Semua Bab Wanita Simpanan Pilihan Mertua: Bab 71 - Bab 80

146 Bab

Dahlia hamil?

Sejurus kemudian, Bima mengambil alih situasi. Pria itu melakukan hal yang tidak disangka oleh Sinta. Bima mendorong dengan kasar tubuh Sinta sampai jatuh terduduk di sofa. Sinta berharap adegan berlanjut sesuai dengan harapannya, karena Sinta telah hanyut dalam pesona seorang Bima. Namun Bima mendekat dan menunjuk wajah Sinta. "Wanita tidak tahu malu! Kamu pikir aku akan menyukai kamu dan semudah itu tergoda padamu?" teriak Bima. "A.. Apa?!" Sinta terkejut dengan reaksi Bima."Perbuatanmu itu memalukan. Jangan pernah berani muncul di hadapan saya lagi!" Bima terlihat sangat marah. Sinta tidak percaya kalau Bima masih menolaknya setelah Sinta bersikap lebih agresif padanya seperti tadi. "Mas, kalau Mas tidak ingin melakukannya di sini, mungkin kita bisa ke tempat lain? Hotel misalnya?" tanya Sinta. "Kamu belum mengerti juga? Saya tidak akan pernah mau denganmu! Istri saya lebih cantik dan terhormat dibanding denganmu. Dan perlu kamu ingat, saya tidak akan mengorbankan pernikaha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-17
Baca selengkapnya

Aditya diusir dari rumah

Aditya terkejut melihat reaksi Ratih yang tidak biasa. Selama ini Ratih lebih banyak diam dan mau mengikuti semua kemauan Aditya. Namun kali ini Ratih sudah tidak dapat lagi menahan kemarahannya. Aditya spontan mundur dan menghindar, sehingga gelas yang dilempar oleh Ratih pecah berkeping-keping di lantai. "Sayang, kamu apa-apaan sih?" teriak Aditya. "Pergi! Jangan kembali lagi ke rumah ini!" Ratih berteriak dengan keras. "Ka-kamu bercanda kan? Kita bisa membicarakan ini baik-baik," Aditya berusaha membujuk Ratih. Namun Ratih sangat serius, ia mendorong tubuh Aditya dengan keras sampai ke teras rumah. Aditya tercengang dan tidak menduga sikap Ratih akan seperti itu. Ratih masuk ke dalam kamar, lalu memasukkan semua pakaian Aditya ke dalam tas ranselnya.Aditya mengangkat wajahnya dan tersenyum ketika melihat pintu kembali dibuka dan Ratih keluar. Namun ternyata Ratih keluar untuk membawa tas dan melemparkannya ke wajah Aditya. Aditya terkejut menangkap tas itu, ia mencoba menarik
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-17
Baca selengkapnya

Ratih menuruti permintaan Aditya

Aditya merasa sangat tidak nyaman, ia tidak mempunyai harga diri, karena istrinya telah menendangnya keluar dari rumah. Sementara itu, ibunya terus mengomeli Aditya dan menyuruhnya kembali pada Sinta. "Aduh, bagaimana ini? Ratih tidak juga menelepon atau mengirim uang itu ke rekening Ibu. Ini semua gara-gara kamu!" Ibu melotot kesal pada Aditya. "Ibu ini selalu menyalahkan Adit. Jelas-jelas Ratih yang keras kepala, tidak mau menuruti ucapan suaminya sendiri," kata Aditya. "Apa susahnya kamu menuruti dia? Merayu dan membuatnya jatuh cinta? Kalau kamu berhasil mendapatkan hatinya, pasti dia akan menuruti semua keinginanmu. Begitulah wanita pada umumnya. Kamu sudah tiga kali menikah, masih saja bodoh!" kata Ibu. "Ibu ini selalu saja memanfaatkan aku, ikut campur semua urusanku, kapan aku bisa bahagia dan memutuskan jalan hidupku sendiri?" gerutu Aditya. Spontan ibunya memukul kepala Aditya dengan remot televisi yang sedang dipegangnya. "Kamu ini! Masih Ibu bantu saja kamu bodoh beg
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-18
Baca selengkapnya

