Melihat foto di tangannya, Naura pun senyum-senyum sendiri. Semakin lama ia memperhatikan foto ini semakin besar pula ia mengingat aib yang telah dilakukannya.“Huh! Foto ini saksi kebodohanku masa itu. Namun aku tidak bisa diam, foto ini harus membuat Fajar bertekuk lutut. Enak sekali dia menggunakan tubuhku dan mengacaukan pernikahanku sekarang melarikan diri dari tanggung jawab,” gumam Naura sendirian.Saat ini ia pun mencoba mengambil napas panjang dan menenangkan diri. Saat pikirannya cukup tenang, Naura mulai merencanakan strategi balas dendamnya. Dia tahu bahwa langkah ini tidak boleh gegabah, tetapi harus dilakukan dengan bijaksana dan hati-hati.“Aku harus berpikir dengan jernih. Aku sudah pernah salah melangkah sebelumnya, dan sekarang aku tidak boleh melakukannya lagi,” gumam Naura sambil memijit kepalanya. Dia tidak ingin menyakiti dirinya sendiri atau orang-orang yang tidak berdosa dalam proses ini.Saat ini Naura mengelus lembut perutnya sambil berkata, “Anakku, percayal
Terakhir Diperbarui : 2023-07-09 Baca selengkapnya