Home / Pernikahan / Gairah Liar Atasanku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Gairah Liar Atasanku : Chapter 61 - Chapter 70

360 Chapters

Sudah Boleh Dibawa Pulang

"Seperti kamu dulu nggak saja," sahut Dion sambil menutup pintu kamar kembali. "Malah parah," seloroh Andika dengan tertawa. Dion yang kesal kini malah ikutan tertawa, sungguh adiknya menggemaskan sekali. Dia ingin sekali menjitak kepala Andika. "Sumpah aku ingin jitak kepalamu," kata Dion. "Nggak usah melakukan KDRT kak, atau aku laporkan ke Komnas perlindungan adik," sahut Andika. Dion menggelengkan kepala menurutnya Andika saat ini sangat menjengkelkan. Sikap Andika bukan karena sebab ya begitulah caranya untuk menetralisir sakit hatinya, meskipun rela dan ikhlas tapi bukan bearti tidak sakit hati karena bagaimanapun juga Renata adalah mantan istrinya yang belum sepenuhnya dia lupakan. Diantara staf kantor yang datang ternyata ada Rea yang turut datang, setelah dirinya mengucapkan selamat pada Dion, Rea mendekati Andika yang minum sendiri di teras rumah. "Andika," panggil Rea. Andika menatap Rea dengan nanar, kemudian dia meminta Rea untuk menemaninya lagipula di dalam Rea t
Read more

Protes

Sesampainya di rumah Dion dan Renata serta bayinya disambut oleh Pak Ferdi Pak Rangga dan juga Andika, mereka sangat senang sekali karena bertambah lagi anggota keluarga mereka. "Akhirnya Dion junior datang juga," kata pak Ferdi. "Iya, sini sini sama om ganteng," sahut Andika lalu menggendong bayi Dion. Saat menggendong bayi Dion dan Renata, mata Andika membasah, dadanya bergejolak hebat andaikan Renata tidak menjalin hubungan dengan kakaknya mungkin saat ini dialah ayah dari bayi yang dilahirkan oleh Renata. "Oh ya siapa namanya kak?" tanya Andika. Dia mencoba untuk mencari topik agar rasa sakitnya bisa teralihkan. "Entahlah Andika, aku belum memikirkan namanya," jawab Dion. Andika nampak berfikir sejenak, dia menyarankan nama yang diambil dari nama kedua orang tuanya. "Iya tapi siapa?" tanya Dion. "Rendi, Renata dan Dion," jawab Andika. Dion nampak mengerutkan alisnya seolah dia tidak setuju dengan nama yang diberikan oleh Andika. "Tidak adakah yang lain?" tanya Dion. "Ba
Read more

Saling Memaafkan

Renata yang lelah tentu langsung emosi dengan ucapan Dion, dia tidak menyangka jika suaminya bisa berkata seperti itu. Menjadi ibu baru tentu tidak mudah apalagi anaknya lahir sebelum waktunya. "Kamu pikir aku nggak ingin melayani kamu, kamu pikir aku nggak ingin manjain kamu, kamu pikir aku mau seperti ini," sahut Renata dengan emosi. Dion menghela nafas lalu menatap istrinya sekilas, ada rasa menyesal karena terlalu menuntut tapi dia juga sangat merindukan istrinya. "Maafkan aku," ucap Dion lalu pergi begitu saja meninggalkan Renata. Dia yang tak ingin ada pertengkaran dengan Renata memilih pergi, dia ingin menenangkan dirinya sejenak sambil ngopi di sebuah kafe. Saat Dion pergi Andika diminta papanya untuk menjenguk Dion dan Renata karena sudah lama Dion dan Renata tidak memberi kabar. "Nyonya Renata ada?" tanya Andika saat pelayan Dion membukakan pintu. "Ada Tuan Andika," jawab pelayan Dion. Pelayan mempersilahkan Andika untuk masuk kemudian dia memanggil Renata yang ada d
Read more

