Semua Bab Pernikahan Tak Sempurna : Bab 41 - Bab 50

117 Bab

41. Syarat

***Suara piring pecah bergema hingga ke ruangan itu. Mendengar keributan di luar, salah seorang asisten rumah tangga mereka sepertinya tanpa sengaja menjatuhkan piring ke lantai. Namun, ketegangan yang terjadi di hadapannya, mampu membuat Naima tetap diam di tempat. Begitupun juga dengan Helmi, juga Sherra yang berlindung di belakangnya, setelah Naima berteriak pada wanita itu."Jelaskan! Kenapa wanita itu bisa berada di sini, Bang?"Teriakan yang sangat keras kembali menggema. Sehingga kedua orang yang berada di dapur melihat ke luar karena penasaran.Helmi sudah terlihat panik. Dia tidak menyangka jika Naima pulang ke rumah hari ini dan akan semarah ini. "Naima? Pelankan suara kamu. Kenapa harus teriak seperti itu?"Naima maju satu langkah. "Karena ini rumahku. Sekarang jelaskan, tidak usah bertele-tele." Dengan nada yang menekan, Naima menatap tajam mata Helmi.Di mana letak harga diri seorang pria. Ditantang seperti ini, tentu saja akan membuat hatinya memanas. Tapi lihat, siapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

42. Maduku

***Satu persatu anak tangga dia tapaki. Naima melihat ke satu titik yang terdapat sosok wanita sedang duduk di sofa ruang keluarganya. Wanita itu sedang tertunduk, dengan kedua tangan saling bertautan. Terukir senyuman tipis dari sudut bibirnya Naima. Dia menghitung dalam hati, satu, dua, tiga, empat, lima. Hingga dua langkah lagi dia sampai di dasar, Sherra berdiri setelah menyadari kedatangannya.Untuk sesaat, wajah wanita itu terangkat. Memastikan siapa orang yang turun, lalu dia tertunduk lagi, karena Naima menatapnya tajam. Tanpa mempedulikan Wanita itu, Naima terus berjalan ke arah sofa. Lalu mengambil majalah yang dia letakkan tadi di meja dan duduk dengan tenang. Tepat di sebelah Sherra berdiri. Beberapa saat kemudian, Helmi pun turun dan langsung menghampiri Sherra. "Mas?""Mas, anter ke kamar," katanya pelan, dan Sherra mengangguk. Terlihat senyuman di bibirnya, yang dia pikir dia bisa tinggal di rumah ini. Helmi mengambil barang bawaan Sherra dan menggandeng tangannya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

43. Tak peduli

***Helmi terdiam, perkataan Naima menyadarkan. Dia bahkan belum memikirkan hal itu."Bang. Kenapa diam?""Emm, gak apa-apa. Biarkan Kiran sementara di rumah sana."Setelah tersenyum tipis, Naima melanjutkan pekerjaannya kembali. Dia sadar Helmi sedang menatapnya. Pasti sedang bertanya-tanya, tentang sikap dirinya yang selalu berubah.Saat Helmi larut dalam pikirannya, dan memandangi wajah istrinya yang sedang sibuk menggambar. Terbesit rasa kerinduan yang teramat dalam. "Sayang." Panggilnya."Emm." Naima masih fokus dengan pekerjaannya."Sudah berapa lama kamu nifas?" Ada maksud di balik pertanyaan itu. Naima kembali menghentikan pekerjaannya. Menatap mata suaminya, kenapa mempertanyakan tentang hal itu. Dan tentu saja dia tau jawabnya, dia mengerti jalan pikiran Helmi. Kemudian Naima pun mendekatkan wajahnya pada Helmi.Mereka saling pandang. "Kenapa? Istri muda tidak memberikan kewajibannya? Hingga abang menginginkannya dariku?"Jiwa laki-lakinya tersinggung, mendapat penolakan ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-28
Baca selengkapnya

