Semua Bab Wanita Simpanan Pilihan Mertua: Bab 91 - Bab 100

146 Bab

Damai

Pagi-pagi Aditya dan ibunya sudah dalam perjalanan menuju rumah Ratih. Cukup lama mereka harus menunggu di luar pintu gerbang, karena asisten rumah tangga Pak Indro tidak berani langsung mengijinkan Aditya dan ibunya masuk. "Lama banget, sih? Kita ini keluarganya Pak Indro, suami dan mertua dari anaknya. Mengapa kita dibiarkan di luar seperti ini? Panas, banyak debu lagi," gerutu Ibu Aditya sambil mengipaskan tangannya. "Ibu yang memaksa datang ke sini tadi, sudah aku bilang kalau Ratih saja memblokir nomorku. Dia masih marah dan kesal padaku," ujar Aditya. "Kalau tidak dipaksa datang kemari, kapan kamu mau menemui Ratih dan meminta maaf? Yang ada Ratih sudah meminta cerai dan diambil orang lain," kata ibunya. "Biar saja, Aditya juga belum terlalu mencintai Ratih. Apalagi setelah mengetahui sikap manja dan keras kepalanya itu, ia tidak mau menuruti perkataan suaminya," ujar Aditya sambil berjongkok dan menyalakan rokoknya. "Hush.. Jangan terlalu keras bicara! Bagaimana kalau ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

Sensitifnya Dahlia

Bima merasa kecewa dengan respon mamanya saat mendengar berita kehamilan Dahlia. Mama Bima sepertinya tidak menganggap berita itu sebagai kabar yang membahagiakan. Padahal kehamilan Dahlia ini sudah menjadi bukti bahwa hasutan mertua Dahlia selama ini tidak berdasar. Tadinya Bima berharap setelah mengetahui kehamilan Dahlia, mamanya akan bisa menerima Dahlia dan calon cucu pertamanya itu. Bima berusaha menepis semua rasa gundah dalam hatinya. Bima tidak mau Dahlia menjadi stress dan akan berdampak pada kehamilannya. Di depan Dahlia, Bima berusaha tetap ceria dan bersemangat menyambut proses kehamilan pertama Dahlia ini. Dahlia masih terus merasa mual dan pusing, tidak banyak makanan yang bisa dikonsumsi, apalagi saat sarapan pagi. Dahlia mulai meminta makanan tertentu pada Bima, selayaknya Ibu hamil yang mengidam. "Mas, nanti tolong belikan aku es cendol, ya! Tapi aku mau yang tradisional, bukan yang di restoran. Aku mau cendol yang dijual abang-abang di pinggir jalan," kata Dahli
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

Mertua Cerewet

"Ada apa sih, Sayang?" tanya Bima bingung. "Ini apa? Aku minta cendol di penjual pinggir jalan, tapi Mas membelinya di restoran," jawab Dahlia. "Sayang, aku sudah berusaha mencarinya, meminta OB untuk berkeliling juga, tapi tidak menemukannya. Aku tidak sampai hati padamu jika pulang dengan tangan kosong. Maaf, bukannya aku bermaksud untuk membohongi kamu," Bima berusaha menjelaskan pada Dahlia. "Aku tidak mau tahu, pokoknya malam ini kamu tidur di luar! Aku tidak mau sekamar dengan pembohong!" seru Dahlia sambil melemparkan bantal ke arah Bima. "Kamu ini! Masalah kecil saja dibesar-besarkan! Aku kan sudah berusaha menuruti pernintaanmu. Kamu malah marah-marah seperti itu!" gerutu Bima sambil meninggalkan kamar. Dahlia duduk di kasurnya dan menangis. Ia juga tidak mengerti, mengapa jadi sensitif seperti ini. Dahlia membaringkan tubuhnya di tempat tidur, tetapi ia tidak dapat memejamkan matanya. Dahlia mulai berpikir dan bertanya pada dirinya sendiri, mengapa marah pada suami yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

