Sampai di restoran Italia yang dimaksud oleh Arka, keduanya lalu duduk di bagian outdoor dan menikmati angin sejuk kala hujan telah reda. Bau segar dari tanah yang basah memang selalu disukai oleh Dyandra dan sang suami selalu mengingatnya. “Aku dulu memintamu untuk jadi pacarku di pojok sana, ingat?” gumam Arka menunjuk sebuah meja di area pojok restoran, dekat dengan sebuah air mancur mini.Dyandra tertawa lirih. “Ya, katamu kalau aku menolak maka kamu akan terjun ke dalam air mancur tersebut. sehingga, aku tidak ada pilihan selain menerimamu,” gelaknya dengan sebuah rasa sakit di dalam dada.Arka ikut tertawa dan matanya beradu pandang dengan Dyandra. Berani bersumpah, ia masih menemukan binar-binar cinta di dalam sorot sang istri. Akan tetapi, ia juga menemukan keengganan yang besar untuknya.“Masa-masa terindah, bukan, Dya?” gumamnya merengkuh jemari lentik. Mengusap cincin pernikahan mereka dengan ibu jari dan terus memandangi dengan lekat.Mengangguk, Dyandra menahan omba
Last Updated : 2023-04-02 Read more