Home / Pernikahan / Gairah Liar Atasanku / Chapter 291 - Chapter 300

All Chapters of Gairah Liar Atasanku : Chapter 291 - Chapter 300

360 Chapters

Bunuh Diri

Dengan memegangi pipinya yang terasa panas, Dania menangis histeris. Dia tidak terima jika Arion menamparnya. "Demi Arini kamu menamparku Mas," teriak Dania sambil menunjuk Arini. "Bukan karena Arini tapi karena sikap kamu sudah keterlaluan!" hardik Arion. Tak hanya Dania, Arini juga menangis sambil menahan ngilu di perutnya, dia tidak menyangka jika acara berkunjung di rumah Arion jadi seperti ini padahal dia membayangkan bisa bercanda dan bercerita banyak hal dengan Dania. Mendengar suara ribut-ribut membuat para Mama dan Papa mendekat, betapa terkejutnya mereka melihat Dania dan Arini menangis sedangkan Arion dan Aron terlihat tegang. "Ada apa ini?" tanya Dion. "Entahlah Pa," jawab Aron dengan wajah menahan amarah. "Ada apa Arion?" Kini gantian Andika yang bertanya, dan jawaban Arion sama dengan Aron. Saat itulah Renata melihat foto-foto Arini di lantai lalu dia bertanya pada Arini. "Ini kenapa foto-foto kamu ada di lantai?" tanya Renata. "Itu milik Mas Arion Tante, dia b
Read more

Bagaimana Bisa Obat itu Ada di Dalam Darah Dania?

Dania tersenyum lalu dia memejamkan mata, Arion yang sangat ketakutan segera membawa istrinya ke rumah sakit, dia benar-benar tidak bisa memaafkan dirinya jika terjadi apa-apa dengan Dania. Tak peduli dengan mobil-mobil yang ada di sekitarnya, Arion terus melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi, suara klakson klakson dari mobil lain dia diabaikan karena yang ada di pikirannya hanyalah tiba di rumah sakit dengan segera. Sesampainya di rumah sakit Arion segera turun tanpa mematikan mesin mobilnya terlebih dahulu, dia bergegas pembopong istrinya masuk ke dalam rumah sakit dengan berteriak-teriak memanggil dokter. "Dokter! dokter tolong istri saya!" teriaknya . Semua mata memandang ke arah Arion namun Arion seolah tidak peduli dengan pandangan orang lain karena saat ini yang dia pedulikan hanyalah keselamatan istri tercintanya. Para suster berlarian mendekati Arion sembari membawa brankar, mereka meminta Arion agar menidurkan Dania di atas brankar pasien. "Tolong istri
Read more

Licik Dibalas dengan Licik

"Apa mungkin ada yang sengaja memberikannya?" gumam Arion. Semua terdiam, termasuk dokter yang menangani Dania. "Lalu apa yang harus kami lakukan Dok?" tanya Andika. "Saya sebagai dokter umum tidak bisa melakukan hal lebih selain memberikan obat untuk memulihkan luka fisiknya tapi untuk luka dalam pasien sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter yang menangani gangguan mental," jawab Dokter. Arion yang shock terhuyung ke belakang, dia tidak menyangka istrinya akan mengalami hal seperti ini dan parahnya sebagai seorang suami dia tidak peka sama sekali. "Ya sudah saya pamit," kata Dokter lalu keluar. Arion menatap istrinya yang masih memejamkan mata, kenapa dia bisa kecolongan seperti ini. "Indira, kamu harus bertanggung jawab atas semua ini," batinnya dengan mengepalkan tangan. Amarah Rea perlahan menghilang, dia kini turut bersedih atas apa yang menimpa Dania, dia menyesal telah memarahi Dania tadi pagi. "Maafkan Mama Arion karena telah memarahi istri kamu, mama mengira dia s
Read more

Pergilah Kamu Ke Neraka Dania!

