”Jika kau berniat seperti itu, maka sejak beberapa bulan lalu, Summer hotel pasti sudah tenggelam ke dasar bumi.” Andre memaksa membenarkan pendapatnya. Aku melipat kedua tangan di dada. Semoga ini cukup menguatkan diriku sendiri. Jantungku berlompatan di dalam sana demi berhadapan dengan pesona Andre. Apakah pria ini telah mengisi sesuatu dalam diriku yang kosong setelah kepergian Fattan? Ini bahkan lebih kuat dari sebelumnya. Tunggu! Aku tidak boleh tergesa menarik kesimpulan. Aku butuh waktu dan ini bukan tujuanku datang ke Bali. Bertemu Andre hanyalah sebuah kebetulan yang menarikku dari lubang kesedihan. Bukan untuk masuk ke lubang lainnya. Walau aku tidak bisa memungkiri fakta bahwa Andre sangatlah, menarik! Ketika kami berdiri berhadapan, mungkin saat itu sebenarnya aku bahkan tidak bernafas. “Aku akan pergi. Aku tidak bisa tinggal pada sesuatu yang masih berada di masa lau. Namun sebelum itu, masih ada satu hal yang harus kita bereskan,” tegasku. “Siapa yang tertinggal di
Read more