Siapa Yang Menolak Kamu

Dion memeluk Renata dengan erat, dirinya benar-benar menyesal akan sikapnya selama ini, dia berjanji akan menjadi suami dan papa yang lebih baik lagi untuk keluarganya. Puas memeluk sang istri kini Dion menggendong baby Aron, dia meminta maaf pada bayinya karena terlalu sibuk dengan pekerjannya. "Maafkan papa sayang karena terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga papa mengabaikan kamu," kata Dion sambil menciumi bayi mungilnya. Dion membawa bayinya masuk ke dalam, di ruang keluarga dia bercanda dengan bayi dan juga istrinya. "Anak papa ganteng," kata Dion yang membuat bayinya tertawa. Melihat pemandangan indah tersebut membuat Renata menitikkan air mata, dia menyesal telah bersikap yang kurang baik terhadap Dion, seharusnya dia menyadari kalau Dion sudah bekerja mencari nafkah untuk dia dan juga baby Aron yang pastinya sepulang kerja Dion membutuhkannya. "Mas baby Aron kegelian." Renata melarang Dion untuk mendekatkan janggutnya karena itu membuat baby Aron kegelian. "Lucu saya
Read more

Merasa Bersalah

Dion dan Renata nampak terdiam, ucapan Andika benar-benar menyindir mereka berdua.beberapa saat suasana nampak canggung hingga suara ketawa Andika mengurai semua."Kalian serius sekali, aku hanya bercanda kali Kak," kata Andika.Dion tersenyum lalu memeluk adiknya, dia cukup tau jika apa yang diucapkan Andika adalah ungkapan dari hatinya."Udah nggak usah dipikir, aku hanya bercanda," kata Andika sambil menatap Renata.Tak ingin telat Andika segera menuju mobilnya mengingat tempat pesta berlawanan arah dengan rumah Rea.Setelah Andika pergi Dion dan Renata masuk ke dalam, mereka ingin menemui pak Ferdi."Papa mana Om?" tanya Dion."Tuan di kamarnya," jawab Pak Rangga.Dian dan Renata berjalan menuju ke kamar Papanya, mereka yang sangat rindu ingin sekali berbincang dengan papanya."Papa," panggil Dion sambil mengetuk pintu.Mendengar ketukan pintu dari luar membuat Pak Ferdi bangun lalu membukakan pintu, betapa senangnya dia melihat Dion, Renata dan juga baby Aron mengunjunginya.Pak
Read more

Dipaksa Mencari Jodoh

Setibanya di tempat pesta semua mata tertuju pada Andika, mereka sangat senang karena Andika yang merupakan pemilik kampus bisa hadir."Lihat lah Andika mereka semua menatap kamu," bisik Rea."Biarin saja," sahut Andika yang cuek dengan para seniornya tersebut.Saat dirinya dan Rea mengambil minum, Soraya tuan rumah mendekati Andika, tak hanya Soraya papanya yang merupakan Dekan di kampus juga ikut mendatangi Andika.Mereka yang sudah kenal tentu mengobrol panjang kali lebar sehingga Andika melupakan Rea yang datang bersamanya.Rea nampak menjauh, apalagi Soraya terlihat suka dengan Andika, di tepi kolam menjadi tempat Rea untuk menikmati pesta. Entah mengapa hatinya sangat sakit melihat Soraya yang terlihat sangat akrab dengan Andika.Rea yang tidak memiliki teman hanya bisa melihat teman-temannya yang berpesta dari tempat duduknya.Tak terasa waktu terus berlalu, Rea yang lelah memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karena Andika juga terlihat sibuk dengan para wanita-wanita yang m
Read more

Berpura-pura

Bagi Andika bisa bertemu dengan keluarganya kembali sudah lebih dari cukup, lagipula Renata sudah bahagia dengan kakaknya jadi dia tidak ingin apa-apa lagi.Andika yang sudah merasakan sebuah pernikahan tidak ingin terlalu memikirkan jodoh karena yang terpenting kini adalah kuliah dan juga karirnya.Sepulang dari kantor tak sengaja Andika melihat papanya termenung sendiri, dengan langkah pelan Andika menghampiri papanya."Papa memikirkan apa?" tanya Andika."Tidak apa-apa Andika," jawab Pak Ferdi.Andika merangkul papanya lalu mengelus pundak lelaki paruh baya yang kini ada di sampingnya. Meksipun pak Ferdi berkata tidak apa-apa tapi Andika cukup tau kalau ada yang dipikirkan papanya."Katakan saja pa, apa yang papa pikirkan," pinta Andika."Sebenarnya papa memikirkan kamu Nak, papa sudah sering sakit sakitan, papa takut kalau sampai papa tutup usia papa masih belum bisa melihat kamu menikah," ungkap Pak Ferdi.Andika terdiam menatap papanya, senyumannya perlahan menghilang. Dia sungg
Read more