Sebenarnya bisa saja melaporkan Indira dengan rekaman CCTV namun Arion ingin memergoki Indira secara langsung karena jika hanya dengan menggunakan rekaman CCTV Indira akan berkilah dan mengatakan jika yang disuntikkan adalah obat biasa.Hari semakin larut Rea dan Andika memutuskan untuk pulang, ingin sekali menemani menantunya di rumah sakit namun Arion menyuruh orang tuanya untuk pulang, dia tidak ingin kedua orang tuanya sakit."Kami pulang dulu ya Arion," pamit kedua orang tuanya."Iya Ma, Pa, maafkan Arion karena sudah merepotkan Mama dan Papa," sahut Arion."Tidak ada yang namanya merepotkan," timpal Andika.Selepas kepulangan kedua orang tuanya Arion kini ditemani oleh Indira, muak sekali melihat Indira namun Arion harus mengendalikan diri bersabar sampai semua terungkap."Kamu istirahat sajak Arion biar aku yang menemani Dania," pinta Indira."Tidak biar aku yang menemani istriku," sahut Arion.Tentu Arion tidak ingin lengah, dia tidak ingin tidur karena bisa saja Indira melakuk
Read more

Apakah Salah Cinta?

"Mana mungkin aku memiliki pemikiran seperti itu Arion kamu jangan ngaco," kata Indira dengan keringat dingin yang terus mengucur keluar."Lalu apa yang ingin kamu suntikan kepada Dania?" tanya Arion kemudian."I i itu vitamin agar Dania cepat pulih, aku kan seorang dokter bedah maka aku tahu vitamin apa yang cocok agar luka jahitan cepat kering," jawab Indira dengan tersenyum ketir.Arion berjalan mendekat lalu mengambil suntikan yang terjatuh di lantai."Yaki?""Kalau ini vitamin coba suntikkan ke tubuh kamu." Arion menyodorkan suntikannya kepada Indira.Dengan segera Indira menggeleng, jelas dia tidak mungkin mau menyuntikkan obat pemicu depresi pada tubuhnya sendiri karena akan berdampak besar pada kesehatannya maupun pada pekerjaannya."Kalau cuma vitamin jelas kamu nggak akan keberatan kan, tapi ya sudahlah biar dokter yang memeriksa vitamin apa itu karena aku tidak mau sembarang obat masuk ke dalam tubuh istri tercintaku," ujar Arion sambil memberikan obat tersebut pada Dokter.
Read more

Karma Terbalas Tuntas

Cinta tak pernah salah, karena cinta adalah anugerah terindah dari sang pencipta.Jika ada yang menderita karena cinta, jelas itu bukan salah cinta tapi salah manusianya. Begitu pula dengan apa yang terjadi dengan Indira, terobsesi memiliki Arion kini membuatnya kehilangan segala-galanya. Karir, kepercayaan dan kebebasan hancur padahal untuk mendapatkan itu semua diperlukan proses yang tidak mudah. "Ma, Pa tolong Indira," rengek Indira ketika kedua orang tuanya datang. Mama dan papa Indira yang sudah mengetahui ceritanya nampak murka, mereka juga tidak enak dengan Rea dan Andika. "Apa pernah papa mengajarimu hal sekeji itu Indira!" bentak Papa Indira. "Ini semua karena Indira mencintai Arion Pa, tapi Arion malah memilih seorang pembantu yang tidak berpendidikan," sahut Indira. "Entah Arion menikahi seorang pembantu seorang pemulung bahkan seorang pelacur pun itu bukan wewenang kamu, ingatlah keluarga kita juga awalnya seorang asisten yang nggak jauh beda dengan pembantu jadi jan
Read more

Sadar Dan Menyesal

Beberapa hari di dalam jerusi besi membuat Indira stress berat, badannya juga nampak kurus karena dia hampir tidak mau makan."Arion lepaskan aku!" teriaknya.Berapa penghuni tahanan memarahi Indira karena terus berteriak bahkan ada yang dari mereka yang sampai menampar Indira.Semua yang dialami Dania di alami juga oleh Indira.Kedua orang tua Indira menyiapkan pengacara hebat ketika di pengadilan nanti, ya walaupun tidak bisa membebaskan Indira tapi minimal bisa mengurangi masa hukuman anaknya tersebut.Di sisi lain keadaan Dania jauh lebih baik, dia sudah tidak berteriak maupun menangis histeris seperti sebelumnya dan ini membuat Arion sangat senang."Sayang apa yang kamu rasakan saat ini?" tanya Arion."Aku lebih baik Mas," jawab Dania."Syukurlah sayang," sahut Arion.Matahari hampir tenggelam di ufuk barat sudah waktunya bagi Dania untuk mandi, luka di pergelangan tangannya membuat Dania tidak bisa mandi sendiri sehingga beberapa hari ini Arion yang terus memandikan Dania."Ayo
Read more

