri agar suara desahannya tidak lolos dan Eric juga tidak mendengarnya.Namun, tangan Yuna yang tadinya mendorong kepala Eric kini mulai menarik sampai menekan ke dadanya. Eric pun semakin lahap menikmati dadanya. Meskipun hidungnya tersumbat daging kenyal itu. Dan entah sejak kapan tangan Eric telah memasuki pangkal paha Yuna."Kak ... Jangan," lirih Yuna.Meskipun Yuna berkata 'jangan', kedua p
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Bab 60

Eric terkikik pelan ketika memasukkan cincin berlian yang sudah lama disimpan. Akhirnya, cincin itu bertemu dengan pemiliknya. Ukurannya pun pas sekali dengan jari manis Yuna.Dikecupnya punggung jemari Yuna penuh kasih sayang. Yuna sempat merintih dalam mimpi dan Eric langsung berguling pura-pura tidur.Eric pikir Yuna terbangun, tapi Yuna masih terlelap begitu dalam. Sampai Eric mengusap-usap perutnya sepanjang malam Yuna tidak sedikit pun terganggu.Keesokan paginya, Yuna bangun lebih dulu. Matanya menemukan ruangan dan tempat tidur yang asing. Kemudian, ingatan demi ingatan semalam mulai kembali ke alam sadarnya.Ia berguling menatap Eric lekat-lekat. Diusapnya pipi Eric lalu ia mencondongkan wajah untuk memangut bibir Eric.Eric tadinya tidak bereaksi. Yuna lantas menggerakkan lidahnya untuk menggoda Eric. Barulah Eric membuka mata. Eric terkejut lalu tersenyum dan membalas ciuman Yuna."Aku lelah sekali. Biarkan aku tidur sebentar lagi." Eric mengecup kening Yuna lalu kembali me
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status