Diva kembali terlihat mengangguk dengan cepat. Dia mengusap air matanya menggunakan ujung jari-jarinya tangan kirinya, tangan kanannya masih memegangi ponsel. Dari gerakan tubuhnya dan latar belakang yang terlihat Juna tahu jika Diva sedang tengkurap di atas tempat tidurnya. "I'm sorry, too, Juna. Aku ngerti, kok, kalo kamu sibuk, tapi harus tetap kasih aku kabar, ya? Jangan kayak tadi siang."Juna juga menganggukkan kepala, senyum manis menghiasi bibir sexy-nya. "Kan, aku udah bilang kalo hari ini sibuk. Aku juga nggak bisa janji buat kasih kabar terus." Juna menggaruk ujung hidungnya meski tidak gatal, ia hanya tengah berpikir. "Gini aja, kamu hubungin Kevin aja kalo nggak bisa hubungin aku. Mau nggak?" tanyanya beberapa detik kemudian. Bila Diva setuju untuk menghubungi Kevin, ia akan memberikan nomor kontak ponsel sahabatnya itu agar Diva tidak repot memintanya dari sahabatnya yang menyebalkan. Baik Nora maupun Echa sama saja berisiknya bagi Juna. Kedua wanita itu selalu heboh s
Baca selengkapnya