Saingan Baru Salon Dahlia

Setelah memeriksakan diri ke dokter, ternyata Dahlia hanya sakit karena kelelahan. Dahlia mendapatkan obat dari dokter yang harus dikonsumsi setiap hari, dan harus banyak beristirahat. Tiga hari kemudian, kondisi tubuh Dahlia mulai membaik dan bisa kembali beraktivitas seperti biasanya. Rencananya pagi ini Dahlia akan mengunjungi salon yang ada di rumah ibunya. Selama sakit, Dahlia tidak datang ke salon itu. "Sayang, kamu sudah sehat?" tanya Bima sambil memakai kemejanya. "Iya, Mas. Aku mau ke rumah ibu pagi ini," jawab Dahlia. "Aku antar saja, ya. Nanti sepulang kerja aku jemput lagi," kata Bima. "Oh, iya Mas,"Dahlia menyisir rambutnya dan menyiapkan tas yang akan dibawanya. Setelah itu Dahlia dan Bima menyantap sarapan dan menuju ke rumah Ibu Dahlia. Ketika mereka sudah hampir sampai, Dahlia melihat sebuah salon baru yang baru saja dibuka. Jarak salon itu dengan rumah Dahlia hanya sekitar dua ratus meter. Dahlia belum mengenal siapa pemilik salon itu.Salon itu menempati sebu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-18
Baca selengkapnya

Fitnah

Sore harinya, Bima datang menjemput Dahlia. Sebelum pulang, mereka makan siang bersama bapak dan ibu. Dahlia dan ibu sudah memasak menu istimewa untuk makan malam mereka bersama. Suasana malam itu sangat menyenangkan, karena sudah lama mereka tidak makan bersama. Setelah selesai, Dahlia dan Bima kembali ke rumah mereka. "Bagaimana pekerjaanmu hari ini, Sayang?" tanya Bima. "Mas, salonku sudah dia hari sepi, karena pelanggan tertarik mencoba datang ke salon baru itu," keluh Dahlia. "Itu wajar, Sayang. Jika ada tempat baru, apalagi ada penawaran diskon dan lainnya, pasti membuat orang tertarik. Tetapi percayalah, kalau memang kualitas dan pelayananmu lebih baik, pelanggan akan kembali padamu," jawab Bima. "Iya, Mas. Tadi juga pemilik salon itu datang. Dia mengatakan bahwa salonnya akan mengalahkan salonku. Katanya pasti salonku akan segera gulung tikar," Dahlia menerawang ke depan. "Wah, benarkah? Sombong sekali sepertinya orang itu," ucap Bima. "Iya, aku sudah berusaha meneriman
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-18
Baca selengkapnya

Mendatangi Salvina

"Jadi dia yang menyebarkan cerita bohong ini? Jahat sekali!" Dahlia nyaris tak percaya. "Berapa kalian dibayar untuk datang kemari dan menuntut salon ini ditutup?" Bima turut emosi. "Sa-saya tidak dibayar, Mas. Saya kemari hanya karena ikut emosi mendengar kabar itu. Saya takut suami saya tergoda dan datang kemari untuk mencari wanita lain. Maafkan saya," kata seorang wanita gemuk. "Jadi kamu yang pertama menyebarkan berita ini? Kamu dibayar oleh pemilik salon itu?" desak Bima pada wanita yang pertama mengaku disuruh oleh Salvina. Wanita yang tadinya banyak bicara itu kini hanya diam dan terlihat gemetar karena ketakutan. "Iya betul, dia yang pertama kali mengatakannya pada kami. Jadi kamu bohong? Kamu membuang waktu kami saja!" timpal yang lain. "Jadi jelas ya, Bapak dan Ibu semuanya. Berita tadi tidak benar, itu semua fitnah. Lain kali, Bapak dan Ibu jangan mudah percaya pada perkataan orang lain, apalagi tanpa bukti. Jangan mudah dihasut, terpancing amarah karena kabar yang b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-19
Baca selengkapnya

Gaya Hidup Aditya

Aditya dan Ratih mulai mengajukan kredit untuk modal usaha mereka. Angka yang diajukan cukup besar, dan membuat Ratih ragu dan cemas. Namun Aditya terus meyakinkan Ratih bahwa mereka bisa membayar cicilan kredit itu setiap bulan. Sore itu Ratih pulang membawa kabar mengenai keputusan bank. "Mas, tadi pihak bank sudah menghubungi aku, katanya pengajuan kredit kita sudah disetujui," kata Ratih. "Wah, bagus itu. Kapan kita bisa mendapatkan uangnya?" Aditya sangat bersemangat. "Besok kita harus ke bank dulu untuk tanda tangan, Mas," jawab Ratih. "Akhirnya, aku senang bisa memulai usaha kita, Sayang," "Mas, tolong hati-hati ya mengelola uang itu. Jangan gunakan untuk hal yang tidak perlu. Aku tidak mau kita sampai kesulitan membayarnya," Ratih berusaha mengingatkan Aditya."Tenang saja, Sayang. Kita pasti berhasil mengelola usaha dan mendapatkan keuntungan yang banyak. Nanti pasti kamu akan menikmati hasilnya juga," ucap Aditya dengan mata berbinar. Ratih hanya diam dan berdoa, semo
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-19
Baca selengkapnya

