Home / Rumah Tangga / Bangkitnya Istri yang Terbuang / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Bangkitnya Istri yang Terbuang: Chapter 141 - Chapter 150

179 Chapters

Nengsih Sakit Apa?

Waktu terus melaju, Citra yang sudah tak begitu sibuk duduk di samping Ustazah Maryam. Istri dari dosennya itu tengah duduk seorang diri sebab orang yang berbicara dengan sang ustazah baru saja pergi. Ustaz Ibrahim pun tengah bercengkrama dengan teman-teman lainnya sesama dosen yang baru saja datang."Assalamu'alaikum, Ustazah," sapa Citra, kemudian mencium tangan wanita berhijab lebar itu takzim."Waalaikumsalam, Citra," balasnya sembari membirai senyum."Makan dulu, Ustazah.""Sudah, alhamdulillah.""Oh ya Ustazah, maaf hari ini gak bisa halaqah ya.""Iya gak apa-apa, lagi pula kamu lagi sibuk."Ustazah Maryam mengelus jemari Citra dan tersenyum ke arahnya. Wajah yang dibalut hijab itu nampak cantik meski sudah tak lagi muda."MaaSyaAllah ya, jodoh bisa datang kapan saja dan melalui cara apa saja, saya takjub mendengar cerita kamu tentang Maira," lanjut ustazah Maryam, wanita itu melirik sekilas ke arah kedua mempelai yang tengah sibuk melakukan foto."Iya Ustazah," balas Citra deng
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

Boy Bertamu Ke Rumah Citra

Matahari mulai tenggelam, pesta pernikahan Farel dan Maira sudah selesai. Mega memintanya menginap di hotel untuk berbulan madu dan saling mengenal. Meski acara sudah berakhir, Maira merasa sedih sebab Radit ternyata tak bisa datang. Firda terus menerus pingsan dan jatuh sakit lantaran kepergian ibunya yang bersamaan dengan hari pernikahan Maira.Kini, Maira dan Farel telah berada di kamar yang sama. Keduanya nampak kaku meski sudah resmi menikah.Maira duduk dan mematut diri pada cermin, ia tengah membersihkan sisa makeup di wajahnya. Wanita itu masih menggunakan pakaian pengantinnya dengan lengkap."Saya harus panggil siapa? Bapak, Mas atau Kakak?"Maira yang dengan lihai mengusap wajahnya menggunakan kapas itu bertanya tanpa melihat Farel."Terserah."Farel yang sedang merebahkan tubuh di atas kasur pun menjawab tanpa memedulikan lawan bicaranya. Lelaki itu seakan-akan masih tak menyangka kalau kini sudah menjadi seorang suami.Maira menoleh ke arah dosen baru di kampusnya itu. Ia
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

Ruqyah Syar'iyah

Perasaan Citra tak karuan kala melihat wajah tampan nam teduh dengan janggut tipis di dagu itu. Ia kembali bangkit hendak ke dapur. Hanya saja, karena salah tingkah ia hampir menabrak Syadea yang membawa makanan lainnya dan hendak ditaruh ke atas karpet."Kak Citra hati-hati dong."Suara Syadea yang cempreng berhasil membuat semua mata tertuju pada mereka, tak terkecuali Boy. Lelaki itupun melihat wanita yang diyakini menyukainya itu tengah menatap sang adik geram."Berisik, bisa gak sih ngomong gak usah pake urat? Kan Kakak malu." Citra bicara dengan merapatkan gigi, pertanda bahwa ia sedang kesal dengan adiknya."Heee ... maaf." Syadea hanya tersenyum dengan menunjukkan deretan gigi, ia tak merasa bersalah meskipun kakaknya menjadi pusat perhatian."Dea ... Citra, hati-hati, Nak." Dian menyeru, sementara Rian tengah berbincang-bincang dengan kaum lelaki di teras rumah."Iya, Ma," jawab Citra, tetapi matanya bukan melihat Dian, melainkan mencuri-curi pandang ke arah Boy yang mengayun
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Nengsih Kesurupan

