Semua Bab Gairah Liar Atasanku : Bab 281 - Bab 290

360 Bab

Gagal unboxing

Semua mata memandang ke arah wanita yang tak lain adalah Rebecca, dia datang dengan Rian dan juga seoarang anak, Rebecca sengaja datang ke rumah Arion untuk memberi selamat meskipun dia tidak diundang sahabatnya tersebut. "Rebecca," kata Arion, Aron dan Arini barengan. Mendengar mereka semua memanggilnya secara bersamaan membuat Rebecca tersenyum lalu membogem bahu Arion dan Aron bergantian. "Jangan kaget seperti itu, aku tau kehadiranku tidak kalian inginkan tapi bagaimanapun juga aku pernah menjadi sahabat kalian berdua," kata Rebecca. Tak ingin suasana menjadi tidak enak Arion mencoba meminta maaf pada Rebecca, bukan tidak ingin mengundang cuma selama ini dia dan Rebecca putus komunikasi. "Gimana mau mengundang kamu saja menghilang ditelan bumi," omel Arion. "Aku malu Arion dan sengaja menghilang dan pergi dari kalian," sahut Rebecca. "Dan maaf Arion aku tidak menepati janjiku, saat ini kita malah ketemu lagi," sambungnya. Aron tidak mempermasalahkan hal itu karena kelihata
Baca selengkapnya

Ngidam Saat Resepsi

"Ngapain coba booking kamar hotel sendiri, mau apa? sudahlah nggak akan sempat unboxing," omel Rea setelah Arion dan Dania masuk ke dalam kamar. Omelan mamanya memang benar, jika mereka nggak akan sempat unboxing karena sedari tadi mamanya menjadi pengganggu, sama sekali nggak mengerti perasaan anaknya yang sudah kebelet. Meskipun nggak lama minimal memberi waktu satu jam untuk mencicipi sedikit si pengantin wanita. "Gimana mau sempat ada aja daritadi," gerutu Arion. Pihak wedding organizer mengajak Arion berbicara sebentar mengenai acara resepsi nanti karena ada beberapa acara yang akan mereka rubah. "Saya ngikut saja gimana baiknya kan kalian yang lebih paham daripada saya," kata Arion. "Baik Tuan, terima kasih atas respon positifnya," sahut pihak WO. Untuk menjadi ratu semalam, pihak MUA harus bekerja keras oleh karenanya mereka mulai merias wajah Dania lagi namun sebelumnya mereka mencuci wajah Dania dulu dengan menggunkan cairan khusus. Memerlukan waktu dua jam untuk merias
Baca selengkapnya

Malam Pertama

"Ya maksud aku bukan karena Arion yang memberi bunga itu kan?" jawab Aron. "Kamu nuduh aku ada perasaan dengan Mas Arion?" sahut Arini yang tak terima. "Ya kan siapa tahu, tadi Arion juga sangat perhatian sekali," timpal Arion. Arini sangat marah dengan tuduhan Aron, hingga tak terasa air matanya meleleh. Cintanya kepada Aron sangat besar namun Aron malah menuduhnya memiliki perasaan terhadap Arion. Pandangan Arini keluar jendela, bunga yang sedari tadi dia ciumi dia lempar ke belakang, hatinya benar-benar kesal atas tuduhan Aron. Baik Arini maupun Aron sama-sama terdiam, hingga mobil terparkir di carport. Tanpa menunggu suaminya Arini melenggang berjalan masuk ke dalam rumah, setibanya di kamar Arini mengunci kamar sehingga Aron tidak bisa masuk. "Sayang kenapa pintunya dikunci?" protes Aron sembari menggedor pintu. Arini tidak menggubris teriakan Aron, dia memilih memejamkan mata dengan membawa perasaan sakit dan gelisah. Diluar Aron yang lelah berteriak memutuskan untuk tidu
Baca selengkapnya

