Home / Rumah Tangga / KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU: Chapter 21 - Chapter 30

136 Chapters

21. TEST PACK

Setelah melamar kerja ke sebuah perusahaan, aku menghentikan mobilku untuk ke minimarket dulu. Aku ingin membeli minum, Rasanya tenggorokan ku sangat haus.Aku masuk ke minimarket, mengambil minuman botol dalam kulkas yang ada disana. Kemudian ke kasir, dan setelah keluar dari minimarket aku meminum minuman dingin itu. Rasanya segar sekali.Namun, setelah aku meminum air,aku tertegun begitu melihat wanita yang tengah berdiri dipinggir jalan, seperti tengah menunggu kendaraan. Keberadaannya tepat di depan minimarket. 'Tante Sinta ?' Dalam hati aku berucap, sambil melihatnya yang masih terlihat menunggu kendaraan. Iya, Aku tidak salah lihat. Ia tante Sinta. "Tante Sinta." Seruku. Aku menghampirinya sambil menjulurkan tanganku untuk menyalami-nya. Wanita yang sambil membawa dua kresek berukuran cukup besar itu menoleh, lalu tak lama mengulum senyum padaku. Ia menaruh dulu dua kresek ditangannya itu, kemudian membalas uluran tanganku.Sepertinya tante Sinta juga habis dari minimarket."
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more

22. KARMA SINTA

Bu Sinta buru-buru kembali memasukan test pack ditangannya ke tas anaknya. Saat membuka kembali tas Nura, tak sengaja ia melihat sebuah kunci. Namun ia tak memperdulikan, ia langsung pergi ke dapur agar Nura menyangka dirinya tidak menemukan benda itu. Bu Sinta tidak ingin gegabah, ia ingin mencari tahu sendiri kebenarannya. Karena ia yakin, Nura pasti akan mengelak jika ditanya langsung.Dengan langkah cepat, Nura buru-buru berjalan membuka pintu kamarnya untuk menuju ke meja makan. Setelah pintu kamarnya terbuka, ia cepat-cepat berjalan dengan jantung yang berdegup cepat.Hingga saat dia sampai dekat dengan meja, ia menghembuskan nafas lega karena melihat tasnya masih di atas meja makan dan tak ada Ibunya disana. Tangannya mengusap-usap dadanya masih sambil menghembuskan nafasnya berkali-kali. Perasaannya yang tadi panik, langsung berubah menjadi tenang seketika."Untunglah.. untung.. ternyata gak ada siapa-siapa." Gumamnya pelan. Kembali ia berjalan, lalu mengambil tasnya dan me
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

23. RESMI BERCERAI

3 BULAN KEMUDIAN....POV ILHAMSetelah beberapa bulan ini mengikuti proses perceraian, Sekarang aku resmi bercerai dengan Via. Sebenarnya, aku juga masih tidak terima. Via wanita yang sangat sayang untuk dilepaskan. Ia wanita yang memiliki kepribadian yang baik, dia juga tangguh. Via wanita yang mandiri. Apalagi, sekarang aku dengar dia sudah kembali berkarir dan menjadi sekretaris di sebuah perusahaan.Saat beberapa kali bertemu dengannya di pengadilan pun, aku melihat banyak perubahan dalam dirinya. Penampilannya semakin menakjubkan. Penampilannya sama seperti saat dia menjadi sekretaris ku dulu. Sangat terlihat seperti wanita karir yang tangguh dan mandiri.Nura juga wanita yang berkarir. Tapi soal kepribadian, Via memang lebih baik.Namun apalah daya. Aku sendiri sudah bertekad untuk membuatnya yang menyesal akan keputusannya telah menggugat cerai aku. Dan aku yakin, Nura juga bisa berubah menjadi wanita yang lebih baik seperti Via.*****Semenjak ibunya Nura sudah mengetahui hu
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

