“Halo, Nona Gabriella!” sapa Eleven dengan suara berat, efek dari topeng pengubah suaranya. Gabby menggeleng seraya berjalan mundur. Dia sama sekali tak mengenal sosok pria bertopeng itu. “Siapa dia, Rea?” tanya Gabby dengan raut panik. Suaranya mulai bergetar karena ketakutan. Lascrea menyeringai sambil melipat kedua tangan di depan dada. “Kau tak perlu banyak tanya, Gabby. Tugasmu hanya perlu melayaninya,” jelas Lascrea sambil melangkah, mendekati Eleven. "Kalau begitu, aku serahkan semuanya kepadamu!"Lascrea menepuk pundak Eleven, sedangkan sebelah tangannya menadah untuk meminta bayaran. "Jangan khawatir! Aku tidak akan membunuhnya," balas Eleven sambil mengeluarkan amplop cokelat berisi uang. Terlihat sangat tebal. "Lascrea! Apa maksudnya semua ini? Apa Raizel benar-benar menyuruhku untuk bekerja di sini?"Lascrea mendengus kasar, lalu menjawab, "Kalau bukan dia, siapa lagi?"Gabby menelan saliva yang terasa getir. Kenapa Raizel begitu tega menjual dirinya kembali? Bukankah
Read more