Semua Bab Bangkitnya Istri yang Terbuang: Bab 21 - Bab 30

179 Bab

Perkelahian dr. Rian VS Radit

Dokter Rian berhenti di sebuah rumah berlantai dua dengan gaya minimalis modern. Lelaki itu ingat saat pulang dari rumah teman, Dian pernah mengatakan padanya bahwa dulu tinggal di sana saat masih menjadi istri Radit. "Permisi Pak, apa benar itu rumahnya pak Radit?" tanya dr. Rian pada seseorang. Lelaki itu sengaja memarkirkan mobilnya di tepi jalan. "Oh iya betul pak," balas lelaki itu ."Terima kasih, pak."Dokter Rian gegas berlari dan melihat gerbang tak dikunci. Di post satpam, seorang lelaki dengan seragam putih itu nampak tertidur, dr. Rian masuk tanpa meminta izin terlebih dahulu.Sesampainya di teras rumah Radit, dr. Rian seketika ragu karena pintu nampak tertutup rapat."Mungkin Dian memang gak ke rumah Radit," gumam dr. Rian lirih.Perasaanya tak karuan karena ia yakin kalau calon istrinya itu sedang tidak baik-baik saja, tetapi prasangka berubah saat melihat rumah Radit sepi.Putra almarhum Adrian itu baru saja melangkah hendak pergi, tetapi urung karena mendengar suara
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-27
Baca selengkapnya

Kekacauan Ijab Kabul

"Radit ...."Ajeng menjerit saat melihat putranya masih menggenggam gunting yang berlumuran darah.Semua mata warga tertuju pada Dian yang membalut tubuhnya dengan selimut, desas-desus tak enak mulai terdengar seiring riuhnya kehebohan.Salah satu warga menelpon polisi, Bu Fitri, tetangga yang dulu pernah dekat dengan Dian gegas mengambil pakaian tertutup dan memberikannya pada mantan istri Radit agar wanita itu tak lagi jadi bahan tontonan.Sementara satpam yang sudah tak berdaya lantaran kehilangan banyak darah gegas digotong hendak dibawa ke rumah sakit."Pakai mobil saya saja, Pak," kata dr. Rian sembari mengusap pelipis yang juga berdarah lantaran terkena ujung meja yang tajam.Setelah berpakaian rapi, Dian berlari keluar, wanita dan calon suaminya itu lantas membawa satpam yang bekerja di rumah Radit ke rumah sakit ditemani oleh dua orang warga.Beberapa orang menenangkan istri satpam dan juga Ajeng, sementara Radit dihajar warga yang geram karena telah melukai penjaga keamanan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-27
Baca selengkapnya

Wanita Masa Lalu

Di dalam sel, Raya terdiam sembari memikirkan masa-masa kelam dalam hidup yang memaksanya berbuat buruk. Dua tahun lalu .... "Aduh, maaf Mas aku gak sengaja."Raya tak sengaja menabrak Radit di dapur rumahnya. Wanita itu hendak minum, begitu juga Radit yang terbangun di tengah malam lantaran haus.Raya hanya mengenakan lingerie yang sangat menerawang saat bertabrakan dengan lelaki yang sudah berbulan-bulan haus akan lautan cinta.Melihat penampilan Raya, lelaki itu menelan ludah, matanya tak bisa beralih saat melihat samar keindahan di balik kain tipis penutup tubuh Raya."Oh iya gak apa-apa," balas Radit pelan.Lelaki itu berusaha mengalihkan pandangan dari sesuatu yang tak seharusnya ia lihat."Makasih Mas." Raya menganggukkan kepala dan bergegas hendak pergi. Namun, langkahnya dihalau oleh Radit. "Raya ...." Radit berseru. "Iya," jawabnya sembari menoleh. "Kalau bisa kamu jangan pakai baju seperti itu di sini ya Ray, maaf sebelumnya, tapi saya pikir itu kurang sopan."Setelah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-02
Baca selengkapnya

Rencana Siapa?

