Semua Bab Wanita Simpanan Pilihan Mertua: Bab 101 - Bab 110

146 Bab

Berjumpa kembali

Aditya akan mulai bekerja hari Senin pagi. Oleh karena itu, hari Minggu siang Aditya kembali ke Semarang. Aditya kembali mencari rumah kos baru untuk tempat tinggalnya. Ia mencari rumah kos sederhana, karena uang dari Ratih tidaklah besar. Aditya harus mengatur uang itu untuk kos, transport, dan makan selama satu bulan. Pagi itu, Aditya membeli roti untuk sarapan, lalu bergegas menuju kantornya. Sesampainya di kantor, ia bertemu dengan dua orang karyawan lain yang akan menjadi rekan kerjanya. Ucok dan Didi, dua orang pria yang belum menikah, usia mereka jauh di bawah Aditya. Aditya merasa miris, di usianya kini, ia harus kembali memulai pekerjaan baru. Pekerjaan yang harus dijalani Aditya kali ini, juga tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Namun Pak Andri berjanji, jika Aditya mampu mencapai target dalam tiga bulan, Aditya akan mendapatkan kenaikan jabatan menjadi supervisor. Aditya berusaha optimis dan ingin membuktikan kemampuannya. Siang itu, Aditya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-27
Baca selengkapnya

Perjalanan Dinas

Dahlia juga terkejut melihat Aditya kini menjadi penjual produk seperti itu. Lia segera mengalihkan pandangannya dan mengajak Bima untuk meninggalkan Aditya. Bima hanya diam, ia hanya menuruti kemauan Dahlia untuk segera meninggalkan Aditya. "Lia, tunggu!" Aditya berusaha mencegah, tetapi Dahlia dan Bima berlalu meninggalkannya. Aditya memandang Dahlia yang makin menjauh dan perlahan hilang dari pandangannya. 'Lia, apa benar kamu hamil? Jadi selama ini kamu tidak mandul seperti yang ibu katakan?Mengapa selama lima tahun pernikahan kita, kamu tidak pernah hamil? Kalau saat itu kamu hamil, dan kita mempunyai anak, mungkin ibu tidak memaksa aku untuk menikah kembali,' sesal Aditya. "Aditya, kenapa malah melamun?" tanya Pak Andri yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Aditya. "Maaf, Pak," ucap Aditya. Seketika pikiran Aditya kacau setelah melihat Dahlia tadi. Dahlia semakin cantik dan terawat, pakaiannya juga lebih modis daripada dahulu. Bima juga terlihat sangat menyayangi Dahlia.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-27
Baca selengkapnya

Video Rekayasa

Sore hari, Bima dan Luciana sudah tiba di Surabaya. Mobil kantor cabang sudah menjemput mereka di bandara. Di dalam mobil, Bima langsung menghubungi Dahlia dan memberi kabar bahwa ia sudah mendarat dengan selamat. Luciana merasa muak mendengar kehangatan dan kemesraan Bima dengan istrinya. Sesampainya di hotel, Bima dan Luciana segera menuju ke kamar masing-masing. Kamar mereka ada di lantai yang sama, tetapi tidak berdampingan. Luciana masuk ke dalam kamar, lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur yang nyaman dan cukup besar. Beberapa jam di perjalanan cukup membuat punggung dan kakinya pegal, karena Luciana tetap memakai sepatu berhak tinggi. Luciana ingin selalu tampil menarik dan menawan di depan Bima. Beberapa saat kemudian ponsel Luciana berdering, ia segera mengeluarkannya dari dalam tas. Luciana berpikir itu adalah panggilan telepon dari Bima, yang mungkin akan mengajaknya makan bersama nanti. Namun ternyata perkiraan Luciana salah, karena yang menghubunginya adalah Mama B
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-28
Baca selengkapnya