Perhatian Andika yang Berlebih

Untuk terus meyakinkan Papanya, selama seminggu ini Andika membawa Rea pulang ke rumahnya dan seperti hari sebelumnya Andika nampak mesra dengan Rea. Hingga suatu ketika, saat Renata menginap di rumah pak Ferdi Andika pulang lebih awal dengan membawa Rea juga. Saat itu Renata sibuk dengan baby Aron di teras rumah sehingga menarik perhatian Andika. Seketika dia melepas tangan Rea lalu menghampiri Renata dan baby Aron yang asik bercanda di teras. "Mana baby sitter baby Aron?" tanya Andika. "Dia sedang mandi mas," jawab Renata. "Kamu belum mandi?" tanya Andika lagi. "Belum mas," jawan Renata. Mengetahui Renata belum mandi Andika inisiatif mengajak baby Aron. "Kak Dion bentar lagi pulang lebih baik kamu mandi dan berdandan dan jangan lupa pakai daster ka...." Andika menghentikan ucapannya, dia lupa kalau sekarang Renata bukan istrinya lagi. Dulu Andika selalu meminta Renata untuk memakai daster, selain santai mereka juga lebih gampang saat melakukan hal intim. "Maaf Re
Read more

Teringat Lagi

Setibanya di pulau B, mereka berempat langsung menuju hotel mereka. Andika dan Rea awalnya meminta kamar terpisah tapi berhubung ini adalah hari libur jadi ketersediaan kamar terbatas sehingga mau nggak mau mereka sekamar. "Kenapa kita nggak cari hotel lain saja," protes Andika. "Nggak bisa Andika, aku sudah ada janji di hotel ini," sahut Dion. Akhrinya mau nggak mau Andika tetap harus sekamar dengan Rea. Setelah di kamarnya, Dion langsung membawa Renata ke tempat tidur. Tanpa ada aba-aba Dion menindih tubuh istrinya. "Kamu mau apa mas?" tanya Renata. "Mau minta jatah makan kamu," jawab Dion. "Sabar dong mas, kita kan baru sampai," sahut Renata. Tak ingin istrinya protes, Dion langsung membungkam mulut Renata dengan mulutnya. Awalnya protes namun setelah Dion menyumpal mulutnya, Renata turut terbawa hanyut dalam hasrat Dion yang mulai menggebu. Puas dengan bibir manis sang istri bibir Dion mencoba turun ke bawah, dia meninggalkan beberapa tanda cinta di leher Renata. Nafas k
Read more

Tangan Jahil Rea

"Andika boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Rea. Andika menatap Rea dengan tatapan bingung, memangnya apa yang ingin Rea tanyakan malam-malam seperti ini. "Apa Rea?" tanya Andika. "Menurut aku, perhatian kamu terhadap kakak ipar kamu tidak wajar. Itu bukan perhatian seorang adik terhadap kakaknya melainkan perhatian seseorang kepada wanita yang dia cintai, apakah kamu belum bisa move on dari kakak ipar kamu?" Pertanyaan Rea benar-benar membuat Andika tak tau harus menjawab apa, dia sendiri juga tidak tau kenapa tiba-tiba kenangan Renata hadir kembali, seolah memaksa masuk ke dalam pikirannya. "Kenapa kamu hanya diam Andika?" tanya Rea lagi. "Aku tidak tau Rea, selama ini aku berusaha melupakan Renata dengan berbagai kesibukan aku selama ini, mulai dari menggantikan Pak Jerry asisten kak Dion dulu, kuliah dan juga kegiatan lainnya, aku berhasil melupakannya namun kehadirannya saat ini seolah menarik aku kembali masuk ke lubang kenangan yang aku sudah tutup," jawab Andika. "Kamu ta
Read more
PREV
1
...
56789
...
36
DMCA.com Protection Status