“Halo..” sapa kak Yuni dengan suara lembut.Mas Galih menepikan mobil. Aku pun dengan seksama mendengarkan Kak Yuni menelepon sambil melihat ekspresinya.“Oh, itu.. aku malam ini gak bisa, Jo. Soalnya sudah ada janji,” jawab Kak Yuni.“Oke, terima kasih ya! Baik sampai jumpa,” ucap Kak Yuni, setelahnya mengakhiri panggilan.“Apa katanya, kak?” tanyaku segera.“Dia ngajak ketemuan malam ini, tapi aku tolak,” jawab kak Yuni sambil menghela napas.“Kenapa?” tanya Mas Galih yang ikut menoleh ke belakang.“Aku takut, woiy! Gimana kalau dia punya rencana jahat?” ucap Kak Yuni dengan wajah panik.Aku dan Mas Galih mengangguk, menyetujui keputusan Kak Yuni.Tring!Masuk pesan di ponsel kak Yuni, yang membuat Mas galih urung melanjutkan perjalanan.Kak Yuni membolakan matanya sambil memegang dada seperti orang terkejut.“Ada apa, kak?” aku pun ikut cemas.Kak Yuni tidak menjawab, lantas mengobrak abrik isi tasnya. Lalu mengambil suatu benda dengan tangan gemetar menunjukkannya padaku dan Mas G
Read more