Semua Bab Gairah Liar Atasanku : Bab 51 - Bab 60

360 Bab

Kucing-kucingan

"Renata, aku merindukanmu. Mungkin saat ini kita jauh di mata tapi dekat di doa," gumam Dion saat dirinya memandangi foto wanita yang saat ini mendominasi hatinya. Dion hidup dengan kenangan Renata, sungguh dia ingin sekali memeluk wanitanya tersebut dan bercerita banyak hal tentang dirinya dan juga Andika. "Kak," panggil Andika. Dion yang terkejut menjatuhkan ponselnya dan Andika bisa melihat jika Dion melihat foto mantan istrinya. "Kak Dion merindukan Renata?" tanya Andika. "Maafkan kakak Andika," sahut Dion lalu membalik ponselnya. Andika hanya tersenyum lalu menepuk bahu kakaknya. semenjak Renata pergi dari hidupnya, Andika memang merasakan kehilangan namun seiring berjalannya waktu perlahan dia bisa melupakan Renata meski mantan istrinya tetap ada di hatinya. Andika terdiam hingga pertanyaan Dion membuyarkan lamunannya. "Ada apa Andika?" tanya Dion. "Itu ada beberapa mahasiswa yang mengajukan magang ke kantor kita," jawab Andika. "Apa wanita waktu itu juga datang?" tany
Baca selengkapnya

Siapa yang Sakit?

Tak terasa sebulan telah berlalu, Renata yang sibuk dengan aktivitasnya bercocok tanam hampir melupakan kalau dirinya tengah hamil besar. Dirinya terus duduk dan terkadang dia juga lupa istirahat. Suatu ketika saat dia asik dengan tanamannya tiba-tiba perutnya terasa sakit, awalnya Renata pikir ini adalah sakit biasa namun lama-kelamaan perutnya semakin sakit. "Auw, auw, kamu kenapa sayang?" Renata bermonolog dengan calon bayinya. Renata terus mengelus perutnya berharap kalau sakitnya reda tapi sakitnya tak kunjung reda. Beberapa menit telah berlalu sakitnya malah semakin terasa sehingga membuat Renata terduduk di tanah. Pelayan yang mengetahui hal ini langsung memanggil pelayanan lainnya untuk membantu Renata, karena bingung bodyguard Renata segera membawa Renata ke rumah sakit terdekat dan yang lainnya melaporkan hal ini kepada Pak Rangga. Mendapatkan laporan dari bodyguard Renata tentu membuat pak Rangga panik, beliau sangat khawatir jika ada apa-apa dengan kandungan Renata.
Baca selengkapnya

Tak Kunjung Sadar

Pak Ferdi dan Pak Rangga saling pandang lalu keduanya meminta Dion dan Andika untuk masuk.Mereka berdua semakin bingung dan bertanya-tanya siapa yang sebenarnya sakit. "Masuklah Nak, nanti kalian akan tau. Cepat kita tidak memiliki banyak waktu," titah Pak Ferdi. Tak ingin banyak pertanyaan video dan Andika bertugas masuk ke dalam ruangan UGD, dan benar saja saat melihat Renata kesakitan di ranjang pasien Dion dan Andika langsung mendekati Renata. "Renata," ucap Dion dan Andika barengan. Renata melihat Dion dan Andika bergantian kemudian dia tersenyum. "Mas Dika," panggil Renata. "Mas Dion," sambungnya. Dengan mata yang berkaca Renata menggenggam tangan Andika, dia ingin meminta maaf pada Andika atas dosa yang telah dia lakukan. "Renata kenapa kamu meminta maaf berulang kali, aku sudah memaafkan kamu," kata Andika. "Aku takut mas, takut kalau malaikat maut akan menghampiriku," sahut Renata. Dion yang masih sangat mencintai Renata langsung memeluknya, dia tidak ingin Renata k
Baca selengkapnya

