“A-apa? Pendarahan?” Faruq memastikan. Setelah kehilangan banyak darah dari luka tu*sukan, sekarang pendarahan? Faruq benar-benar iba dengan wanita asing itu. “Iya. Sekarang kami sangat butuh transfusi darah untuk pasien. Mana, Pak?” tanya perawat itu lagi. “Ini, Sus. Dia saudara saya, kebetulan darahnya sama dengan Mrs. X.” Latifa menyahut. Ia berjalan cepat menghampiri Faruq dan perawat tersebut. Latifa menunjuk Alfian. “Baiklah, mari ikut saya, Pak. Kami membutuhkan darah Bapak sekarang juga.” Alfian mengangguk. Ia berjalan cepat di belakang perawat untuk melakukan donor darah. Faruq terduduk di kursi. Entah mengapa, ia merasa gagal menyelamatkan nyawa seseorang. “Kalau dia dan anaknya tidak selamat, maaf, ya, Bu. Sebab saya sudah merepotkan Ibu dan teman-teman,” ujar Faruq. “Ish, jangan bilang gitu, Pak. Kita juga tenaga medis. Membantu orang adalah kewajiban kita, menyelamatkan nyawa orang semampunya adalah tugas kita. Lagian, kenapa Bapak bilang merepotkan?” “Saya yang me
Terakhir Diperbarui : 2023-03-29 Baca selengkapnya