Rahasia Buruk Salon Salvina

Tak terasa, sudah satu minggu berlalu sejak kejadian penggerebekan Salon Dahlia. Walaupun sudah diketahui dengan pasti dan diklarifikasi bahwa kabar itu hanya fitnah, tetapi pengunjung Salon Dahlia belum kembali seperti semula. Masih banyak orang yang penasaran dan mendatangi Salon Salvina. Salvina juga memberikan banyak potongan harga dan tarif yang lebih terjangkau. Dahlia berusaha mengevaluasi, apakah ia masih bisa menurunkan harga untuk pelayanan salonnya. Namun Dahlia melihat bahwa sebenarnya keuntungannya sudah sangat tipis. Harga yang dipatok oleh Dahlia tidak terlalu tinggi, juga harga obat dan peralatan Salon yang cukup mahal. Mungkin ada salon yang memakai produk biasa, yang harganya lebih murah dan memberi keuntungan yang lebih besar. Namun Dahlia memilih menggunakan produk perawatan kulit dan rambut yang berkualitas di salonnya. Dahlia memikirkan kepuasan konsumen dan hasil yang baik untuk para pelanggannya. "Banyak pelanggan yang mengatakan bahwa harga yang dipatok o
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-19
Baca selengkapnya

Salon Salvina ditutup

Berita mengenai Salon Salvina beredar luas di masyarakat, terutama melalui media sosial. Banyak pengunjung salonnya yang mengalami dampak yang buruk. Semua korban saling mengkonfirmasi kebenaran berita itu dan akhirnya kabar itu makin meluas, bahkan ke daerah lainnya. Suatu siang, semua orang yang mengalami kerugian karena produk yang mereka beli dari salon itu berkumpul dan mendatangi Salon Salvina.Tanpa ampun, mereka datang dan mengobrak-abrik isi salon itu. Salvina bersembunyi di lantai atas salonnya dan meminta para karyawannya untuk mengatakan bahwa ia sedang pergi. Sejak berita itu meluas, Salvina memang jarang terlihat di salonnya. Ia mulai berusaha menghindar dari orang-orang yang berusaha menuntut ganti rugi padanya. Namun para pengunjung berhasil merangsek masuk dan menggeledah isi salon itu. Karyawan Salvina yang jumlahnya tidak sebanding tentu tidak dapat menangani pengunjung yang sedang melampiaskan kemarahannya itu. Mereka mengeluarkan produk-produk palsu yang masih a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-20
Baca selengkapnya

Bukan Menantu Idaman

"Mas, akhir pekan besok aku ada jadwal merias di luar kota," kata Dahlia. "Apa perlu aku antar? tanya Bima. "Tidak perlu, Mas kan harus kerja juga. Seperti biasanya, aku akan pergi bersama dengan Nina. Mungkin berangkat jam dua belas malam, dan sampai di rumah sore atau malam, Mas," jawab Dahlia."Jangan terlalu lelah, Sayang. Aku tidak akan memaksamu untuk berhenti bekerja, tapi aku juga tidak ingin istriku terlalu lelah," Bima menghadapkan tubuh Dahlia dan membelai rambut panjangnya yang terurai. "Iya, Mas. Terimakasih, tapi aku masih sangat menikmati pekerjaan ini. Aku bahagia menjalaninya, Mas," ucap Dahlia. "Baiklah, aku mendukung semua keputusanmu. Kalau kamu masih ingin bekerja, aku akan membantu semampuku. Tapi jika kamu sudah lelah, kamu bisa berhenti kapanpun. Aku akan menanggung semua kebutuhanmu," kata Bima. "Terimakasih, Suamiku," Dahlia menyandarkan kepalanya di pelukan Bima. Dahlia merasa beruntung, karena Bima selalu melindungi dan membela Dahlia apapun yang ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status