24. TUMBUH RASA

Hening. Baik Rasya ataupun Via, tak ada yang mencoba memulai pembicaraan. Via yang biasanya sangat merasa akrab dengan Rasya, kali ini dia merasa kaku karena perasaannya yang dia rasakan dalam hatinya. Entah kenapa, ia jadi merasa kaku untuk berbicara dengan Rasya.Rasya menyilangkan kedua tangannya di depan dada untuk menghangatkan tubuhnya. "Mobil kamu kenapa lagi ?" Akhirnya Rasya yang memulai bicara karena dia juga merasa semakin gugup saat hening. Ia menoleh menatap pada Via."Aku juga gak ngerti, Sya. Tiba-tiba mati. Udah beberapa kali kayak gitu terus."Rasya manggut-manggut. "Lagian, kenapa kamu kerja lagi jadi sekretaris 'kan pulangnya jadi sering malam begini ?" "Aku cuman pengen punya kesibukan aja, Sya." Jawab Via. Rasya hanya terkekeh."Kamu sendiri baru pulang dari rumah sakit ?" Via balik bertanya."Iya." Jawab Rasya singkat. Lalu, Lelaki yang memakai kemeja itu mengulurkan telapak tangannya pada rintikan hujan yang sudah mulai mereda."Hujannya udah reda, mau pulan
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

25. SUAPAN YANG ANEH

Hari ini, aku tidak bekerja karena hari libur. Lumayan, setidaknya hari libur ini bisa aku gunakan untuk me time atau menghabiskan waktu bersama keluarga.Aku membuka pintu kamarku sambil membawa jas Rasya yang aku gantungkan di pergelangan tanganku. Perlahan, aku turun menuruni tangga hingga sampai di tangga terakhir.Harusnya Rasya tidak ke rumah sakit karena katanya dia juga tengah libur. Sekitar dua bulan yang lalu, ia sudah memberikan nomor handphonenya yang baru padaku. Jadi, kadang suka saling menghubungi lagi."Mau kemana, Nak ?" Ayahku yang tengah menonton TV di sofa bareng ibu, bertanya. Setiap hari libur, Ayah dan ibuku memang selalu sengaja menghabiskan waktu berdua. Mereka selalu romantis. Berbeda denganku, aku tidak bisa memiliki pernikahan seperti ayah dan ibuku.Keduanya menoleh melihat ku. "Mau ke rumah Rasya, Yah. Via mau nganterin jas-nya." Jawabku pada lelaki yang sudah berusia lebih dari kepala lima itu sambil mengacungkan jas yang dipergelangan tanganku ini. Aya
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

26. KEHANCURAN AMAR DIMULAI

PRANKKK!!!Sontak dengan cepat aku menoleh, begitu mendengar suara pecahan kaca. Aku menoleh ke belakang. Nampak terlihat ada Riani di sana yang tengah membereskan pecahan beling di lantai.Apa dia sudah sejak tadi disana ? Apa dia memperhatikan aku dan Rasya ?***Via langsung beranjak dari tempat duduk. Ingin melihat apa yang terjadi. Riani terlihat olehnya nampak masih membereskan pecahan beling yang berhamburan itu. Namun, tak lama kali ini dia lihat dia nampak tengah melihat tangannya yang berdarah. " Sepertinya dia terluka oleh pecahan beling itu, Sya." Gumam Via.Segera Via menghampirinya. Sedangkan, Rasya hanya diam saja melihat apa yang terjadi seolah antara acuh tak acuh."Tangan kamu terluka. Langsung diobati aja." Ucap Via sambil berdiri melihat pada Riani yang tengah meniup-niup jemari telunjuk tangan kanannya yang sedikit berdarah. Via sampai merasakan ngilu melihatnya. Wanita yang memakai pakaian suster berwarna putih dengan rambut lurus agak panjang dan diikat itu me
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

27. KEJAHATAN NURA

"Via, Berkas untuk kerjasamanya sudah ada 'kan ?" tanya lelaki yang memakai jas kantor berwarna hitam itu padaku. Pak Satria berdiri di depan meja kerja ku sambil menatap padaku.Segera aku mengambil tiga berkas yang disimpan dipinggir meja. "Oh, Sudah 'kok, Pak." Sahutku.Tak lama aku langsung berdiri karena hari ini akan ada kerja sama dengan sebuah perusahaan. Yang tak lain adalah perusahaan Mas Amar. Akh, benar-benar malas rasanya jika mesti bertemu dengan dua manusia itu. "Kalo gitu kita pergi sekarang aja. Agar lebih duluan sampai. Lebih baik kita menunggu daripada membuat rekan kerja kita menunggu. Bukankah begitu ?" tanya Pak Satria kembali dengan sebuah senyuman di bibirnya. Aku hanya mengangguk sambil mengulum senyum. Mau tidak mau, Aku mesti profesional. Segera aku ambil tasku yang ada di meja. "Yaudah, Yuk." Ucap Pak Satria yang tak lama langsung berjalan lebih dulu. Aku mengikutinya. Aku sangat berharap, Semoga saja aku bisa melewati hari ini. Wanita ular itu sekarang
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

