"Murti! Kamu lancang sekali! Apa saja yang sudah kamu ketahui?" Mas Galih menyentakku dengan suara sedikit meninggi. Aku terkejut dan nyaris menangis."Maksud kamu apa, Mas?" "Kamu yang balas pesan Mama tadi malam?" tanya Mas Galih, suaranya kembali lembut."Aku gak ngerti maksud kamu, Mas." Aku berujar sedikit terisak."Maaf, aku tadi baca pesan Mama di HP-ku, tapi aku tidak merasa membaca dan membalasnya," ucap Mas Galih."Kamu kan tadi malam terbangun, Mas. Terus kamu liat HP yang tiba-tiba bunyi karena lupa kamu buat nada getar atau senyap saat kita bercinta. Aku lanjut tidur, gak tau lagi apa yang kamu lakuin abis itu,. Karena aku juga terbangun gara-gara bunyi HP kamu Mas," ucapku berkilah."Ah, begitu ya. Maafkan aku ya, Mur. Sudah nuduh kamu tadi," cicit Mas Galih."Ya udah gak apa-apa, lain kali jangan main bentak aja dong, Mas. Tanya dulu baik-baik!" "Iya sayang, aku cuma.. panik aja! Sekali lagi maaf.. mungkin tadi malam aku gak sadar karena terlalu capek," imbuhnya."Em
Baca selengkapnya