Ngidam Mangga

"Mas bangun Mas," Arini menggoyang tubuh Aron dan perlahan Aron membuka matanya.Dengan mengucek matanya Aron melihat penunjuk waktu yang ada di atas nakas. "Ada apa sih Sayang?" tanya Aron dengan malas. "Aku ingin makan Mas," jawab Arini. Aron kembali membaringkan tubuhnya, kantuk yang sangat berat membuatnya mengabaikan keinginan Arini. "Mas aku tuh mau makan!" teriaknya yang membuat Aron bangun lagi. "Astaga sayang ini masih pukul satu dini hari, kamu mau makan apa? para pelayan juga masih tidur," sahut Aron. Tau jika Aron menolak keinginnya membuat Arini memegangi perutnya sembari mengucapkan sesuatu. "Lihatlah Papamu nak, dulu ketika kamu nggak mau makan, dia pusing sekali dan bilang pada Mama jika akan menuruti kemauan Mama asal mama mau makan." Aron mengusap rambutnya dengan kasar, memang dulu dia mengucap hal seperti itu tapi tidak harus dijadikan senjata juga untuk melawan balik. "Baiklah baiklah kamu ingin makan apa?" tanya Aron. "Rujak mangga muda," jawab Arini.
Read more

Ngidam Lumpia

"Biar kami saja yang membuat bumbu rujaknya Tuan," kata pelayan menawarkan diri, mereka tidak tega melihat Arion masak."Nggak usah kalau Nyonya udah tahu, aku bisa dimarahi, tolong kasih tahu saja bagaimana cara membuat bumbu rujak," sahut Aron.Dengan dipandu oleh pelayan akhirnya Aron dapat menyelesaikan bumbu rujak ala-ala dia, entah bagaimana rasanya yang penting dia sudah membuatkan Arini bumbu rujak serta sudah memotong kecil-kecil mangga yang tadi diambil."Ini Nyonya rujak mangga mudanya," kata Aron sembari meletakkan rujak dan mangga muda tepat di hadapan Arini.Mata Arini berbinar melihat rujak mangga muda yang ada di depannya, air liurnya juga terus keluar membanjiri rongga mulutnya."Terima kasih suamiku sayang," ujarnya lalu menyantap buah mangga tersebut.Melihat Arini yang memakan buah mangga dengan lahap membuat Aron merinding, pasalnya tadi saat dia mencobanya buah mangga tersebut sangat asam."Sayang mangga itu sangat asam jangan banyak-banyak," cegah Aron."Nggak as
Read more

Jatah

Benar saja cara Dania memberikan materi lebih menyenangkan daripada cara para Dosen, hal ini membuat semua mahasiswa sangat antusias untuk mendengarkan materi dari Dania. Pak rektor sangat kesal, dia tidak ingin ada perubahan di kampusnya oleh karena itu dia ingin mengeluarkan Dania namun sebelumnya harus ada kesalahan fatal dulu yang dibuat oleh Dania. Di kampus Dania memiliki dua teman dekat yang bernama Sisi dan Nabila, mereka berdua berasal dari keluarga yang sederhana dan untuk sekolah disana kedua orang tua Nabila dan Sisi harus bekerja keras. "Mas boleh nggak aku pergi ke mall dengan teman-teman aku, salah satu dari mereka ada yang ulang tahun jadi aku mau traktir makan di mall," lapor Dania. "Boleh asalkan pulangnya sebelum dan satu lagi jangan macam-macam," sahut Arion. Dania sangat paham dan sadar akan statusnya sebagai seorang istri jadi mana mungkin pulang larut. Meskipun memberikan ijinnya tapi Arion tetap khawatir sehingga dia ingin membuntuti istrinya. Agar tidak
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
36
DMCA.com Protection Status