Home / Rumah Tangga / KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU: Chapter 31 - Chapter 40

136 Chapters

31. BU SINTA & RASYA

POV AMAR"Sayang, Baju untuk aku kerja hari ini gak ada yang sudah di setrika ya ?" tanyaku setelah membuka lemari baju. Tak ada satupun baju yang sudah di setrika, Menggantung di bagian penggantung yang ada di lemari. Dengan perasaan yang bingung mesti memakai baju yang mana, Aku menggosok-gosok-an handuk pada rambutku yang masih basah. Bahkan, kali ini aku juga masih memakai kaos polos berwarna putih, Dan celana color pendek diatas lutut.Tiba-tiba aku teringat pada Via.Biasanya, Via selalu sudah menyiapkan stok baju yang sudah di setrika untuk setiap kali aku berangkat kerja. Bahkan, Ia juga sering menyemprotkan pewangi pakaian pada pakaian-pakaian ku. Kini, Hanya aroma wangi itu saja yang masih terhirup aromanya. Wangi yang aku suka. Wangi jeruk yang terhirup segar."Ya mana aku tau lah, Mas. Aku 'kan gak mengurus baju-baju kamu. Itu 'kan tugasnya Bi Siti." Tukasnya Nura yang membuat ku cukup kaget dengan jawabannya.Jadi, Ternyata ia menganggap itu semua tugasnya Asisten rumah
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

32. SEMBILAN TAHUN YANG LALU

***POV RASYA***Setelah dari tempat pemakaman, Aku pulang ke rumah dalam keadaan yang lelah. Aku membuka pintu, Kemudian melihat ayahku tengah dipapah oleh Riani. Sepertinya ayahku sudah mulai bisa menggerakkan kakinya. Baguslah kalo sudah ada perkembangan. Aku jadi tidak perlu lagi merasa durhaka jika tidak memperdulikannya. Mungkin, Secepatnya aku jadi bisa ke Singapura lagi atau tetap tinggal di Indonesia jika perasaan ku sudah ku utarakan pada Via. Yang pasti, Aku ingin jauh dari ayahku."Rasya, Kamu sudah pulang, Nak ?" tanya ayahku. Aku terdiam, enggan untuk menjawab. Langsung aku berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarku. ***Setelah bersih-bersih badan, Aku membaringkan tubuhku di atas tempat tidur sambil menatap layar handphone yang berisi foto Ibu ku, Aku dan ayahku yang berfoto bersama saat aku masih berusia 17 tahun. Yaitu saat masih SMA. Di Foto itu, Aku dan ayahku sama-sama mencium pipi ibu. Aku masih ingat betapa bahagianya saat itu. Saat hubungan ku dengan ayahku
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

33. PERMINTAAN AMAR

"Sayang, Masa kontrak kamu jadi sekretaris 'kan tinggal satu bulan lagi. Kamu jangan perpanjang lagi aja, Ya ?" Ucapku pada Nura yang tengah menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang sambil memainkan ponselnya. Satu kakinya bertumpu pada kaki satunya lagi. Ia nampak tengah santai sekali. Sedangkan, Aku tengah berdiri hendak ke ranjang setelah sebelumnya bersih-bersih badan, Lalu mengganti baju dengan baju tidur."Maksud kamu apa, Mas ?" Ia menoleh padaku dengan terdengar marah."Emang kamu gak ngerasa ya, Kalo setiap hari kita itu selalu sama-sama lelah. Aku sama kamu sama-sama kerja di kantor, Sering bertemu juga, dan setiap kali pulang ke rumah, kita selalu sama-sama kelelahan dan akhirnya gak ada waktu untuk bisa seperti suami istri pada umumnya.""Aku masih gak ngerti maksud kamu ?!" Tanyanya dengan kening yang mengernyit hingga terlihat ada lipatan di keningnya itu."Maksud aku. Aku ingin memiliki istri yang setiap kali aku pulang dari kantor, aku disuguhkan air minum, tas ak
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