Pertengkaran Bima dengan Mama

Bima dan Dahlia saling berpandangan. Andri tentunya tidak mengetahui bahwa Dahlia adalah mantan istri Aditya. "Orangnya bagaimana Aditya itu?" tanya Andri. "Dia hanya sebentar bekerja di perusahaanku, jadi aku tidak bisa memberi pendapat apapun," jawab Bima. "Jadi ga masalah kalau aku menerimanya di perusahaanku?" tanya Andri lagi. Bima menatap Dahlia yang hampir tidak memberikan reaksi apapun. "Boleh saja, kalau memang dia memenuhi kriteria yang kamu cari," jawab Bima. "Aku akan memberinya kesempatan menjadi karyawan kontrak. Aku lihat dari daftar riwayat hidupnya, dulu dia menduduki posisi yang cukup baik," kata Andri. "Iya, aku juga mendengar dia itu manajer di perusahaan lamanya. Sepertinya kinerjanya cukup baik," kata Bima. "Ya sudah, aku hanya ingin menanyakan, apa dia dipecat karena melakukan kecurangan atau kesalahan fatal di perusahaanmu atau tidak," ucap Andri."Kinerjanya cukup baik, kalau aku memberhentikan dia, itu karena ada alasan lain yang tidak bisa aku cerita
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

Salon Dahlia Terbakar

Pagi itu masih gelap, matahari belumlah terbit. Dahlia masih terlelap ketika ponselnya berdering. Dahlia yang setengah mengantuk meraba ponsel yang ada di atas meja kecil di samping tempat tidurnya. Dahlia membuka matanya dan membaca kontak ibunya tertera di layar ponsel itu. Perasaan Dahlia tidak enak, tidak biasanya ibunya menelepon sepagi itu. Dahlia menduga ada sesuatu yang sangat penting. "Halo, Bu. Ada apa?" tanya Dahlia cemas. "Lia, gawat! Salonmu!" jawab ibu terdengar panik. "Ada apa lagi dengan salonku, Bu?" tanya Dahlia dengan suara serak. Bima turut membuka matanya yang masih terasa berat. "Salonmu terbakar, untung saja kami terbangun tepat waktu, sehingga bisa menyelamatkan diri. Sekarang bapakmu dan warga sedang berusaha memadamkannya, supaya kebakaran itu tidak merambat ke rumah kita," kata ibu. "A-apa? Kenapa bisa begitu, Bu? Kami segera ke sana, Bu," kata Dahlia sambil menutup panggilan telepon itu. "Ada apa, Lia? Apa yang terjadi?" tanya Bima. "Mas, salonku t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

Kebakaran yang disengaja?

Seorang gadis yang memakai jaket hitam, masker, dan topi mengamati salon itu dari kejauhan. Setelah memastikan rencananya berjalan lancar, ia meninggalkan lokasi kebakaran dengan senang. Ia sangat puas melihat salon milik wanita yang ia benci menjadi reruntuhan. Setelah mobilnya cukup jauh dari lokasi, ia membuka maskernya dan tersenyum licik. "Sepertinya akan aman tidak ada yang melihatku, dan juga tidak akan ada yang bisa menemukan jejakku," ucapnya. Ia melepas sarung tangan dan membuangnya di tempat sampah. Juga jeriken yang tadinya terisi penuh dengan bensin. "Rasakan kamu, Dahlia! Aku sangat puas bisa membalas perbuatanmu. Karena kamu, usahaku hancur berantakan, dan aku harus menanggung kerugian yang cukup besar," katanya lagi. ---Kasus salon Salvina berakhir dengan damai. Salvina harus bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi pada orang-orang yang merasa dirugikan karena menggunakan produk dari salon itu. Setelah kasus itu, Salon Salvina tidak bisa kembali beroperasi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

Dahlia dirawat di rumah sakit

"Maksud Bapak? Ada orang yang sengaja membakar salon Dahlia?" Bima terkejut dan membelalakkan matanya. "Menurut penyelidikan kami seperti itu, Pak. Karena tidak ditemukan penyebab lainnya seperti korsleting listrik atau hal lainnya. Ada seorang saksi yang mengatakan ada kendaraan yang mencurigakan mendekat ke lokasi sebelum kejadian itu," kata polisi itu. "Lalu apa sudah ada orang yang dicurigai, Pak?" tanya Bima. "Kami masih menyelidiki lebih jauh, Pak. Untuk saat ini ada beberapa orang yang kami periksa. Saat ini kami juga akan memeriksa bapak dan ibu yang tinggal di rumah tersebut," jawab polisi itu. "Baik, Pak. Tolong berikan informasi pada saya jika Bapak mendapatkan perkembangan situasi dan kasus ini," kata Bima. "Baik, Pak Bima," jawab polisi itu. Polisi itu memanggil Bapak dan Ibu Dahlia untuk meminta keterangan. Bima kembali masuk ke dalam ruang rawat Dahlia. "Sayang, jamu tidak apa-apa?" tanya Bima sambil mendekati Dahlia. "Ada apa, Mas? Kenapa sampai ada polisi yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Siasat Luciana