44. Lawan yang berat

***"Sayang?" "Mbak Naima?""Selamat pagi." Naima melipat tangannya saat berdiri di ambang pintu. Helmi yang sedang berjongkok pun bangun. Dia segera keluar dari kamar itu, dan menghampir Naima. Diikuti oleh Sherra di belakangnya."Sudah bangun, Sayang?" tanya Helmi saat mereka sudah berhadapan. Naima melirik sekilas ke belakang suaminya. "Emm, aku sudah berdiri di sini. Apa masih terlihat sedang tidur?" Dia menatap tajam mata Helmi dan tersenyum, yang terlihat palsu.Helmi terdiam, tak dapat bersuara. Sherra tersenyum manis di belakang sana. Menyapa dengan anggukan kepalanya. Naima melihatnya sesaat, tapi tak membalas sapaan wanita itu.Pandangannya beralih ke sang suami. "Kamu lupa syarat nomor dua, Bang? Semalam kamu tidur di sini?" tanya Naima dengan wajah datar. Tidak memperlihatkan ekspresi apa pun.Helmi mencoba mengelak. "Gak lupa, Sayang. Abang baru aja turun kok … ayo bersiap-siap. Katanya mau liat Kiran dan Arthur," ucap Helmi seraya merangkul pundak Naima, lalu mengusap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-28
Baca selengkapnya

45. Menjemput

***Sementara di tempat lain. Sherra yang terlihat sangat kesal, mengadukan tentang pertengkarannya dengan Naima kepada Sriyani, dan otomatis Hilman dan Lyani juga mengetahuinya. Dia menceritakan semuanya, tentang bagaimana dia diperlakukan.Kemudian di hari-hari selanjutnya, setiap Helmi tidak di rumah, ada saja keributan yang terjadi di antara mereka. Sherra terus memancing kemarahan Naima. Membuatnya kesal dengan kata-kata Sherra yang kadang menyakitkan. Bahkan parahnya lagi, Naima pernah beberapa kali hampir celaka, dan juga pernah mengalami diare parah. Yang makin membuat Naima jengkel, Helmi selalu tidak percaya. Suaminya itu lebih membela Sherra dari pada dirinya. 'Hal aneh apa yang bisa dilakukan wanita hamil?' Begitulah jawaban Helmi setiap Naima berkata jujur. Dia punya bukti, hanya saja belum saatnya untuk menunjukkan. Tentu saja semua yang Sherra lakukan Naima dapat mengatasinya. Kata-kata menyakitkan juga bisa dia katakan. Helmi tak pernah lagi mempercayainya. Omongan S
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-28
Baca selengkapnya

46. Melangkah pergi

***Suara kegaduhan dari luar rumah terdengar sangat keras. Sakti yang baru saja sampai langsung menggedor pintu rumah itu dengan sekuat tenaga. Dia memanggil nama Helmi berulang kali. Tak sabar lagi untuk segera masuk, Sakti mendorong pintu itu dengan kuat. Suara hempasan pintu itu sangat keras, hingga menggema di dalam ruangan."Helmi! Keluar lo, brengsek!"Helmi yang berlarian dari arah dalam pun terkejut dengan kehadiran Sakti yang tidak biasa. Dia yakin, Sakti datang pasti karena Naima sudah mengatakan kepada semua anggota keluarga. Seketika itu dia mulai cemas, dia belum siap untuk menghadapi keluarganya. "Sak! Apa apaan lo?" Helmi berdiri di hadapan Sakti. Dia melihat kemarahan yang sangat besar dari mata sahabatnya itu.Sakti langsung menarik kerah baju Helmi, tatapannya tajam menusuk mata lawannya. "Jangan pura-pura! Mana Naima?" Intonasi kata-katanya benar-benar akan membuat orang takut. Helmi tentu saja akan menghentikan apa pun yang akan Sakti lakukan. "Mau apa lo nyari
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Baca selengkapnya

47. Helmi dijebak

***Kediaman SanjayaSuasana tegang masih terasa di ruang tengah rumah ini. Setelah dua jam yang lalu, mereka sempat beradu argumentasi, mana yang salah dan yang benar. Kemarahan masih terpancar dari raut wajah Rinjani dan Andita. Mereka duduk berdampingan, saling merangkul, saling menenangkan.Bagaimana mereka tidak marah. Masalah sebesar ini mereka tidak diberitahu sama sekali. Naima disakiti, diduakan, dan mereka orang terakhir yang tahu. Menantu kesayangan Andita, putri kesayangan Rinjani, disia-siakan. Jelas mereka akan sangat marah."Dita," panggil Bara pada istrinya.Andita mendelik ke arah suaminya, dia terlihat masih sangat marah. "Mau alasan apalagi kamu, Pa? Rencana kalian itu?""Karena masalah ini bukan hanya sekedar selingkuh biasa. Helmi juga dijebak, dan masuk dalam permainan." Bara berusaha untuk menjelaskan, itu yang dia lakukan sedari tadi. Ada alasan di balik semua rahasia.Jani pun kaget. "Dijebak? Apa maksudnya, Kak?" tanyanya pada Bara, lalu melihat ke arah suam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-06
Baca selengkapnya