Permintaan Aron

"Kenapa kamu menangis Arini?" tanya Renata."Mas Arion Ma," jawab Arini.Renata menghela nafas, tadi sebelum berangkat ke kantor, Aron juga kesal dengan Arini karena mengunci pintu kamar dan kini Arini menangis karena Aron."Aron kenapa?" tanya Renata."Kenapa Mas Aron nggak menemui Arini dan meminta maaf," jawab Arini.Kali ini Renata menggelengkan kepala merasa pusing dengan sikap menantunya. Bagaimana Aron bisa masuk ke dalam kamar dan meminta maaf jika kamarnya dikunci."Kata Aron kamarnya kamu kunci, ini tadi saja Aron meminjam pakaian kerja papanya," sahut Renata."Kalau tahu dikunci kenapa mas Aron nggak menghubungi Arini Ma dan meminta maaf serta merayu agar dibukakan pintu," timpal Arini.Renata sudah tidak tahu harus berkata apa lagi, memang susah musuh orang hamil trimester pertama, sikap dan pemikirannya sangat-sangat menguras emosi."Kamu nanti minta penjelasan Aron saja ya saat Aron pulang karena Mama sendiri tidak tahu masalah kalian," ujar Renata lalu meminta Arini min
Baca selengkapnya

Nasi Jagung

Saat jam makan siang tiba Aron mengajak Arini pergi ke sebuah restoran yang dulu sering mereka kunjungi.Dulu Arini suka sekali makan makanan western seperti spagetti, burger dan lain-lain.Di sini banyak sekali menu makanan yang Arini sukai, Aron berharap Arini tidak mual."Ayo turun sayang," ajak Aron setelah memarkirkan mobilnya.Meski malas namun Arini mencoba untuk memenuhi janjinya, dengan langkah berat dia menggandeng tangan Aron masuk ke dalam restoran.Bau makanan para pengunjung membuat perutnya bergejolak, Arini benar-benar tidak tahan dengan bau makanan yang masuk melalui lubang hidungnya."Mas bau makanan para pengunjung membuat aku mual," bisik Arini sembari menutup hidungnya.Untuk menghindari bau makanan dari para pengunjung restoran Aron segera memesan ruangan VIP karena dengan begitu Arini tidak merasa mual lagi."Akhirnya," kata Arini dengan menghela nafas."Lalu sekarang kamu ingin makan apa?" tanya Aron.Saat Aron membuka buku menu makanan sontak keringat dingin Ar
Baca selengkapnya

Bulan Madu

Lega bagi Aron dan seluruh keluarga namun di sinilah muncul beberapa gejala karena berlebihan mengkonsumsi nasi jagung, memang mual dan muntah sedikit berkurang namun malah ada gangguan lain di pencernaannya. "Aku susah sekali BAB Mas," kata Arini dengan sedikit menahan rasa tak nyaman di perutnya. "Kenapa bisa begitu sayang, bukankah BAB kamu selama ini lancar-lancar saja," sahut Aron. "Nggak tau Mas kenapa begini, sudah tiga hari aku nggak ke belakang," timpal Arini. Aron yang takut terjadi apa-apa dengan istrinya segera mengajak Arini untuk periksa ke dokter, trauma kehilangan anak pertamanya membuat Aron benar-benar menjadi suami siaga. "Kenapa istri saya tidak BAB tiga hari Dok?" tanya Aron. "Tidak lancarnya pencernaan bisa dikarenakan kurangnya serat, apa Ibu Arini memenuhi kebutuhan serat dalam tubuh?" jawab dan tanya Dokter. "Sudah beberapa hari ini saya makan nasi jagung Dok, karena hanya nasi jagung yang tidak membuat saya mual dan muntah," jawab Arini. Dokter nampak
Baca selengkapnya

Jahatnya Indira

Setelah pulang dari bulan madu barulah Arion dan Dania menghadapi kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya, menikah karena beda status pasti akan menjadi momok kemudian hari. Pagi ini Arion dan Dania terlihat sangat bahagia, bahkan mereka mengumbar kemesraan mereka di hadapan pelayan dan juga keluarga mereka, hal ini menyebabkan Indira sangat muak. "Kalian pikir hanya kalian saja pengantin yang ada di dunia ini," batin Indira dengan menatap Dania dan Arion. Rasa cemburu dan iri bercampur menjadi satu, membuat Indira memikirkan cara lagi agar Arion dan Dania berpisah. Dia yang masih menyimpan perasaan terhadap Arion tidak rela jika Dania bahagia memiliki Arion. Biasanya Dania yang menyiapkan sarapan namun kali ini Dania yang statusnya sudah naik jadi Nyonya muda turut makan di meja makan. "Sayang ambilkan makananku dong," kata Arion dengan manja. Dania segera beranjak dan mengambilkan makanan untuk Arion, Rea dan Andika yang melihatnya turut bahagia. "Seperti ini terus ya sampai
Baca selengkapnya