Mama Bima langsung menghubungi Luciana untuk memberi instruksi. "Halo, Lus,""Halo, Tante," kata Luciana. "Bima tidak datang ke kantor, ya?" tanya Mama Bima. "Oh, iya. Ada apa, Tante?" "Kamu harus mencari cara untuk datang ke rumah sakit dan mencari perhatian Bima!" ucap Mama Bima. "Tapi Tante, saya tidak mungkin datang ke sana tanpa perintah dari kantor atau permintaan Mas Bima," jawab Luciana. "Justru itu, kamu harus mencari caranya!" Mama Bima berpikir sejenak, jika Luciana menggoda Bima secara langsung, pasti Bima akan lari menghindar. Jadi Luciana harus menggunakan pendekatan yang lain. "Lus, kamu harus mendekati Bima dengan sebuah siasat yang berbeda. Jika kamu terang-terangan merayu Bima dan membuat Dahlia marah, pasti Bima akan langsung marah padamu. Kamu harus membuat Dahlia percaya bahwa kamu ini orang yang tulus dan baik! Jangan membuat Bima dan Dahlia curiga kalau kamu berniat merusak hubungan mereka!" titah Mama Bima. Luciana memegang kepalanya, ia harus berpikir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Pelakunya Tertangkap

Dahlia dirawat di rumah sakit selama tiga hari. Setelah keadaannya membaik, Dahlia diijinkan pulang ke rumah. Dokter berpesan agar Dahlia tetap menjaga kesehatan dan tidak berpikir terlalu berat. Sore itu, Bima merapat Dahlia melewati tangga rumah mereka untuk menuju ke lantai dua. Bi Inah membukakan pintu untuk Bima dan Dahlia. Bi Inah menyambut Dahlia dengan senang. Bima menuntun Dahlia ke tempat tidurnya dan mendudukkan Dahlia dengan bantal sebagai sandarannya. "Neng, bagaimana keadaan Neng?" tanya Bi Inah. "Sudah lebih baik, Bi," jawab Dahlia. "Bibi ikut prihatin, Neng. Semoga Neng dan Mas Bima ada rejeki untuk membangun salon yang lebih bagus lagi. Neng harus ikhlas dan berbesar hati, jangan terlalu banyak pikiran!" kata Bi Inah. "Terimakasih, Bi. Memang awalnya saya sangat terpukul dan kecewa. Tapi sekarang saya sudah merelakannya, Bi. Saya tidak ingin terlalu larut bersedih, kasihan bayi ini," Dahlia memandang perutnya yang masih rata dan mengusapnya. "Betul, Neng. Yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Aditya dan Pekerjaan Barunya

Aditya dan Ratih sudah kembali tinggal bersama di rumah pemberian orang tua Ratih. Mertua Aditya sudah mulai menawarkan tanah mereka yang akan digunakan untuk melunasi hutang itu. Beberapa calon pembeli mulai melakukan survei dan menawar harga tanah tersebut. Beberapa hari berlalu, akhirnya tanah itu terjual, dan hutang itu segera dilunasi. Aditya mulai melamar pekerjaan, dan meminta bantuan kepada teman-temannya. Setelah berulangkali mencoba, Aditya mendapatkan panggilan wawancara di perusahaan milik Andri, teman Bima. Perusahaan itu masih berada di kota Semarang. "Ratih, Mas mendapatkan panggilan wawancara pekerjaan di Semarang," kata Aditya sambil menunjukkan pesan masuk di ponselnya. "Wah, bagus donk, Mas," Ratih merasa senang. "Kamu setuju kalau aku bekerja kembali di Semarang?" tanya Aditya. "Iya, tidak masalah, Mas," jawab Ratih. "Tapi itu artinya kita akan jarang bertemu," kata Aditya. "Tidak apa-apa, Mas. Semarang masih cukup dekat dari sini. Kita bisa bertemu satu ata
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status