Salah Paham

Sehari sebelum kedatangan Bima ke Surabaya, seorang karyawan kantor cabang itu mendapatkan telepon yang mengejutkan. Pria bertubuh gempal dan berkacamata bernama Robi itu tidak pernah menyangka, kalau istri pimpinan tertinggi perusahaan itu akan menghubunginya. Jantung Robi berdetak kencang ketika wanita di seberang telepon menyebutkan nama dan identitasnya. Robi memang pernah bertemu satu kali dengan pimpinan puncak perusahaan dan istrinya tersebut. Tidak banyak pembicaraan yang terjadi di antara mereka, karena pertemuan itu hanya terjadi di kantor dan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, Robi sangat terkejut dan bertanya dalam hatinya apakah maksud dari sang nyonya besar menghubungi dirinya. Robi berpikir sejenak, rasanya selama ini ia tidak melakukan kesalahan besar berkaitan dengan pekerjaannya. Hal yang lebih mengejutkan bagi Robi adalah ketika ia mendengar perintah dari istri pimpinannya itu. Sempat timbul pertanyaan dalam hati Robi, untuk apa sang nyonya meminta dirinya mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-28
Baca selengkapnya

Amarah Dahlia

"Neng, kenapa menangis?" tanya Bi Inah. "Bi, saya mau pulang ke rumah ibu saya. Bibi bawa saja kunci rumahnya, ya," ucap Dahlia sambil menyeka air matanya. "Tapi Neng kenapa? Ada masalah? Maaf, bukan Bibi mau ikut campur, tapi apapun masalahnya, pasti ada jalan keluarnya," Bi Inah mengusap punggung Dahlia. "Iya, Bi. Terimakasih," jawab Dahlia. Dahlia masuk ke kamarnya dan mengemas pakaiannya dan beberapa barang lainnya. Malam itu juga, Dahlia pulang ke rumah ibunya. Ibu Dahlia sangat terkejut melihat Dahlia datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Nalurinya sebagai seorang ibu berkata bahwa putrinya sedang tidak baik-baik saja. Ibu merangkul Dahlia dan membawanya masuk ke dalam rumah. Ibu mengajak Dahlia duduk di ruang keluarga. Melihat keadaan Dahlia, ibu segera menghubungi bapak yang sedang ada di luar rumah. Bapak segera pulang dan memeluk Dahlia. "Kamu kenapa, Nak? Ada masalah?" tanya ibu cemas. Dahlia menangis, sambil mengusap perutnya. "Bu, Pak, Mas Bima selingkuh d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-28
Baca selengkapnya

Siasat Licik Luciana

Bima merasa bingung, ia tidak bisa mencerna perkataan mertuanya. Bima sama sekali tidak mengerti, apa yang sedang terjadi. Malam itu ia tidak bisa tidur sedikitpun. Ingin rasanya ia pulang secepatnya dan menemui Dahlia. Pagi itu Bima sarapan dan segera menuju ke kantor. Satu hal yang ia inginkan adalah segera menyelesaikan semua pekerjaannya di kantor cabang dan segera pulang, jika mungkin lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Bima sudah tiba di kantor dan sedang berbincang dengan pimpinan cabang tersebut. Tiba-tiba ponsel Bima berdering, ternyata Luciana yang menelepon."Halo," jawab Bima."Pak, Bapak dimana? Saya sudah di lobi," kata Luciana. "Oh, maaf Lus. Saya sudah di kantor, tadi saya lupa menghubungi kamu. Kamu naik taksi saja, ya," kata Bima. Bima langsung mengakhiri telepon itu dan melanjutkan percakapannya dengan karyawan itu. "Sial! Masa Mas Bima bisa melupakan aku? Aku ditinggal begitu saja di hotel, sementara dia sudah pergi duluan ke kantor. Meny
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-29
Baca selengkapnya

Tamparan untuk Bima

"Yes!! Akhirnya aku bisa dapat gambar yang bagus. Bisa juga kayaknya aku jadi paparazzi nih. Lumayan bisa dapat bonus tambahan dari Bu Bos," Robi tersenyum senang melihat foto-foto di ponselnya. Tak menunggu lama, Robi segera mengirimkan foto-foto itu. Ia yakin fotonya kali ini akan membuat si Nyonya Bos merasa senang dan puas. Mama Bima tersenyum puas melihat hasil foto-foto Robi. Ia segera mengirimkan foto itu pada Dahlia. Setelah foto-foto itu terkirim, Mama Bima segera mematikan ponselnya dan mengganti dengan nomor yang biasanya ia pakai. Setelah itu, Mama Bima segera mengirimkan uang sejumlah lima juta rupiah pada Robi. Robi sangat senang mendapatkan bonus yang tak terduga itu. "Pintar juga Luciana, dia memang bisa memanfaatkan situasi. Aku rasa Dahlia pasti akan sangat marah saat melihat foto ini," gumam Mama Bima sambil melihat kembali foto-foto anaknya itu. "Mama sedang lihat apa?" tanya Papa Bima yang sudah ada di dekat tempat tidur. Mama Bima terkejut, karena ia tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-29
Baca selengkapnya