Efek Obat

Pagi harinya Arion bangun terlebih dahulu, dia yang tidak ingin membangunkan Dania menyiapkan sendiri keperluan kerjannya kemudian dia keluar kamar. Arion yang malas sarapan hanya meminum susu yang sudah tersaji, hal ini membuat Rea dan Andika saling tatap karena dari kemarin Arion tidak sarapan sebelum berangkat. "Nggak sarapan lagi?" tanya Rea. "Sarapan di kantor saja Ma," jawab Arion. "Istri kamu mana?" tanya Andika. "Masih tidur," jawab Arion. Indira berusaha menjadi pahlawan kesiangan dengan mengelus lengan Arion, dia berakting seolah dia adalah manusia paling bijak sedunia hingga ucapannya membuat Arion tenang. "Setelah ini aku akan membangunkannya," katanya dengan tersenyum. Hanya anggukan pelan yang Arion lakukan untuk merespon ucapan Inidra, dia tidak ingin banyak berkata-kata karena takut jika mama papanya tahu akan permasalahan rumah tangganya. "Arion berangkat dulu," kata Arion lalu berangkat kerja. Rea dan Andika sudah menduga jika anaknya ada masalah namun merek
Baca selengkapnya

Amarah Arion

Sore itu Arion pulang dengan hati yang gembira, setelah mendapatkan pencerahan dari Aron dia yakin akan bisa menyelesaikan permasalahan rumah tangganya tapi ketika dia membuka pintu kamar betapa terkejutnya Arion melihat kamar yang super berantakan dan ini membuat amarahnya mencuat ke permukaan. "Kenapa bisa seperti ini?" tanya Arion dengan nada yang tinggi. Dania yang saat itu meringkuk di atas tempat tidur segera beranjak dan mendekati Arion, bukannya meminta maaf karena perbuatannya kali ini Dania malah memarahi Arion. "Kenapa kenapa, ini semua gara-gara kamu!" teriaknya kemudian menangis. Arion yang sangat shock mengusap rambutnya dengan kasar lalu dia duduk di sofa sambil mengatur amarahnya yang sedari tadi ingin menguap. "Kamu tenang dulu, kita bicara baik-baik," ajak Arion dengan lembut. Dania menuruti ucapan Arion dengan duduk di samping suaminya tersebut. Seperti yang disarankan Aron, Arion berusaha bersikap selembut mungkin, dia mencoba memegang tangan Dania tapi oleh
Baca selengkapnya

Semakin Runyam

Di hari libur Dion mengajak keluarga besarnya untuk mengunjungi keluarga Andika, lama tidak berjumpa dengan sang adik membuatnya kangen tingkat dewa. "Papa sangat merindukan Om kamu Aron," kata Dion. Aron mengangguk, dia juga merindukan om dan juga tantenya. Beberapa waktu kemudian mobil mewah milik Aron telah tiba di rumah keluarga Arion hal ini membuat Andika dan Rea sangat terkejut pasalnya Dion maupun Renata tidak bilang jika akan berkunjung. "Kenapa nggak ngabari sih Kak, kan kami bisa bersiap," kata Rea sambil memeluk Renata. "Iya, ini tadi Mas Dion dadakan ngajaknya," sahut Renata. Tak hanya Rea dan Renata, Dion dan Andika juga berpelukan seperti teletubbies, meski sudah tua namun mereka masih saling menyayangi. Tak berselang lama Arion datang, dia sangat senang karena Aron dan keluarganya berkunjung. "Istri kamu mana Arion?" tanya Dion. "Di kamar Om," jawab Aron. "Duh pengantin baru betah ya di kamar," sahut Renata dengan tertawa. Arion ikut tertawa meski yang terjad
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2728293031
...
36
DMCA.com Protection Status