"Halo, Mas..." sapaku dari ujung telepon. "Mur.. maaf ya aku gak bisa pulang antar makanannya, nanti makan siang kamu diantar sama kurir. Ada buah-buahan juga aku bawain, makan sendiri yang banyak ya. Maaf aku gak bisa temenin," ucap suamiku."Iya, gak apa-apa. Emang kamu mau kemana, Mas?" tanyaku."Aku ada urusan mendadak, Mur. Nanti aku ceritain ya," jelasnya."Oke, ya udah.. kamu hati-hati ya, jangan telat makan dan sholat!" "Ya sayang, tepat jam dua belas nanti aku panggil kurir untuk kirim makanannya ya," ucapnya lagi."Iya, Mas. Gak apa-apa.. gak usah buru-buru, aku belum lapar."Setelah itu panggilan berakhir. Aku menatap Mama, ternyata benar apa yang diucapkannya bahwa Mas Galih tidak akan pulang ke rumah."Ma.. Murti pulang dulu ya, setelah ambil makanan Murti kesini lagi," aku pamit pada Mama yang masih dalam keadaan sedih."Gak usah, Mur. Kamu di rumah aja... besok Mama yang akan ke rumahmu, Mama janji akan ceritakan semuanya sama kamu. Mama tau, kamu pasti bingung dengan
Read more