48. Dia licik

Naima tiba-tiba menginterupsi percakapan. "Bang Helmi dijebak?" Untuk beberapa saat semua orang terdiam."Iya, semua sudah direncanakan." Sakti pun memperlihatkan foto selanjutnya. "Ini ketika malam kejadian saat Helmi menghadiri pertemuan di Surabaya."Yang terlihat di foto itu adalah. Helmi yang dipapah oleh dua orang pria, masuk ke dalam kamar tempat Helmi menginap. Di belakang ada Sherra mengikutinya. Foto itu diambil dari rekaman CCTV hotel di Surabaya. Sakti sendiri yang mendapatkannya, dengan kekuatannya, yaitu uang. Karena tidak mudah untuk mendapatkan itu, jika bukan karena uang."Naima, apa yang kamu tau tentang ini?" Sekarang pertanyaan ini ditujukan pada Naima oleh Radit. Karena Naima pasti orang pertama yang Helmi beritahu tentang kronologi perselingkuhannya."Iya, Sayang. Katakan, apa yang Helmi lakukan malam itu, apakah sama dengan yang ada di foto itu?" tanya Andita kemudian.Naima terdiam sejenak, cerita suaminya berbeda dari yang ada di foto itu. "Yang Bang Helmi k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-19
Baca selengkapnya

49. Semua tau

Kembali lagi ke kediaman Sanjaya.Berjam-jam mereka berbincang, hingga tak terasa malam kian larut. Naima masuk ke dalam kamar, tapi sebelumnya dia melihat keadaan Kiran terlebih dahulu. Walau dia mengatakan ingin beristirahat, tapi nyatanya dia tidak bisa tidur sama sekali. Naima berharap, saat tidur nanti bisa bermimpi indah, dan mimpi itu menjadi nyata ketika bangun.Sementara itu, yang lainnya masih membicarakan langkah selanjutnya. Tentu saja menunggu Helmi datang ke hadapan mereka, berlutut, dan mengakui kesalahannya langsung.Di sini, Bara dan Andita yang paling marah. Mereka merasa tidak dihormati sebagai orang tua. Padahal mereka tidak mengajarkan hal yang buruk.Masih ada hal lain yang Sakti ingin katakan. "Pa, Ma. Kita belum tau rencana seperti apa yang mereka punya. Jadi, apa yang selanjutnya yang kita lakukan?" Walaupun dia sebenarnya tau apa yang harus dilakukan, tidak ada salahnya bertanya dulu."Sakti, tidak bisakah kamu mencari tahu. Lihat video tadi, apa ada kemungki
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-22
Baca selengkapnya

50. Kangen adik

Naima terdiam, matanya mulai berkaca-kaca. Ia merasa tersentuh. Pengakuan Helmi seakan mencairkan hatinya yang ia tutup selama ini. Ia pun tidak menyangka, pria dihadapannya ini juga mempunyai perasaan yang samaNamun, ada yang membuatnya ragu. "Bang, aku …." Naima menarik tangan dari genggaman HelmiHelmi enggan melepas tangannya, ia terus menggenggam tangan gadis itu. Meskipun Naima juga merasakan hal yang sama, ia masih tetap menahan gejolaknya untuk berterus terang soal perasaannya. Mereka saling tatap, seolah cinta di antara mereka bisa dirasakan satu sama lain. Helmi mundur selangkah lalu membungkukkan tubuhnya. Ia mengecup punggung tangan Naima untuk sekedar menyampaikan cintanya. "Abang janji akan berubah, demi kamu," bisiknya dalam kecupan, lalu mendongak melihat wajah gadis itu. Pada saat itu, Naima benar-benar merasakan kebahagiaannya. Menyukai seorang lelaki yang dikenal sebagai playboy di sekolah, yang saat itu menyatakan cinta padanya, hingga momen kebahagiaan ketika h
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status