Sepulang jogging, Citra mendirikan shalat dhuha dan membuka mushaf, gadis itu kembali menghafal beberapa ayat yang belum dihafalnya. Sejak masih duduk di pesantren, ia belum hafal sampai tiga puluh juz, sehingga ia ingin kembali melanjutkan hafalan di tengah-tengah kesibukan. Hanya saja, proses itu tak semudah saat dirinya di pondok pesantren sebab kini hidup di lingkungan yang sangat berbeda."Ya Allah, kenapa sekarang susah banget sih ngehafalnya? Atau mungkin aku kebanyakan maksiat ya gara-gara sering mikirin Boy?" bisiknya dengan rasa sesal.Sepengetahuan Citra, hafalan Al-Qur'an di kepala memang bisa saja perlahan-lahan hilang, atau bahkan merasa kesulitan untuk menghafalnya saat kebanyakan bermaksiat. Wanita itupun sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa memikirkan lelaki yang bukan mahram adalah bagian dari maksiat.Sekuat tenaga Citra kembali menghafal, tetapi ingatannya tak sekuat dulu. Tak terasa air mata wanita itu tumpah dan mengalir di kedua pipi."Astagfirullahalazim."Citra
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Keikhlasan Syadea

Ustaz Yusuf memegang kepala Nengsih dengan telunjuknya yang sudah mengenakan sarung tangan. Ia membaca doa pembuka ruqyah dengan kalimat taammah untuk berlindung pada Allah dari segala macam keburukan mahluk-Nya.Sementara Beni hanya menatap istrinya dengan penuh keprihatinan. Lelaki itu berharap semoga saja dengan pengobatan ini Nengsih dapat disembuhkan kembali. Sudah hampir lelah ia berusaha, semoga saja ini adalah ikhtiar terakhirnya untuk menggapai kesehatan sang istri."Wahai kau Jin yang ada di tubuh Nengsih binti Ahmad, keluarlah kalian dengan cara baik-baik. Sesungguhnya Allah menciptakan Jin dan manusia untuk beribadah pada-Nya. Janganlah kalian berlaku zolim pada manusia. Wahai Jin yang bersemayam di seluruh organ Mbak Nengsih, takutlah kalian pada azab Allah yang sangat keras. Keluarlah sebelum ayat suci Al-Qur'an membakar tubuhmu."Ustaz Yusuf menasihati terlebih dahulu Jin di dalam tubuh Nengsih agar keluar tanpa harus menyakitinya. Sebab, ayat Al-Quran yang dibacakan ol
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Mahluk Pembangkang

Nengsih terus meracau dan nampaknya ia sangat kesakitan saat ayat demi ayat dilantunkan oleh ustaz Yusuf.Sesekali Nengsih pingsan, tetapi rupanya ia hanya berpura-pura pingsan. Sesekali ia tertawa dan menangis.Sudah lebih dari tiga jam prosesi ruqyah dilakukan, tetapi wanita itu masih sering mengerang, melotot dengan wajah yang sangat menyeramkan. Tak lama kemudian Nengsih muntah darah disertai rambut dan pecahan kaca di dalamnya. Wanita itu nampak kesulitan juga kesakitan sehingga membuat semua yang berada di sana meringis kecuali Ustaz Yusuf yang memang sudah terbiasa dengan hal-hal semacam ini."Lihat, ada rambut dan darah di muntahannya," kata Sarah pada Dian dan Indira. Mereka menelan ludah saat melihatnya."Astaghfirullahalazim," bisik Dian sembari menutup mulutnya. Begitupun Indira, wanita itu tercengang melihat pemandangan di depannya. Tadinya mereka datang untuk membantu Nengsih, tetapi Beni yang sangat perhatian sudah cukup untuk membantu istrinya.Lelaki itu menyeka sisa
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Ajakan Taaruf

Semalaman Maira tak bisa terpejam karena selama hidupnya, inilah kali pertama dia satu kasur dengan seorang pria. Sementara Farel tak peduli. Lelaki itu masih mendengkur bahkan hingga pagi. Sehingga, kini tubuhnya merasa sangat bugar saat berolahraga.Maira dan Farel baru saja masuk kembali ke kamar setelah berolahraga di gym yang ada di hotel.Meskipun seorang wanita, tetapi Miara rajin berlatih sehingga tubuhnya sangat bugar dan seksi. Andai ia tak berhijab, pastilau lekukan tubuhnya nampak menggoda kaum adam yang melihatnya. Terlebih wajahnya memang memesona, mungkin saja akan mengundang berbagai macam kejahatan jika ia tak bisa menjaga dirinya.Setelah bersih-bersih. Mereka berjalan ke arah restoran untuk breakfast. Meskipun tak suka dengan pernikahannya, tetapi dua insan itu tetap berjalan berdampingan. Setelah sarapan. Mereka sepakat checkout karena tak ingin berlama-lama di hotel."Ke rumah nyokap gue dulu, katanya lagi diobati," pinta Farel saat mobil yang dikendarainya keluar
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Kejahatan Tak Akan Menang