Pisah Rumah

"Pak, saya sungguh tidak mengerti apa yang terjadi. Selingkuh apa maksud Bapak?" tanya Bima. "Pergi kamu dari sini!" seru bapak. "Pak, saya mohon, ijinkan saya bertemu dengan Dahlia," kata Bima berusaha memegang tangan Bapak Dahlia. Namun bapak segera menepis tangan Bima dengan kasar. "Dia tidak sudi bertemu denganmu. Saya juga tidak akan mengijinkan dia bertemu dengan pria seperti kamu!" seru bapak sambil membanting pintu di depan Bima. Bima belum menyerah, ia mengetuk pintu berulangkali dan memanggil-manggil nama istrinya. "Lia, aku mohon. Ijinkan aku bertemu denganmu. Ini pasti hanya salah paham, aku tidak pernah mengkhianati kamu," kata Bima. Di dalam kamar, Dahlia menutup telinganya dan menangis. Ibu menemani dan memeluk Dahlia dengan erat. Bima terus menunggu di depan rumah Dahlia. Ia mengetuk pintu itu berulangkali dan duduk termangu di lantai. 'Ada apa ini? Mengapa bapak mengatakan kalau aku berselingkuh? Mengapa Dahlia menuduh aku seperti itu?' tanya Bima dalam hatin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-29
Baca selengkapnya

Mencari Kebenaran

Pagi itu Bima segera menghubungi Pak Arya untuk mengumpulkan semua karyawan yang hadir dalam rapat kemarin. Mendengar nada tinggi suara Bima, Pak Arya segera mengetahui bahwa ini adalah persoalan yang sangat serius.Bima menceritakan secara pribadi pada Pak Arya mengenai semua hal yang terjadi. Bima meminta alasan dan peristiwa itu tidak diceritakan secara terbuka pada semua karyawan. Pak Arya segera mengumpulkan karyawan yang mengikuti rapat di hari pertama bersama Bima. Para Karyawan itu duduk di kursinya masing-masing dengan bingung, semuanya berpikir dan bertanya dalam hati, kesalahan apa yang mungkin telah mereka perbuat. Robi merasa cemas dan merasa kalau mungkin ini adalah dampak dari perbuatannya kemarin. Ia menjadi gelisah dan ketakutan. Pak Arya menghubungi Bima dan melaporkan bahwa semua karyawan itu sudah berkumpul. Bima memimpin rapat dadakan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan itu. Melalui sebuah aplikasi, Bima melihat wajah-wajah para karyawan yang tegang itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-30
Baca selengkapnya

Akhirnya Terbongkar

Bima merasa sangat kesal, tetapi ia merasa sedikit lega karena akhirnya ada karyawan yang mengakui semua perbuatannya. Bima tidak sabar menunggu Robi datang dan menjelaskan semuanya.Bima berjalan bolak-balik di dalam ruangannya. Bima mencoba memeriksa data karyawan atas nama Robi di laptopnya. Dalam penilaiannya, Robi terlihat cukup baik dan pintar. Selama bekerja di perusahaan, Robi juga tidak memiliki catatan yang buruk atau melakukan suatu pelanggaran. Bima tidak mengerti mengapa Robi bisa melakukan semua itu. "Ada apa, Pak? Sepertinya Bapak sedang menunggu seseorang?" tanya Luciana ketika meminta tanda tangan Bima. Bima menatap Luciana sekilas, lalu berpikir bahwa sebaiknya ia tidak bertemu dengan Robi di kantor ini. Bima mulai mencurigai Luciana juga terlibat dalam kejadian ini."Aku ada sedikit urusan dan harus pulang lebih cepat. Jika ada kegiatan yang harus kulakukan nanti sore, tolong atur kembali jadwalnya untuk besok!" kata Bima sambil menyambar jasnya. Bima segera meni
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status