Mata Alana sedikit bengkak, tetapi tetap memaksa diri untuk menjemur pakaian yang ibunya cuci pagi tadi. Matahari semakin meninggi, susah bagi Alana untuk menunda pekerjaan."Alana, kamu lagi apa?"Gadis itu mengintip dari balik jemuran. "Pak Danis? Ngapain ke sini?""Mama kamu ada?""Di dalam, silakan masuk!" Alana menyilakan seraya mengambil baju dalam ember untuk melanjutkan aktivitas menjemurnya.Menurut Alana, Danis itu sedikit aneh atau mungkin dia juga. Sejak awal dia bertanya, Alana balik bertanya, lelaki itu pun kembali bertanya. Akan tetapi, justru yang paling aneh adalah dia karena sudah tahu lagi menjemur pakaian, masih saja bertanya.Huh, Alana tidak mau pusing. Sekarang saja kepalanya sudah sedikit pening memikirkan Rasya yang belum juga kembali sejak perginya kemarin. Lelaki itu juga enggan mengangkat telepon atau membalas pesan WhatsApp yang Alana kirim."Mereka bahas apa, ya?" tanya Alana pada diri sendiri.Dia lalu melangkahkan kaki dengan sangat pelan, kemudian dudu
Baca selengkapnya