“Lepas!” Nilna berusaha meloloskan diri dari cengkeraman Ningrum. Ia mulai siaga. Matanya mencari-cari benda yang mungkin bisa digapai untuk balik menyerang wanita di belakangnya tersebut. “Jangan berpikir selama ini saya baik, terus kamu bisa berbuat seenaknya, berani sama saya, dan melumpuhkan saya begitu saja. No! Saya akan lembut untuk orang lembut, dan akan kasar bahkan ke*jam untuk orang yang berani macam-macam kayak kamu sekarang ini!” Jarak antara pisau dan leher Nilna sangat dekat. Sedikit saja tekanan, pasti keluar darah. “Bu*nuh! Bu*nuh saja saya! Toh, saya juga sudah lelah menjalani hidup. Ayo, b*nuh! Saya tidak takut,” ujar Nilna menantang. “Saya hanya patuh kepada orang yang membayar saya. Kalau dia ingin kamu ma*ti, baru saya melakukannya. Dengan senang hati saya akan m3mbunuhmu. Tapi untuk sekarang, belum waktunya mengotori tangan saya dengan darah segarmu.” “Ck, patuh sama orang jahat sama saja menumpuk dosa!” “Jangan berkutbah, Nilna. Saya akan tetap baik sama ka
Last Updated : 2023-03-19 Read more