Suara dering telepon terdengar sayup-sayup di telinga Diva. Dia sedang berada di kamar mandi untuk membersihkan diri. Sudah dua hari mulutnya tidak bersentuhan dengan air. Dia ke kamar mandi hanya untuk mencuci muka dan menggosok gigi, tanpa mandi. Beruntung acara mandinya sudah selesai, dia hanya perlu mengenakan jubah mandi dan membungkus kepalanya dengan handuk untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Nama penelepon yang tertera di layar ponsel membuat napas Diva seakan berhenti. Udara di sekitarnya seolah menipis, dadanya terasa sesak. Akhirnya, setelah lebih dari satu minggu, Juna menghubunginya juga. "Kamu di mana, Be? Aku nggak ganggu kamu, 'kan?" Astaga! Pertanyaan apa itu? Bukankah seharusnya Juna menanyakan bagaimana kabarnya dulu, atau meminta maaf padanya? Bukan bertanya yang seperti itu. "Be, kamu baik-baik aja, 'kan? Aku kangen banget sama kamu."Suara Juna tercekat. Apakah Juna menangis sama seperti dirinya sekarang? Iya, bulir-bulir air matanya tumpah tanpa disadar
Read more