34. UNGKAPAN RASYA (1)

Setelah pulang dari rumah sakit, Rasya menghentikan mobilnya di depan gerbang rumahnya Via. Lelaki itu melangkah masuk pada gerbang yang sudah terbuka. Saat berjalan, Ia menyugar rambutnya agar rambutnya rapih."Assalamualaikum." Ucapnya begitu sampai di depan pintu."Wa'alaikum salam." Sahut seorang wanita di dalam sana. Rasya tak asing dengan suara itu. Ceklek! Pintu dibuka oleh Via."Kamu ternyata, Sya. Yaudah, Masuk dulu." Suruh Via setelah melihat Rasya di depan rumahnya."Ekh. Enggak, Vi. Aku cuman sebentar kok." Tukas Rasya."Oh, ada apa emangnya ?" tanya Via yang merasa heran."Nanti malam kamu sibuk gak ?" Via menggeleng dengan masih keheranan."Kayaknya enggak, Sih. Kenapa emangnya ?" "A-ku mau mengajak kamu malam." Tukas Rasya dengan ragu."Makan malam ?" Via bertanya. Keningnya sampai mengernyit karena merasa aneh dengan ucapan Rasya. Sedangkan, Rasya hanya mengangguk dengan degup jantung yang berpacu cepat karena gugup."Iya. Apa kamu bisa ?" Tanya Rasya. "Eum.. Yaudah
last updateLast Updated : 2023-03-08
Read more

35. UNGKAPAN RASYA (2)

Rasya menghela nafasnya. Ia berusaha menyiapkannya dirinya."Sebenarnya... ada yang mau aku bicarakan sama kamu, Vi." Ucapnya dengan tatapan lekat memperhatikan Via."Apa ?" tanya Via yang kini juga menatap pada Rasya.Degup jantung Rasya terasa berdebar cepat. Bahkan, Ia juga merasa mendadak kesulitan untuk berucap."Eu.. A-ku.." Ucapnya terbata karena gugup."Ada apa, Sih, Sya ?" Tanya Via yang heran karena Rasya terlihat kesulitan untuk mengucapkannya. Keningnya sampai mengernyit sambil menatap pada Rasya.Rasya mengambil bunga mawar merah yang ada dimeja, Kemudian ia berdiri. Ia melangkahkan kakinya untuk menghampiri Via. Tak lama, Ia langsung menekukkan lututnya di samping Via yang tengah duduk. "Ekh, Sya, Kamu ngapain ?" Tanya Via panik dengan pikirannya yang mulai berpikir jauh. Ia mulai bisa menebak jika Rasya seperti lelaki yang akan mengutarakan perasaannya. Namun, Via masih bertanya-tanya, apakah Rasya hanya sedang latihan untuk menembak wanita lain dengan meminta bantuan
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

36. AMAR DIPECAT

Membalas pengkhianatan suami dan Sahabatku (36)Buru-buru Rasya berdiri kembali untuk menyusul Via. Lelaki itu mengusap air matanya, Kemudian langsung berjalan dengan cepat."Via. Biar aku yang antar kamu pulang. Ini sudah malam." Ucap Rasya saat melihat Via tengah berdiri di pinggir jalan. Sejak tadi, Tak ada satupun mobil apapun yang melewat. Jalanan sangat sepi. Via merasa bingung bagaimana dia bisa pulang tanpa ikut dengan Rasya. Wanita berhijab cream itu menoleh pada Rasya."Aku pulang naik taksi aja." Tukasnya meskipun ia tidak yakin akan ada taksi. Namun, Ia juga merasa tidak mungkin untuk semobil dengan Rasya. Setelah apa yang terjadi, Ia jadi merasa canggung dengan Rasya. Rasanya terasa sudah bukan dengan sahabat lagi."Jangan, Vi. Ini sudah malam. Bahaya kalo kamu pulang sendirian. Aku juga bertanggung jawab mengantarkan kamu pulang, karena aku yang bawa kamu kesini." "Aku mohon, Vi. Kamu pulang sama aku. Aku takut terjadi apa-apa sama kamu. Aku akan sangat merasa bersala
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

37. SATRIA MELAMAR VIA

Setelah dari ruangan direktur, Amar kembali ke ruangannya. Ia langsung membereskan semua dokumen-dokumen miliknya."Mas, Gimana tadi kata Pak Sukma ?" tanya Nura yang berdiri sambil melihat Amar dengan penuh kebingungan."Pak Sukma marah besar atas robohnya proyek itu. Aku harus mengganti semua kerugiannya. Dan sekarang, Aku juga dipecat dari perusahaan ini.""Apa ?! Kamu dipecat Mas ?!" Tanya Nura yang syock.Amar hanya mengangguk sambil tetap membereskan berkas-berkasnya."Mas, Kerugian proyek itu bukannya tembus sampai miliyaran ? Kamu mau bayar darimana ? Apalagi sekarang kamu dipecat." Kembali Nura bertanya dengan panik. Sejenak, Amar menghentikan aktivitasnya untuk menatap pada Nura. Ia menghela nafasnya lebih dulu."Itu dia yang buat aku pusing, Sayang. Terpaksa aku mesti jual aset yang aku punya. Seperti rumah, mobil, dan kalo masih kurang, uang tabungan aku juga terpaksa mesti di pakai itu." Tukas Amar.Nura semakin merasa kaget karena takut Amar akan jatuh miskin."Ya Ampun
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