Malam sebelum pernikahan Dian, Indira terdiam memikirkan masa lalu Raya yang sangat ia sesali seumur hidupnya. Dua tahun lalu .... "Raya, Bunda lihat akhir-akhir ini kamu sering murung, kenapa?" tanya Indira saat keduanya di dalam kamar Raya."Aku gak apa-apa, Bun," balasnya tanpa melihat wajah Indira."Bunda gak yakin kamu baik-baik saja, pasti ada yang sedang kamu sembunyikan dari Bunda, kan?" tanya Indira lagi.Wanita itu mencecar anaknya agar jujur. Firasat keibuannya mengatakan jika putrinya sedang berada dalam masalah."Enggak, Bun." Raya tetap berusaha mengelak."Raya dengar Bunda. Apa yang sebenarnya terjadi?"Indira mengguncangkan bahu putrinya, dengan sikap seperti ini membuat Indira semakin yakin kalau Raya sedang tertimpa masalah berat. Terlebih wanita itu tahu betul sifat buruk anaknya yang tak pernah cerita jujur saat memiliki masalah."Tapi janji Bunda gak akan marah kalau sudah tahu semuanya?"Raya menatap manik hitam ibunya, sementara Indira hanya mengangguk, ada se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-02
Baca selengkapnya

Rebutan Cucu

"Nengsih, bagaimana kabar kamu, Nak?" tanya Pak Ahmad saat mengunjungi putrinya."Aku sehat Pak, bagaimana keadaan Bapak, sehat kan?"Nengsih balik bertanya, kedua matanya nampak sendu saat melihat tubuh ringkih ayahnya, wanita itu kian menyesal karena terjebak dalam permainan Raya."Bapak sehat Nak, Bapak selalu berdoa semoga ada keajaiban untuk kamu, semoga ada pertolongan untuk orang kecil seperti kita."Pak Ahmad menggenggam tangan putrinya, bulir bening menitik dari kedua netra lelaki sepuh itu, hatinya kian perih lantaran di usia yang sudah tak lagi muda ia harus hidup seorang diri, dan yang paling menyakitkan dalam hidupnya adalah ketika ia terpaksa harus menyaksikan sisa hidup putri tercintanya di balik jeruji besi."Katanya Bu Dian sama dokter itu mau bantu kita Pak, mana janji mereka?" tanya Nengsih sambil tersenyum getir, sekilas tatapan wanita itu kosong."Bapak juga gak tahu, mereka bilang mau mengumpulkan bukti bahwa kamu tidak bersalah, tapi sampai saat ini belum ada ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-02
Baca selengkapnya

Musuh Dalam Selimut

"Mbak Hasna, saya pulang duluan ya."Indira bersalaman dengan kakaknya dan pada Dian. Wanita itu sakit hati melihat sang keponakan yang terus menerus tersenyum, padahal Indira sudah senang saat melihat kekacauan terjadi.Hatinya yang diliputi kebencian pada Dian mendorongnya pada sikap dengki. Indira akan menjadi orang yang paling bahagia jika pernikahan Dian kacau, tetapi kini ia harus menelan kekecewaan lantaran Dian bisa memaafkan dan mengatasi masalahnya meski sangat memalukan."Kenapa sih kok mukanya ditekuk begitu?" tanya Adi saat Indira sampai di parkiran.Lelaki itu hampir satu jam menunggu, tetapi ia tetap sabar menanti mantan istri yang masih sangat dicintai itu walaupun lama keluar."Sebel." Indira masuk ke dalam mobil Adi dengan wajah kesal. "Kenapa, merasa gak adil karena Dian sekarang bahagia sedangkan Raya menderita?" tanya Adi dengan tatapan menelisik."Bukan, hampir saja tadi aku ketawa puas saat acara akad nikah Dian hampir kacau, tapi ternyata kacaunya cuma sebenta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-03
Baca selengkapnya

Penyesalan Radit dan Malam Pertama Dian

Di dalam sel, Radit duduk termenung, di kepalanya terbayang-bayang pengkhianatan Raya yang membuat hatinya kian sakit. Flash back :"Kan saya sudah kasih uang yang kamu minta, jadi saya mohon jangan pernah datang lagi, saya gak mau suami saya sampai tahu."Radit menghentikan langkahnya sejenak saat tak sengaja mendengar suara Raya yang sedang melakukan panggilan di kamar.Lelaki itu lantas menempelkan telinga pada pintu untuk mendengar pembicaraan Raya dengan orang yang ditelpon nya, sayang suara sang istri semakin samar sehingga Radit tak bisa menangkap perkataan Raya selanjutnya."Jangan sampai aku tahu, apa yang sebenarnya Raya rencanakan?" Sejak hari itu, Radit merasa ada sesuatu yang Raya sembunyikan darinya, ia memutuskan mencari tahu sendiri karena Raya kian mencurigakan.Namun, di depan Raya ia bersikap biasa saja. Radit menghampiri sang istri yang sudah selesai melakukan panggilan. "Aku berangkat dulu, ya."Seperti biasa, lelaki itu pamit pada Raya sebelum ke kantor, matan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-03
Baca selengkapnya