Sudah Sadar

Renata terus saja memejamkan matanya padahal sudah beberapa jam telah berlalu. Dion terus saja memegangi tangan Renata berharap wanita yang kini dia cintai segera membuka matanya. Tim dokter yang dipanggil juga tidak tau kenapa malah seperti ini, seharusnya Renata sudah bangun mengingat pengaruh bius telah habis. Dion yang tidak mau terjadi apa-apa mendesak para dokter untuk bertindak, dia tidak perduli apapun caranya yang penting Renata bangun dari tidurnya. Pak Ferdi dan pak Rangga berharap semua baik-baik saja karena dia tidak ingin kehilangan Renata maupun bayi Renata. "Lebih baik kita lihat keadaan cucuku Rangga," ajak pak Ferdi. Akhirnya harga dan Pak Ferdi pergi ke ruang bayi, disana nampak bayi kecil di dalam inkubator.Bayi Renata tidak sebesar bayi-bayi pada umumnya mengingat dia lahir lebih dulu sebelum waktunya. "Kecil sekali Rangga," kata pak Ferdi. "Sudah pasti kecil Pak karena dia lahir prematur," sahut pak Rangga. Tanpa sadar air mata Pak Ferdi mengalir keluar,
Baca selengkapnya

Acara Kampus

Dion tersenyum sembari melepaskan tangan Andika, menurut Dion Renata lebih pantas bersama Andika karena Andika lah yang bisa membuat Renata bangun. "Kamu lebih pantas bersamanya Andika," kata Dion. "Bukan kak," sahut Andika. "Bukankah dia bangun karena kamu Andika? kamu baru saja menemaninya beberapa saat dan dia langsung terbangun," timpal Dion. Andika tertawa mendengar ucapan Dion, asal Dion tau jika Renata bangun karena ucapannya bukan karena dirinya. "Dia bangun karena ucapanku kak." Dion merasa ambigu dengan ucapan Andika, ucapan apa sehingga bisa membuat Renata bangun. "Apa maksud kamu Andika?" tanya Dion. "Aku bilang saja kalau Kak Dion akan menikah lagi dengan wanita lain," jawab Andika dengan tertawa. Spontan Dion membogem bahu Andika, sungguh adiknya sangat kurang ajar sekali. Yang sangat ingin Dion nikahi adalah Renata bukannya wanita lain. Andika meminta Dion untuk menemui Renata karena pasti Renata akan mencarinya. Dengan senyum yang mengembang Dion bergegas me
Baca selengkapnya

Permintaan Andika

Menjelang acara Andika pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya. Untuk menggantikan Dion kakaknya dia harus berpakaian formal layaknya seorang bos besar. Setelah mengganti pakaiannya, Andika keluar dengan langkah percaya diri meski dia tidak menginginkan identitasnya terungkap saat ini tapi dia tidak memiliki pilihan lain. Acara pun dimulai dan semua mahasiswa sudah berkumpul untuk mendengarkan sambutan yang akan dibawakan oleh Andika, Pak Ferdi dan semua petinggi kampus juga sudah berkumpul untuk turut meramaikan acara kampus. Pembawa acara memanggil Dion dan beberapa saat kemudian suara langkah kaki terdengar dari luar. Tepuk tangan meriah pun riuh terdengar, Semua mata memandang kagum pria yang disangka Dion. Setelah Andika membuka maskernya betapa terkejutnya semua mahasiswa yang ada disana, tak hanya para mahasiswa para dosen pun juga terkejut melihat Andika yang memakai pakaian formal layaknya seorang pengusaha sukses. "Andika apa yang kamu lakukan disitu?" tanya pem
Baca selengkapnya

Akhirnya

Renata menatap Andika dengan lekat, dirinya sungguh tak percaya akan permintaan Andika, bagaimana bisa Andika menyuruhnya untuk kembali lagi pada Dion. Perlahan Renata menggeleng, sedari awal dia tidak ingin menyakiti keduanya. Memilih keduanya jelas tidak bisa oleh karena itu dia memutuskan untuk tidak memilih keduanya. "Tidak Mas aku sudah memutuskan aku tidak akan memilih di antara kalian," sahut Renata. "Jangan bodoh Renata anakmu membutuhkan sesosok ayah di sampingnya, karena seorang ibu saja tidak cukup," bujuk Andika. "Lantas bagaimana dengan kamu mas? jika aku bersama kakak kamu apa kamu tidak terluka?" tanya Renata dengan mata yang membasah. Andika tersenyum lalu menggenggam tangan Renata, Andika berusaha menjelaskan kalau pernikahan mereka telah usai, selama Renata tidak ada, dia sudah berusaha untuk move on dan hampir berhasil oleh sebab itu dia tidak ingin perjuangannya sia-sia. "Dengar Renata, pernikahan Kita telah usai untuk kembali lagi kelihatannya akan rumit," je
Baca selengkapnya

