“Ngomong-ngomong, udah sampe mana perkembangan kasus lo? “ tanya Dion, bernada pelan, khawatir terdengar yang lain. “Wah, bahaya kalau dibahas di sini. Intinya gue udah nemuin petunjuk baru di salah satu tempat.” “Terus?” “Tapi tempat itu sulit ditembus. Sistemnya beda banget sama El Camorra,” bisik George. “Jadi, sampai saat ini lo belom bisa masuk ke sana?” “Enggak.” George menggeleng sambil menunduk untuk mengaduk makanannya. “Sebaiknya lo hati-hati, ya. Jangan gegabah kayak kemaren,” saran Dion. “Tenang aja, Yon. Lo udah ratusan kali ngingetin gue. Tapi lihat! Sampe saat ini gue masih aman, kan?” Dion berdecak sambil menggeleng. “Gue Cuma khawatir aja kalau lawan lo kali ini bukan orang sembarangan.” “Iya, iya!” Tiba-tiba ponsel George berdenting, menandakan ada sebuah notifikasi dari pesan yang muncul. Pria itu pun mengeluarkan ponsel dari saku celananya lalu melihat nomor tak dikenal mengirimkan sebuah pesan via aplikasi hijau. [Hai, Ello! Ini aku Angela.] Tak sala
Baca selengkapnya