Penyesalan Mantan Mertua

Pagi menjelang, malam tadi adalah waktu terindah untuk Dian dan suami barunya. Cerita indah akan ia torehkan di setiap lembarnya. "Mas, dengar-dengar Raya sudah kembali ke rutan."Dian memulai obrolan ketika menikmati sarapan di meja makan dengan suaminya."Oh ya?" tanya dr. Rian sembari meletakkan gelas bekas minumnya ke atas meja."Iya, Mas, kasihan pak Ahmad, sampai saat ini kita belum bisa membantu Nengsih, pasti beliau menunggu."Dian menunduk, wanita itu teringat wajah keriput Pak Ahmad yang berharap kumpul lagi dengan anaknya.Otak Dian dan suaminya kini seolah-olah buntu. Saat ini Raya ditahan karena kasus pembunuhan, sedangkan ia yakin di masa lalu Raya pernah melakukan kesalahan yang sama, tetapi ia beralibi hingga akhirnya selamat."Dulu aku begitu yakin Nengsih yang membunuh ayah karena memang hanya dia yang ada di sana saat kejadian, polisi juga menemukan sidik jari dia di barang bukti. Tapi sekarang aku yakin Nengsih gak bersalah setelah melihat video tempo hari, aku ju
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-03
Baca selengkapnya

Lalu Siapa Pembunuhnya?

"Apa yang harus bunda lakukan untuk kamu?"Indira mencondongkan tubuh ke arah Raya yang menatapnya dengan pandangan serius, kedua manik hitam itu saling beradu.Raya membisikkan sesuatu pada ibunya, seketika reaksi wajah Indira berubah, wanita itu mengerutkan dahi dan menarik napas dalam lalu menghembuskan nya kasar, Indira menggelengkan kepala selama mendengar bisikan dari Raya."Huft.... tapi Bunda gak janji ya, bahkan sepertinya Bunda gak bisa, Bunda sudah terlanjur sakit hati dengan semua yang terjadi. Kamu tahu Raya, kesakitan terbesar dalam hidup Bunda adalah melihat kamu menderita, terlebih di balik jeruji besi seperti ini. Bunda gak rela mereka nanti bahagia sedangkan kamu sengsara." Indira menanggapi bisikkan Raya dengan penolakan."Tt_tapi Bun ... bukannya dulu juga Bunda mau berubah dan minta maaf sama Dian, kan? Cuma karena kehamilanku kita terpaksa menyakiti dia lagi, aku pikir mungkin sekarang saatnya untuk kita sudahi semuanya, aku capek." Raya menyela pembicaraan ibun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-03
Baca selengkapnya

Ancaman Indira dan Taubatnya Raya

Dengan didampingi Ridwan, Nengsih diantar menggunakan mobil polisi ke kontrakannya.Di sepanjang jalan gadis itu terus menangis, ia merutuki nasibnya yang kian tragis. Nengsih semakin marah pada takdir karena tak adil padanya.Dulu, keluarganya hidup bahagia meski kekurangan. Senyuman ibu, kedua adiknya dan sang ayah di kepala Nengsih terus bergantian.Kenangan indah saat tertawa bersama mereka kini semakin menambah sesak di dadanya. Kini, ayahnya telah menyusul yang lain di surga, sedangkan dirinya masih harus berkutat dengan urusan dunia yang kejam.Sesampainya di rumah kontrakan, Nengsih yang tak diborgol itu langsung merangsek masuk dan memeluk sang ayah yang sudah terbujur kaku. Sementara polisi ikut duduk dan melayat sembari menjaga Nengsih agar tak kabur."Bapak, katanya bapak mau tunggu Nengsih pulang, katanya bapak mau kita bareng-bareng lagi kayak dulu, terus kenapa sekarang bapak pergi."Nengsih meraung di atas tubuh Pak Ahmad yang sudah dingin, sesekali gadis itu mencium p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
18
DMCA.com Protection Status