Tes DNA atau Tidak

"Pasti Andika," sahut Dion. Dion sungguh bahagia akhirnya dia bisa mendapatkan cinta yang selama ini dia inginkan, baginya tidak ada wanita lain lagi selain Renata yang pantas menjadi istrinya. Pak Ferdi yang terbaru memeluk anak-anaknya, beliau sungguh bahagia memiliki anak yang saling menyayangi seperti Andika dan Dion. "Papa yakin mama kalian disana pasti sangat senang melihat kalian akur seperti ini," kata Pak Ferdi dengan mata yang basah. ******** Berhari-hari Dion merawat Renata dengan telaten, dia juga yang terus membantu Renata berjalan terkadang mereka bersama-sama mendatangi anak Renata yang dirawat di ruang khusus. Tak hanya dokter dalam negeri pak Ferdi juga mendatangnya dokter spesialis dari luar negeri untuk merawat cucunya. "Keadaan cucu anda semakin membaik pak, berat badannya juga naik, apa kita lakukan tes DNA sekarang?" tanya Pak Rangga. "Apa masih perlu tes itu Rangga?" Pak Ferdi bertanya balik pada Pak Rangga mengenai tes DNA anak Renata karena menurutnya
Baca selengkapnya

Bucin

"Kebiasaan deh kaya gitu," kata Renata sambil memajukan bibirnya. "Kondisikan bibir kamu sayang atau aku akan berbuat lebih," bisik Dion. Sontak Renata langsung menutup mulutnya dia tidak mau Dion berbuat sesuka hatinya seperti dulu. Kali ini Renata akan benar-benar jual mahal karena tidak ada Budi atau hutang yang harus dia bayar. "Jangan macam-macam mas," ancam Renata sambil mengangkat tangannya yang mengepal. Dion tertawa melihat tingkah Renata yang menurutnya galak sekali, kalau dulu mungkin dia tidak peduli tapi untuk saat ini berbeda keadaannya. Dirinya tidak bisa lagi memaksakan kehendaknya terhadap Renata. "Baiklah nyonya Dion," ujar Dion. Setelah menemani bayinya cukup lama, Renata dan Dion memutuskan untuk pulang karena hari sudah larut. "Besok aku akan ke kantor, apa kamu mau ikut?" tanya Dion. "Nggak mas, aku mau bersih-bersih apartemen," jawab Renata. Mendengar Renata ingin bersih-bersih membuat Dion melemparkan tatapan tajamnya mengingat keadaan kekasihnya yang b
Baca selengkapnya

Menikah

"Ini hasil tes DNA nya Tuan." Pak Rangga menyodorkan sebuah berkas warna coklat kepada pak Ferdi. Dengan perasaan yang berkecamuk Pak Ferdi membuka berkas tersebut. Matanya berkaca melihat hasil dari tes DNA kedua anaknya dengan bayi Renata. Harapan dan doanya benar-benar dikabulkan oleh sang Pencipta. "Akhirnya Tuhan mengabulkan doaku," kata pak Ferdi. Walaupun belum melihat hasil DNA tersebut Pak Rangga sudah cukup tahu jika bayi Renata adalah anak dari Dion. "Apakah hasil tes DNA-nya cocok dengan tuan muda Dion?" tanya pak Rangga. "Benar Rangga bayi itu adalah anak Dion, aku sangat lega karena setidaknya Andika tidak perlu memikirkan tanggung jawab dari bayi tersebut," jawab Pak Ferdi. Setelah anak-anaknya pulang dari kantor, Pak Ferdi meminta mereka untuk berbicara empat mata mengenai hasil tes DNA dari bayi Renata. "Ada apa pa?" tanya Andika. "Maksud dan tujuan Papa mengumpulkan kalian di sini untuk memberitahu hasil tes DNA dari bayi Renata," jawab Pak Ferdi "Dia anak s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
36
DMCA.com Protection Status