Sesampainya di rumah sang mertua, Maira mencium tangan Beni dengan takzim. Begitupun Farel, ia mencium tangan Indira, Dian dan Sarah bergantian. Lelaki itu langsung duduk di samping Abizar yang berwajah sendu sebab ibunya muntah darah berkali-kali."Bizar, Mama kenapa?" tanya Farel saat melihat mata Nengsih melotot seakan-akan bukanlah ibunya.Ustaz Yusuf menghentikan sejenak aktivitas ruqyahnya. Ia merasa kasihan dengan Nengsih yang semakin lemah lantaran tubuhnya dikuasai oleh jin di dalam tubuhnya."Assalamu'alaikum," sapa Syadea dan Citra berbarengan. Mereka sudah tahu rumah Farel karena pernah mengantarkan sesuatu sebelum pernikahan sepupunya."Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu ...." Semua orang yang berada di dalam rumah Beni menjawab salam berbarengan.Menginjakkan kaki di rumah lelaki yang diharapkan menjadi masa depannya, hati Syadea kembali terasa perih. Hanya saja, ia berusaha menekan semua rasa itu. Kini, keadaan sudah sangat berbeda. Mau tak mau dirinya harus ikh
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Nengsih Masuk Rumah Sakit

Dua Minggu berlalu, sejak ruqyah hari itu Nengsih belum diruqyah lagi. Tetapi kondisinya masih terus dipantau oleh ustaz Yusuf melalui saluran telepon. Semakin hari, kondisi Nengsih semakin membaik. Kini, wanita itu sudah bisa perlahan-lahan menggerakkan kaki dan tangannya. Sungguh, sebuah keajaiban yang sebelumnya sulit keluarganya percaya.Ustaz Yusuf menyuruh keluarga Beni terus memutar surat Al-baqarah di rumahnya agar energi negatif menjauh. Sebab, jin akan lari tunggang langgang dari rumah yang dibacakan dengan surat Al-baqarah.Hari ini, Nengsih yang tengah beristirahat itu terperanjat. Ia merasa sakit perut yang sangat hebat. Sementara Beni tengah pergi ke luar kota untuk mengurus sebuah kasus. Di rumah itu hanya ada Abizar dan asisten rumah tangganya saja.Meskipun dalam keadaan tak berdaya, Nengsih menyuruh Farel tinggal di rumah mereka yang sudah disediakan oleh Mega agar saling mengenal. Biasanya, sepulang dari kampus keduanya akan datang untuk melihat kondisi Nengsih lalu
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Boy Kecewa Pada Ibunya

"Bagaimana Maira, boleh Papa sama Mama ikut kalian?"Maira menoleh ke arah suaminya, ia tak bisa memutuskan khawatir Farel melarang."Boleh, Pa, kalau memang gak keberatan ayo ke sana bersama-sama." Farel mengajak dua orang yang dianggap layaknya mertua.Keempat orang itu pergi bersama-sama menggunakan mobil Farel. Di sepanjang perjalanan, wajah lelaki itu sangat gusar dan terus memikirkan ibunya.Ponselnya berdering, Abizar kembali menghubunginya untuk memberi informasi terkait ibu mereka. Namun, karena Farel tengah menyetir, Maira lah yang menerimanya."Kenapa, Bizar?" tanya Maira."Kak, udah di jalan belum? Mama sekarang gak sadarkan diri. Pihak rumah sakit langsung membawanya ke ruang ICU." Suara Abizar di seberang sana terdengar sangat gusar."Ini kita lagi di perjalanan, kamu sama siapa di sana?" tanya Maira."tanya Papa udah pulang belum?" Farel berbisik, sementara Maira menganggukkan kepala, siap untuk menjadi penyalur antara pertanyaan suami dan adik iparnya."Aku sama Bibi,
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status