"Ini saja, Bu?" tanya pelayan wanita itu sopan.Hilda menggeleng. "Kayaknya itu aja, Mbak," jawabnya. "Baik, Bu!" Pelayan wanita itu mengangguk ramah. "Tunggu sebentar, ya, Bu, Pak!" Dia berlalu setelah itu, mengambilkan apa yang dipesan tamu restorannya.Tak ada percakapan berarti antara mereka. Baik Juna maupun Hilda lebih memilih menikmati makan siang mereka dalam diam. Hanya sesekali saja Juna memeriksa ponselnya yang bergetar. Ia sengaja tidak mengaktifkan suaranya agar tidak mengganggu saat ia bekerja. Satu pesan masuk dari Diva, menanyakan apakah ia jadi makan siang bersama Hilda. Juna hanya membalasnya dengan emoticon cium. Ia tersenyum, mengembalikan ponselnya ke saku bagian dalam kemeja. Hilda melihatnya, dan dia yakin pesan yang masuk ke ponsel Juna pasti dari wanita yang bangkit dari kuburnya itu. Dia kesal, tetapi menahan dirinya mati-matian agar tidak mengumpat. Seandainya saja bisa, ingin dia merampas ponsel Juna dan menghancurkannya agar Diva tak lagi dapat menghubu
Read more