28. ANCAMAN

"Kalo kamu bisa! Kenapa aku enggak Vi ?! Kenapa ?! Kenapa dunia enggak adil sama aku ?! Kenapa, hah ?! Jawab aku, Via!" Penuh emosi dia mengatakan itu.Kali ini aku bukannya ingin menghajarnya. Tapi lebih merasa kasihan dengan semua yang dia ungkapkan. Tatapan ku masih tak lepas dari melihat dirinya yang menangis seperti histeris.Sekarang aku tahu. Jadi itu sebabnya Nura ingin melihat aku hancur. Itu sebabnya kenapa dia selalu ingin mendapatkan apa yang aku dapatkan. Dan itu sebabnya ia menghancurkan pernikahan aku. Jadi karena dia tidak bisa memiliki kehidupan yang seperti ku.Aku benar-benar tidak menyangka. Ternyata semiris itu hidup kamu, Ra!***"Jawab aku, Via ?!" Kembali dia berucap dengan penuh amarah."Aku gak pernah tahu kalo kehidupan aku membuat kamu menderita, Ra. Bahkan aku gak pernah berniat sekalipun melukai kamu dengan kehidupan aku, Ra." Jawabku sungguh."Tapi nyatanya kamu itu menyakiti aku, Via! Kamu selalu membuat aku menderita! Kehidupan kamu yang selalu dipenuh
last updateLast Updated : 2023-03-02
Read more

29. SISA KENANGAN

Didalam kamar, Aku membuka pintu laci bagian kedua. Tempat disimpan semua perhiasan. Nampak ada dua kotak perhiasan berwarna coklat tua yang berukuran cukup besar. Satu kotak, tempat disimpannya semua perhiasan yang aku beli selama ini. Satu kotaknya lagi, Tempat disimpannya semua perhiasan yang pernah Mas Amar belikan untuk ku selama dua tahun menikah dengannya.Aku mengambil kotak perhiasan yang isinya semua perhiasan yang Mas Amar berikan. Kotak itu aku bawa lalu disimpan di atas tempat tidur.Kemudian aku duduk, lalu membuka kotak perhiasan itu. Terlihat ada sekitar 20 perhiasan yang ada dalam kotak itu. Dari cincin hingga kalung, ada di dalam kotak ini. Dan harganya juga lumayan, yang paling terkecil nilai harganya adalah cincin yang seharga lima juta. Sedangkan untuk kalung, harganya ada yang sampai 100 juta karena bercampur dengan liontin dari berlian. Mas Amar memang sosok lelaki yang royal. Ia seperti tak pernah merasa keberatan untuk membelikan barang-barang mahal untukku
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

30. MEMBUAT JATUH CINTA

Tok.. Tok.. Tok.. Tak lama ada suara ketukan pintu. Aku membangunkan tubuhku dari sofa untuk membukakan pintu.***Via berjalan menuju pintu rumahnya, Kemudian ia membuka pintunya. Ceklek. "Rasya ?" Ucapnya dengan heran karena melihat Rasya menenteng kresek putih berisi ikan dan satu tangannya lagi menenteng kresek hitam berukuran cukup besar dan satu paperbag yang Via tidak tahu apa isinya.Sedangkan Rasya, Ia hanya tersenyum. Setelah baru pulang dari pasar, Ia langsung ke rumahnya Via."Ada ibu ?" tanyanya. Via mengangguk."Ada, Di dalam. Yaudah, Yuk masuk." ajak Via. Rasya pun masuk ke dalam rumah. "Kayaknya ibu lagi di halaman belakang deh sama ayah." Sambil berjalan menuju halaman belakang, Via berucap. Rasya sejak tadi hanya mengikutinya."Kalo gitu, Aku takut ganggu ibu, Takutnya ibu lagi pengen menghabiskan waktu sama Om." Ucap Rasya yang merasa tak enak hati."Biasanya 'kan ibu suka senang kalo masakin buat kamu, Sya. Gak mungkinlah ibu terganggu." Sahut Via. "Bu." Seru Vi
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more
PREV
123456
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status