38. SALAH PAHAM

Membalas pengkhianatan suami dan Sahabatku (38)PRANKK..Sontak beberapa orang yang ada di restoran melihat ke arah suara, Termasuk Via dan Satria."Rasya ?!" Ucap Via yang syock dengan kehadiran Rasya yang ada di restoran.Wanita itu lalu berdiri. "Via, Kamu mau kemana ?" tanya Satria."Maaf, Pak. Saya belum bisa menjawab lamaran bapak." Tukas Via yang lalu melangkahkan kakinya menuju Rasya. Ia meyakini jika Rasya melihatnya saat dirinya dilamar oleh Satria.Sedangkan, Rasya membantu pramusaji yang membereskan pecahan kaca di lantai."Maaf ya, Mbak. Saya jalannya ceroboh." Ucap Rasya. Kemudian, Ia merogoh saku celananya, mengambil dompet dan mengeluarkan uang 500 ribu dari dompetnya itu. "Ini, Mbak, Untuk ganti ruginya.""Itu kebanyakan, Pak." Sahut Pramusaji sambil melihat pada uang yang Rasya sodorkan padanya."Tidak apa. Sisanya ambil saja untuk Mbak." Tukas Rasya.Pramusaji itu mengangguk, kemudian mengambil uangnya. Dan lalu berdiri melangkah pergi."Rasya.." Seru Via yang seja
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

39. JAWABAN DARI VIA

Namun jika Via takdirku, Aku yakin, kemanapun aku dan dia pergi, pada akhirnya kami akan bersatu. Saat ini aku hanya tengah mencoba membuka hati untuk wanita lain lagi, dan pasrah pada ketentuan takdir.Kini, Wanita disampingku itu nampak tertegun dengan pertanyaan ku.***"Menikah, Pak ? Saya belum menikah, Pak." Jawab Riani dengan senyum kecil di bibirnya.Rasya hanya tersenyum kecil."Eum.. Tapi apa kamu sudah punya pasangan ?" Dengan ragu-ragu Rasya menanyakan. Sebelum mendekati Riani, Rasya ingin memastikan dulu jika Riani tidak punya pasangan.Riani cukup gugup dengan pertanyaan Rasya yang seperti itu.Wanita itu menggeleng. "Saya juga belum punya pasangan, Pak." Tukasnya. "Eum... Kalo Pak Rasya sendiri, ada hubungan ya dengan Mbak Via ? "Wanita itu sangat mengharapkan belum ada wanita manapun di hati Rasya. Ia sangat penasaran dengan hubungan Rasya dan Via."Aku dan Via itu sahabatan sejak kecil. Ibu aku dan Bu Nazwa sahabatan baik. Makanya kami bisa saling mengenal." Tukas
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

40. TITIK TERENDAH

Membalas pengkhianatan suami dan Sahabatku (40)POV VIAJujur saja, Aku merasa tak enak sekali karena telah menolak lamaran Pak Satria. Jika bukan karena kontrak kerja, Aku ingin sekali mengundurkan diri dari perusahaan ini.Tapi semua tidak semudah itu. Jika aku mengundurkan diri sebelum masa kontrakku habis, Artinya aku yang mesti membayar ke perusahaan dengan nilai selama masa kontrak aku bekerja disini. Kontrakku selama satu tahun dan masih beberapa bulan lagi. Jika aku keluar sebelum waktunya, artinya selama satu tahun kerja itu harus aku bayar. Jelas itu adalah sebuah resiko yang besar. Dan terpaksa, Aku mesti bekerja hingga masa kontaknya habis."Pak!" Seruku pada lelaki berjas hitam yang baru keluar dari lobby perusahaan. Dengan cepat-cepat aku mengejarnya. "Iya, Via. Ada apa ?" Jawabnya setelah menoleh padaku."Sekali lagi saya minta maaf karena tidak bisa menerima lamaran bapak waktu itu." Ucapku sungguh. Sudah sejak tadi pagi aku ingin mengatakan hal ini. Hanya saja, Tadi
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more
PREV
123456
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status